Curhat Istri Punya Suami dan Keluarga Mertua Pemalas, Lebaran Malah Sibuk Masak, Adik Ipar Perempuan Masih Tidur

Sementara suaminya? Bangun sahur, dan paginya berangkat kerja. Kembali dari kerja langsung tidur sampai tiba waktunya berbuka puasa.

Setelah itu tidur lagi atau tarawih. Anehnya, dia tarawih tapi tidak sholat lima waktu. Kadang juga tidak puasa. Tapi waktu sahur dan buka banyak sekali permintaannya.

Ketika pulang kampung ke rumah mertuanya, Mawar yang menyetir mobil. Sementara suaminya duduk di belakang sama anak-anaknya.

Berada di rumah mertua bukannya terbebas dari segala pekerjaan rumah tangga. Tapi justru semakin parah.

Mawar mengatakan keluarga suaminya juga memiliki sikap yang sama, bahkan makan di siang hari secara terbuka selama bulan Ramadhan.

" Suami tidak pandai menyetir dan baru Lebaran ini giliran ke rumah mertua. Seperti biasa, ketika saya pulang kerja, menyiapkan makanan buka puasa dan bekal perjalanan.

" Suami hanya tidur seperti biasa. Setelah sahur kami berangkat pulang kampung, di mobil suami banyak tidurnya.

" Ketika anak ribut suami marah-marah dan bilang capek, padahal tidak ada kerjaan dan tidak puasa. Sampai di kampung, ibu mertua bilang seluruh keluarganya tidak puasa, termasuk semua saudara ipar," ujar Mawar.

Ketika sudah hampir waktunya berbuka, tidak ada yang bisa dimakan. Mawar terpaksa cepat-cepat memasak apa yang dia bisa.

Waktu berbuka, keluarga mertua tampak sibuk makan seperti orang puasa. Mawar berbuka dengan minum segelas air dan langsung sholat. Namun saat mau lanjut buka puasa, makanan tersisa sedikit saja.

" Saya lelah! Saya tidak cukup istirahat, saya mengemudi di kemacetan selama berjam-jam, puasa lagi. Sementara mereka semua tidak berpuasa! Setelah kenyang, seluruh keluarga keluar untuk bermain petasan," katanya.

Kondisi tersebut berlarut-larut hingga malam hari raya ketika Mawar harus bekerja keras membersihkan rumah dan menyiapkan sajian Lebaran.

" Merapikan dapur, suami saya tidak membantu apa pun. Adik-adiknya semua alasan mengurus anak padahal anak baik-baik saja.

" Bahkan setelah Subuh di pagi Lebaran, ibu mertua suruh saya masak rendang, rebus ketupat. Sementara anak-anak perempuannya semua masih tidur.

" Mereka bangun siang dan langsung ke dapur untuk makan. Begitulah setiap hari sampai saya akhirnya pulang dan kembali menghadapi kemacetan berjam-jam," kata Mawar.

Sesampainya di rumah sendiri bukan berarti bebas. Mawar melanjutkan pekerjaan rumah tangganya, termasuk mencuci semua pakaian kotor. Suami? Dia cuma bisa tidur. Sepanjang perjalanan pulang juga hanya tidur.

Mawar mengungkapkan bahwa dia pernah mengadukan suaminya ke kantor agama, namun mendapat jawaban yang mengecewakan.

" Apakah ada wanita lain yang bernasib sama dengan saya? Apa yang akan kalian lakukan? Saya benar-benar tidak ingin tinggal bersamanya lagi, saya hanya bertahan karena anak-anak. Saya ingin dia kembali ke keluarganya. Keluarganya semuanya sama, itu membuat saya stres!

" Sudah tidak puasa, tidak sholat, tidak mau membantu urusan rumah tangga dan keluarganya seperti itu.

" Saya pernah mengadu ke kantor agama, dan ustaz cuma menyuruh saya sabar. Saya mau gila kalau memikirkannya," pungkasnya.

Sumber: mStar