Cerita Pembunuh Deudeuh Dihantui Wajah Korban

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 17 April 2015 11:30
Cerita Pembunuh Deudeuh Dihantui Wajah Korban
Pelaku dihantui bayangan wajah Deudeuh pada detik-detik kematiannya saat ia bunuh.

Dream - Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin (26), M Prio Santoso (24) ingin menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban.

Prio sangat menyesali perbuatannya. Ayah satu anak ini mengaku dihantui bayangan wajah Deudeuh pada detik-detik kematiannya saat dibunuh.

" Saya selalu kebayang muka tata dan matanya yang melotot saat saya cekik," kata Prio tertunduk lesu di ruang penyidik Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat, 17 April 2015.

Di tengah penyesalannya, Prio juga harus siap menghadapi segala kondisi yang akan terjadi padanya. Termasuk, risiko ditinggal sang istri dan putra yang begitu dicintainya.

" Saya sebenarnya takut ditinggal istri, tapi seandainya memang seperti itu mau tidak mau saya harus terima," kata dia pelan.

Prio terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara atas kejahatannya membunuh dan merampas harta milik korban yang tak lain wanita yang dikencaninya.

Pelaku ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya, Bogor, Rabu dini hari 16 April 2015. Polisi juga berhasil mengamankan barang-barang milik korban yang diambil pelaku.

Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu mengatakan akan segera melakukan rekonstruksi pada pekan depan. " Hari ini dilakukan pra rekonstruksi," tuturnya.

Saat ini, motif korban belum berubah. Dia membunuh karena sakit hati karena diejek badannya bau, dekil dan kotor.

" Untuk pasal perampokannya kita kenakan karena dia memang membawa kabur barang-barang korban," kata Budi. (Ism) 

1 dari 3 halaman

Ungkapan Perasaan Deudeuh Sebelum Dibunuh

Ungkapan Perasaan Deudeuh Sebelum Dibunuh © Dream

Ungkapan Perasaan Deudeuh Sebelum Dibunuh

Dream - Sebelum dibunuh di kamar kosnya, Deudeuh Alfisahrin (26) sempat mengungkapnya perasaan dia lewat akun Twitter-nya, @Tataa_Chubby.

Deudeuh sudah mengisyaratkan akan libur. Ia sempat berkicau keinginan untuk libur selama beberapa hari dari pekerjaannya.

Ibu satu anak itu menargetkan menyelesaikan semua pekerjaannya pada Selasa 14 April 2015, lalu akan libur panjang hingga Senin 27 April 2015.

Satu hari sebelum peristiwa pembunuhan, Deudeuh sempat menulis permintaan maaf.

" Cuma bisa berdoa, maaf belom bs bikin bangga,"  cuit Deudeuh 10 April 2015. Tidak jelas kepada siapa permintaan maaf itu ditujukan.

" Minyak wanginya nempel binggoooo,"  tulis dia pada tweet selanjutnya di hari yang sama.

Deudeuh juga pernah memposting sebuah gambar yang bertuliskan; " Nerakaku bukan urusanmu. Apalagi surga belum tentu jadi tempatmu" .

Di lingkungan indekos Jalan Tebet Utara, 15-C, Nomor 28, RT 7/10, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Deudeuh dikenal dikenal pendiam dan tertutup.

Selama ini diketahui jarang pergi, tapi kerap menerima tamu lelaki di kamar, terkadang juga ada perempuan. Namun Deudeh dikenal cukup ramah.

Deudeuh tewas dibunuh M Prio Santoso, 24 tahun, yang tak lain adalah pelanggannya sendiri. Adapun motif pelaku membunuh lantaran kesal dibilang bau badan oleh korban saat sedang bercinta.

Prio ditangkap tanpa perlawanan pada Rabu dini hari kemarin sekitar pukul 03.30 WIB di kawasan Batu Tapak, Bojonggede, Bogor.

Pelaku yang bekerja sebagai guru privat di sebuah bimbingan belajar (bimbel) di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 365 KUHP tentang perampokan dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun.

