AJ Saat Berkumpul Dengan Keluarganya (Metro.co.uk)
Dream - Kisah anak hilang di Australia satu ini sungguh menyentuh. Seorang bocah 3 tahun yang dilaporkan hilang dan tersesat sendirian di dalam hutan ternyata mampu bertahan hidup. Di usianya, kabar ini tentu cukup mengejutkan.
Saat ditemukan di semak-semak, bocah itu sama sekali tidak panik. Diduga, autisme yang dideritanya membuat bocah itu tidak mengalami kepanikan saat terpisah dari keluarganya.
Anthony ‘AJ’ Elfalak, ditemukan pada Senin hanya mengenakan kaos dan popok, setelah tiga hari tersesat di medan liar belakang rumah keluarganya. Dia tinggal di pedesaan 90 mil sebelah Utara Sydney.
Dikutip dari Metro, helikopter melihatnya berlutut di sebelah sungai dan minum air dengan tangannya yang ditangkupkan. Dia pun diselamatkan dan dibawa pulang ke keluarganya.
Seorang penyidik mengatakan autisme AJ mungkin membantunya untuk tetap tenang. Bocah itu seperti tidak sadar berada di dalam bahaya.
" Kenyataannya adalah AJ tidak tahu dia tersesat. Jadi dia tidak takut dan tidak panik," kata penyidik itu.
Menurut dia, ketika AJ lelah maka dia akan tertidur. Jika haus, AJ akan mengambil air ke sungai. Ini merupakan hal besar untuk bertahan hidup di semak-semak.
Autism Tasmania menjelaskan, anak-anak dengan autism sering memiliki gangguan rasa bahaya. Artinya, mereka sangat menyukai hal-hal yang menantang.
Saat videonya beredar di media sosial, banyak yang mencurigai apakah hilangnya AJ direkayasa. Banyak yang tidak percaya seorang balita dapat bertahan hidup tanpa makanan di pedalaman, terutama ketika suhu di siang hari sangat terik dan suhu di malam hari bisa turun hingga 2 derajat Celcius.
Tetapi, polisi dan petugas kesehatan mengatakan hal ini sejalan dengan kondisi dan cedera AJ. Seorang paramedis menceritakan bagaimana AJ kelaparan dengan menenggak air dan makan seluruh pizza setelah ia diselamatkan.
Keluarga AJ menggelar pesta menyambut kedatangan balita tersebut dengan mengundang seluruh komunitas pada hari Selasa. Mereka memborong semua minuman di toko lokal hingga menghabiskan sekitar 700 dolar Australia. setara dengan Rp9 juta.
Selain itu, mereka juga menyembelih dua sapi dan seekor domba untuk barbekyu.
Ayah AJ, Anthony Elfalak, mengatakan kepada media lokal bahwa siapapun dari Sydney yang mengalami lockdown bergabung dengan pesta besar tersebut. Semua orang yang terlibat dalam pencarian dan pesta diharuskan menjalani tes Covid-19 setelah seorang sukarelawan dinyatakan positif pada hari Selasa.
Pilot helikopter yang melihat balita itu, Jonathan Smith, mengaku sudah banyak terlibat dalam upaya pencarian orang hilang. Tetapi, bisa menemukan AJ benar-benar menjadi pengalaman berbeda.
" Ini berbeda dan sangat menyenangkan mendapatkan hasil positif seperti ini," kata Smith.
Laporan: Elyzabeth Yulivia
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
