Doa Husnul Khatimah dan Cara Mendapatkan Husnul Khatimah saat Meninggal, Harus Dipersiapkan dari Sekarang

Doa Husnul Khatimah

Meninggal dunia dengan kondisi husnul khatimah hendaknya menjadi mimpi bagi setiap umat Islam. Namun, hal tersebut juga haruslah diiringi dengan doa. Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya doa husnul khatimah agar selalu diamalkan. Berikut adalah bacaannya yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani yang dikutip dari umma.id:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ

Allahummaj’al khoiro ‘umrii aakhirohu, wa khoiro ‘amalii khowaatimahu, wa khoiro ayyaamii yaumaalqoo-ka fiih.

Artinya: “ Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu.

Selain itu, ada juga doa husnul khatimah lainnya yang diajarkan oleh Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Berikut adalah bacaannya:

اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالْخَيْرِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالسَّعَادَةِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ

Allahummakhtim lanaa bil islaami, wakhtim lanaa bil iimaani, wakhtim lanaa bil khoiri, wakhtim lanaa bis sa’aadah, wakhtim lanaa bihusnil khootimah.

Artinya: “ Ya Allah akhirilah hidup kami dengan Islam, dengan membawa iman, dengan kebaikan, dengan kebahagiaan dan dengan husnul khotimah.”

Cara Mendapatkan Husnul Khatimah saat Meninggal

Bagi umat Islam yang ingin mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal dunia, hal tersebut membutuhkan usaha yang dilakukan semasa hidupnya. Hal inilah yang disampaikan oleh Kiai Marzuki, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Malang, bahwa ada empat kiat untuk bisa meninggal dalam kondisi husnul khatimah. Berikut adalah kiat-kiatnya yang dikutip dari jatim.nu.or.id:

Menjaga Sholat Lima Waktu

Cara pertama untuk mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal adalah dengan menjaga sholat lima waktu agar tidak sampai ditinggalkan. Namun, ketika orang tersebut memiliki udzur, maka hal tersebut bisa dimaklumi. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:

كانَ أَصْحابُ مُحَمَّدٍ ﷺ لا يرونَ شَيْئًا مِنَ الأَعْمالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلاةِ. رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ 

Artinya: “ Itu artinya, para sahabat memandang tidak ada amalan, tidak ada perintah, tidak ada ibadah, yang bila itu ditinggalkan menjadi kafir selain shalat,"

Menurut Kiai Marzuki, sholat inilah yang membedakan umat Islam dengan orang-orang kafir. Sehingga, sholat fardhu haruslah selalu dijaga setiap harinya. Dan usahakan juga setelah selesai sholat bisa dilanjutkan dengan membaca doa husnul khatimah.

Jangan Jauh-jauh dari Ulama               

Cara yang kedua agar mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal adalah dengan tidak jauh-jauh dari ulama. Hal ini karena bagi orang-orang awam tidaklah memahami secara baik perihal tafsir, akidah, dan madzhab yang benar. Selain itu, bagi orang awam yang tidak hafal dan tidak paham dengan Al-Quran serta hadis, maka sudah seharusnya untuk mengikuti para ulama yang Ahlussunah wal jamaah.

Di mana ulama-ulama tersebut memiliki akidah yang benar. Sehingga seseorang yang awam pun bisa memiliki akidah yang benar. Apalagi di zaman sekarang ini yang banyak terdapat aliran, maka penting sekali untuk memiliki suatu pegangan dari ulama. Agar nantinya ketika meninggal tidak binggung dan diselimuti dengan keraguan serta meninggal tanpa membawa keyakinan yang tegas.

Cara Mendapatkan Husnul Khatimah saat Meninggal

Banyak Berdzikir pada Allah SWT

Cara ketiga untuk mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal adalah dengan banyak berdzikir kepada Allah SWT. Karena dzikir sendiri adalah obat untuk hati agar menjadi lebih tenang, mantap, dan tidak ragu lagi dalam hal keimanan. Dengan banyak berdzikir, maka keimanan seseorang pun akan terjaga dengan baik.

Kemudian dikuatkan dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Hakim yang di dalamnya menjelaskan bahwa keimanan seseorang haruslah selalu diperbarui. Karena iman sendiri ibarat baju yang lama-lama bisa mengalami usang dan sobek.

Tidak Menyakiti, Menghina, dan Mendzalimi Sesama Muslim

Cara yang terakhir adalah dengan tidak menyakiti, menghina, dan mendzalimi sesama Muslim. Baik itu dilakukan dengan menggunakan lisan maupun tangan, tetaplah dilarang dengan keras. Karena jika melakukan hal tersebut, maka tidak sempurnalah keimanan yang dimiliki seseorang.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw berikut: 

المُسْلِمُمَنْسَلِمَالمُسْلِمُونَمِنْلِسَانِهِوَيَدِهِ،  

Artinya: “ Hadits ini bermakna bahwa muslim yang sempurna adalah yang bisa mencegah dan mengendalikan lisan maupun tangannya sehingga tidak mengganggu muslim lain, tidak menyakiti orang muslim lain, dan tidak merugikan orang muslim lain,"