2 dari 3 halaman

Deudeuh Gigit Tangan Pelaku

Deudeuh Gigit Tangan Pelaku © Dream

Deudeuh Gigit Tangan Pelaku

Dream - Deudeuh Alfi Sahrin (26 tahun) alias Tata Chubby sempat mengigit tangan pelaku RS saat dicekik di kamar kosnya Jalan Tebet Utara 15 C No. 28 RT 07/10 Kel. Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Polisi, Albert Tedy Sianipar mengatakan, tersangka mencekik korban karena tersinggung korban mengatakan dia bau badan ketika sedang berhubungan.

Tapi korban sempat melakukan perlawanan dengan menggigit tangan tersangka. Pelaku yang emosi semakin mengencangkan cekikan, hingga akhirnya Deudeuh terbaring lemas dan tak tersadarkan diri karena kehabisan nafas di atas ranjang.

Ketika tahu korban belum meninggal, tersangka lalu mengambil kabel pengering rambut dan melilitkan di leher korban hingga tewas.

" Tersangka juga sempat menyumpalkan kaos kaki miliknya ke mulut korban. Pembunuhan terjadi sekitar pukul 19.00-20.00 WIB," kata Albert dalam keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu 15 April 2015.

Setelah memastikan korban tewas, RS langsung melarikan diri dengan membawa kabur uang dan barang-barang korban, yakni empat handphone, iPad, laptop dan uang 2,8 juta. Semuanya belum sempat digunakan sehingga berhasil disita secara utuh oleh polisi.

" Saya sempat mendengar ada yang mengetuk pintu, tapi saya diamin. Setelah merasa aman saya langsung keluar dan kabur ke Bogor naik kereta," kata tersangka RS yang dihadirkan polisi.

RS diketahui bekerja sebagai guru privat di sebuah bimbingan belajar (bimbel) di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

Dia ditangkap pada Rabu dini hari tadi sekitar pukul 03.30 WIB di kawasan Batu Tapak, Bojonggede, Bogor. RS dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 365 KUHP tentang perampokan dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun. (Ism)

3 dari 3 halaman

Sikap Deudeuh Saat Pertama Bertemu Pembunuhnya

Sikap Deudeuh Saat Pertama Bertemu Pembunuhnya © Dream

Sikap Deudeuh Saat Pertama Bertemu Pembunuhnya

Dream - M Prio Santoso (24) menceritakan ikhwal pertemuam pertama dia dengan Deudeuh Alfisahrin (26). Menurutnya, korban bersikap cuek dan judes.

Diketahui keduanya kenalan lewat sosial media, Twitter pada 26 Maret lalu. Dan berlanjut bertemu di indekos Deudueh Jalan Tebet Utara, 15-C, Nomor 28, RT 7/10, Tebet Timur, Jakarta Selatan, beberapa hari setelah itu.

Tapi rupanya guru privat bimbingan belajar ini tetap ingin menggunakan 'jasa' Deudeuh untuk kedua kalinya. Hingga akhirnya pada Jumat 10 April dia kembali ke indekos korban.

" Saya penasaran, lagipula karena saya juga tidak punya wanita lain karena dia (deudeuh) yang pertama," kata Prio yang kini mendekam di Polda Metro Jaya.

Pada pertemuan kedua itu, pelaku tega menghabisi nyawa janda beranak satu itu lantaran kesal dibilang bau badan saat bercinta.

" Dia ngomong terus dan cerewet, waktu dia bilang mau pingsan karena baunya. Saya gelap mata dan langsung saya cekik dia," ujar ayah satu anak itu.

Korban sempat meronta-ronta bahkan menggigit tangannya. Namun, sekitar dua menit tubuh korban lemas.

Ketika sudah tak berdaya, pelaku kemudian mengambil kabel pengering rambut untuk menjerat leher Deudeuh hingga tak bernyawa. Kemudian mulut korban disumpal dengan kaus kaki.

Pembunuhan terjadi sekitar pukul 19.00-20.00 WIB. Usai membunuh pelaku juga mengambil barang-barang milik korban; empat handphone, iPad, laptop dan uang 2,8 juta. 

Dalam pelariannya, ia langsung pulang ke rumahnya ke kawasan Bojonggede, Bogor. Lima hari kemudian, Prio berhasil ditangkap tanpa perlawanan.

Dia dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 365 KUHP tentang perampokan dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun. (Ism) 

Beri Komentar