Presenter di Saudi Marah karena Dibilang Menor

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 19 September 2014 14:10
Presenter di Saudi Marah karena Dibilang Menor
Para presenter televisi itu tak terima disebut mewah dan terlalu banyak menggunakan makeup alias tampil menor.

Dream - Sejumlah presenter perempuan di Arab Saudi marah dengan kritik yang dilontarkan anggota Dewan Syariah, Nora Al-Adwan. Para presenter televisi itu tak terima disebut mewah dan terlalu banyak menggunakan make up alias tampil menor.

Laman Arab News, Jumat 19 September 2014, memberitakan, para presenter itu menyatakan kritikan Nora itu tidak bisa diterima. Bahkan dinilai telah melecehkan pekerjaan mereka sebagai presenter di Arab Saudi. Kritik itu dinilai tak menghargai kontribusi para presenter itu pada negara.

" Mereka yang mengkritik media Saudi hanya ingin mencampakkan prestasi perempuan Saudi dan merusak citra negara," kata salah seorang presenter perempuan, Afaf Al-Mohsin.

" Perempuan Saudi bukan satu-satunya yang melakukan ini di televisi. Presentasi merupakan hal yang penting dalam pekerjaan ini."  

Afaf mengatakan, presenter perempuan Saudi mampu bertutur dengan baik, rapi, dan terhormat, dan seharusnya tidak hanya dinilai dari penampilan mereka saja. Dia menambahkan, bahwa rias wajah, jilbab, dan abaya yang dikenakan oleh para presenter perempuan itu tidak berbeda dari orang lain, selama mereka menutupi tubuh.

Presenter perempuan lainnya, Afrah Jaafar, sependapat dengan Afaf. “ Semua busana yang dipilih oleh presenter perempuan Saudi sangat sederhana, karena televisi Saudi merepresentasikan negara sebagai negara Islam dan sehingga mereka tidak melanggar larangan.”

Sementara, presenter Arafat Al-Majid mengatakan dia lebih memilih kostum yang standar, seperti abaya untuk presenter Saudi. Sebab, jika mengenakan pakaian dan berdandan secara berlebihan akan menimbulkan kecemburuan di antara presenter perempuan di Saudi.

“ Saya setuju bahwa sejumlah presenter berlebihan dalam mennggunakan makeup, tapi banyak presenter yang tidak berlebihan. Makeup diperlukan untuk kamera dan pencahayaan,” kata dia.

“ Saya memilih ntuk tidak menggeneralisir, seperti yang dilakukan anggota Dewan Syariah. Itu tidak benar dan berlebihan yang tidak bisa diterima,” tambah Arafat. (Ism)

Beri Komentar