Ilustrasi. (Foto: Freepik.com)
Dream - Ada-ada saja cara yang digunakan orang agar dia bisa berlama-lama untuk liburan. Seperti yang dilakukan seorang guru Bahasa Inggris di Inner Mongolia.
Ia sampai harus pura-pura sakit TBC agar bisa libur lebih lama di Hari Kemerdekaan China. Untuk mengelabui sekolah tempatnya mengajar, guru tersebut membeli alat pendeteksi TBC palsu.
Tak hanya itu, ia juga membeli surat keterangan dokter yang menyatakan kalau dirinya sakit TBC. Rupanya, surat dan alat tersebut dijual bebas secara online
Untuk mendapatkannya, guru yang diidentifikasi bernama Pak Du itu, membayar 470 yuan (Rp940 ribu) pada salah satu toko online yang menjual barang-barang palsu itu.
Barang-barang palsu tersebut dia foto dan kemudian dikirimkan ke sekolahnya. Pak Du berharap pihak sekolah percaya dengan kondisinya.
Dia ingin pihak sekolah mengizinkannya tinggal lebih lama untuk mengobati penyakit TBC yang dideritanya.
Tapi tujuan utama Pak Du sebenarnya bukan berobat, namun agar bisa cuti lebih lama di Hari Kemerdekaan China.
Hanya saja Pak Du tidak tidak pernah memikirkan dampak serius dari surat keterangan dokter palsu tersebut.
Seperti kita ketahui, TBC adalah salah satu penyakit yang sangat mudah menular dan berpotensi mengancam jiwa penderitanya.
Karena itu, sekolah Pak Du di Hohhot, ibu kota Inner Mongolia, terpaksa membayar biaya pemeriksaan kesehatan untuk semua siswanya.
Hal itu dilakukan untuk memastikan para siswa tidak tertular oleh penyakit TBC yang diderita Pak Du.
Namun nasib berkata lain, dua orang siswa Bahasa Inggris yang selama ini diajar Pak Du dinyatakan positif TBC.
Kaget mendengar dua siswanya diketahui mengidap TBC, Pak Du membeli surat keterangan dokter palsu lagi secara online.
Dalam surat keterangan dokter palsu yang dibeli seharga 315 yuan (Rp630 ribu), dinyatakan bahwa Pak Du sudah sembuh dari TBC.
Tentu saja para orang tua wali murid menyangsikan keakuratan surat keterangan dokter tersebut. Karena TBC membutuhkan perawatan intensif selama berbulan-bulan untuk sembuh.
Atas desakan para orang tua wali murid, Pak Du terpaksa kembali ke sekolah dan menjalani pemeriksaan di sebuah rumah sakit di Hohhot.
Dari hasil pemeriksaan dokter dengan rontgen diketahui bahwa paru-paru Pak Du bersih. Kondisinya berbeda dari orang yang benar-benar menderita TBC.
Akhirnya, Pak Du mengaku kepada orang tua wali murid bahwa dia berbohong dengan mengatakan sakit TBC agar bisa cuti lebih lama.
Ia tidak menyangka surat keterangan dokter palsu yang dibelinya itu justru menimbulkan masalah serius. Membuat panik bukan hanya pihak sekolah tapi juga orangtua murid
Tidak diketahui bagaimana nasib Pak Du setelah belangnya terungkap, apakah dia masih dipertahankan atau dipecat dari sekolah. Menurut Sahabat Dream, bagaimana? (mut)
(Sumber: OddityCentral.com)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi