Cacing Beku 46.000 Tahun Berhasil Dihidupkan Lagi, Begini Penampakannya

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Sabtu, 29 Juli 2023 17:12
Cacing Beku 46.000 Tahun Berhasil Dihidupkan Lagi, Begini Penampakannya
Nematoda, yang dikenal sebagai cacing gelang, memiliki sekitar 20.000 spesies yang tersebar di seluruh planet ini

Dream - Cacing purba yang terperangkap di permafrost Siberia telah mengalami proses regenerasi dan berhasil dihidupkan kembali oleh para ilmuwan. Cacing gelang yang telah berhenti hidup selama sekitar 46.000 tahun kini kembali ke dunia berkat jerih payah tim peneliti.

Sepasang cacing itu beku di dalam liang fosil tupai, sekitar 40 meter di bawah permukaan es dan diambil pertama kali dilakukan oleh para peneliti Rusia di daerah timur laut Siberia, dekat sungai Kolyma.

Penelitian terbaru menyimpulkan bahwa cacing ini adalah spesies nematoda baru.

Nematoda, yang dikenal sebagai cacing gelang, memiliki sekitar 20.000 spesies yang tersebar di seluruh planet ini. Mereka hidup di berbagai habitat, termasuk tanah, air, hewan, tumbuhan, dan bahkan dalam cuka.

Selama berabad-abad cacing ini berada dalam keadaan metabolisme tidak aktif yang disebut cryptobiosis.

1 dari 5 halaman

Cacing Mampu Bertahan Lebih Lama dari yang Diperkirakan

Tim peneliti dari Max Planck Institute of Molecular Cell Biology, yang dipimpin oleh Profesor Teymuras Kurzchalia, menemukan bahwa cacing mampu bertahan dalam cryptobiosis jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Cacing 46.000 tahun



Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam pemahaman proses evolusi karena waktu generasi cacing bisa mencapai dari beberapa hari hingga ribuan tahun.

Selain itu, kelangsungan hidup jangka panjang dari individu spesies ini dapat menyebabkan garis keturunan muncul kembali yang sebelumnya dianggap punah.


2 dari 5 halaman

Awal Penghidupan Cacing

Proses penghidupan kembali cacing purba ini awalnya dilakukan di Institute of Physicochemical and Biological Problems in Soil Science RAS di Rusia oleh Anastasia Shatilovich, dan kemudian dia berkolaborasi dengan Planck Institute untuk melanjutkan penelitian ini.

Penemuan ini menjadi terobosan besar dalam dunia ilmu pengetahuan, membuka wawasan baru tentang ketahanan makhluk hidup dalam kondisi ekstrem, dan juga memberikan pelajaran berharga tentang proses evolusi yang berlangsung selama ribuan tahun.

Semoga penelitian ini terus memberikan kontribusi penting bagi pemahaman ilmiah kita tentang kehidupan di Bumi.

(Sumber: Dailystar)

3 dari 5 halaman

Viral Hujan Cacing di India, Fenomena Alam atau Azab?

Dream - Fenomena aneh hujan cacing melanda Bihar, India wilayah Timur yang berbatasan dengan Nepal. Dalam rekaman video yang beredar di internet memperlihatkan ribuan cacing menutupi jalan kota.

Dikutip dari New York Post, cacing-cacing tersebut merayap dan menutupi semua jalan serta membentuk lapisan tebal.

Akibatnya penduduk setempat yang ketakutan mulai menutup toko mereka. Beruntungnya fenomena hujan cacing tersebut tidak merugikan siapapun.

 

4 dari 5 halaman

New York Post

Belum diketahui asal usul cacing tersebut. Namun peristiwa serupa bukanlah yang pertama kali.

Sebelumnya di Provinsi Liaoning, China, juga pernah terjadi peristiwa ‘hujan cacing’. Dalam video yang viral memperlihatkan banyak cacing yang berserakan di mobil dan jalanan.

5 dari 5 halaman

New York Post

Seorang ahli menyebut fenomena itu sebagai ‘catkins’ yang berasal dari spesies pohon populer yang tumbuh di wilayah tersebut.

“ Catknis menyerupai ulat dan begitulah mereka sering digambarkan atau sebagai struktur berlekuk-lekuk seperti cacing,” kata Claire Thomas Federici, ahli botani dari Universitas of California, Riverside.

Beri Komentar