Keranda Jenazah Digotong Sambil Berlari Karena Ringan.
Dream - Masih ingat dengan kejadian merinding keranda jenazah yang bergerak dengan cepat saat digotong ke pemakaman di Pasuruan, Jawa Timur?
Dalam sebuah video viral berdurasi 23 detik, tampak warga dibuat heboh dengan sebuah keranda yang belakangan diketahui berisi jasad seorang Kepala Desa (kades) yang sangat dihormati. Keranda itu hendak dibawa untuk dimakamkan.
Saat itu sebuah keranda jenazah tampak berjalan sangat cepat membelah kerumunan warga yang berkumpul di jalan dan di halaman rumah.
Keranda jenazah tersebut seperti melayang dengan cepat. Padahal keranda itu digotong oleh manusia, bukan dinaikkan ke atas kendaraan.
Menurut informasi, jenazah yang ada di dalam keranda tersebut adalah Pak Sahroni. Dia adalah Kades Kluwut, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
Sebuah video lainnya tentang keranda jenazah digotong sambil berlari tersebut diunggah oleh akun Facebook Deswanti Darni.
" Ya Rabb. Amalan apa yang pernah beliau kerjakan hingga seringan itu orang-orang membawa kerandanya?" tulis Deswanti.
Namun banyak yang heran kenapa keranda jenazah itu harus digotong sambil berlari. Padahal keranda biasanya terasa berat saat berisi jenazah.
" Itu sengaja dilarikan, atau kerandanya yang ngajak lari."
" Apakah ini termasuk tradisi yang dilestarikan? Perlu penjelasan."
Deswanti menjawab beberapa pertanyaan netizen yang penasaran kenapa keranda jenazah itu harus digotong sambil berlari.
" Bukan karena tradisi atau sengaja berlari. Tapi memang kerandanya katanya ringan," jawab Deswanti.
Namun pernyataanya Deswanti itu diperoleh dari informasi yang didengarnya melalui orang lain. Melihat akun Facebooknya, Deswanti sendiri mencantumkan lokasi tempat tinggal di Medan, Sumatera Utara.
Deswanti menambahkan saat itu yang menggotong keranda jenazah merasa ada yang menarik atau mendorong sehingga mereka berlari.
" Masing-masing yang gotong berasa kayak ada yang narik/dorong. Trus emang kerandanya juga ringan," ujar Deswanti.
Namun ada juga netizen yang menyayangkan keranda jenazah digotong sambil berlari meski bobotnya ringan. Karena selain tidak beradab, juga membahayakan.
" Meski jenazahnya ringan, sebaiknya dibawa dengan tenang. Gak grusak grusuk gitu. Terhadap jenazah kan mesti ada adab juga."
Kendati demikian, Deswanti bersikeras bahwa orang-orang yang menggotong keranda jenazah juga tidak mau lari.
Tapi saat menggotong keranda jenazah seperti ada yang menarik atau mendorong sehingga mereka terpaksa lari.
" Gak dek. Org tu juga gak mau lari. Tapi kerandanya itu kayak ada yang narik/dorong," pungkas Deswanti.
Sumber: PojokSatu
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib