Doa saat Sujud Terakhir dan Hukum Memperlama Sujud dalam Sholat

Hukum Melamakan Sujud Terakhir dalam Sholat

Melamakan sujud terakhir dalam sholat adalah amalan yang problematic. Sujud memang gerakan di dalam sholat yang menjadi momen terdekat antara hamba dengan Allah SWT. Namun demikian, para ulama memiliki pandangan yang beragam soal melamakan sujud dalam sholat.

Melamakan sujud dalam sholat dianjurkan untuk orang yang mengerjakan sholat munfarid atau sendiri. Hal ini tidak dianjurkan bagi imam yang memiliki banyak makmum saat sholat berjamaah.

Pada sholat jamaah, imam dianjurkan membaca surat-surat pendek Al-Quran dan tetap menyempurnakan rukuk, i'tidal, dan sujud dengan tuma’ninah serta bacaan yang dianjurkan sebagaimana lazimnya.

Rasulullah SAW menganjurkan kepada mereka yang jadi imam di tengah banyak orang yang memiliki beragam kondisi pribadinya, mulai dari orang tua, orang lemah, orang sakit, atau orang yang memiliki keperluan lain untuk meringankan sholat yang diimaminya.

“ Rasulullah SAW bersabda, ‘Bila salah seorang kamu mengimami orang banyak hendaknya ia meringangkan karena di tengah jamaah terdapat orang dhaif, orang sakit, dan orang yang berhajat (orang lansia pada lain riwayat). Tetapi jika ia melakukan shalat sendiri, bolehlah ia melamakan shalat sesuai kehendaknya'.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud).

Kemudian, dalam Kitab Taudhihul Adillah juz II disebutkan:

“ Memang sunnah hukumnya melamakan sujud untuk berdoa di dalamnya karena sujud itu adalah suatu keadaan terdekat antara seorang hamba kepada Tuhannya, tetapi tidak ada takhshish yang menentukannya pada sujud yang terakhir."

“ Akan tetapi bagi imam suatu kaum yang tidak terbatas, atau yang terbatas yang tidak diketahui keridhaan mereka untuk memanjangkan sembahyang, janganlah hendaknya imam melebihkan tasbih dalam sujudnya dari tiga kali, dan tidak sunnah menambahkan doa-doa apapun juga, bahkan hendaklah diperingannya sembahyang itu, untuk mera’ikan makmum yang lemah, yang sakit, yang tua, dan orang-orang yang mempunyai keperluan atau kerja yang mesti diselesaikannya, maka dalam hal ini disunnahkan bagi imam meringankan sembahyangnya."

Doa saat Sujud yang Umum Dibaca

Bacaan doa saat sujud terakhir sama dengan ketika sujud sebelumnya. Berikut bacaan doa ketika sujud yang dapat kamu amalkan dalam sholat:

1. Subhaana Rabbiyal a’laa (dibaca tiga kali).

Artinya: " Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi.”

2. Subhaana Rabbiyal a’laa wa bihamdih (dibaca tiga kali).

Artinya: " Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya."

3. Subhaanakallahumma Rabbanaa wa Bbhamdika, allahummaghfir lii.

Artinya: " Maha Suci Engkau Ya Allah, Wahai Rabb kami, dan dengan memuji-Mu, Ya Allah, berilah ampunan untukku."

Doa saat Sujud Terakhir

Selain itu, ketika sujud dianjurkan memperbanyak doa. Namun telah dijelaskan di atas, bahwa memperbanyak doa sujud ini dianjurkan saat menjalankan sholat sendiri. Artinya tidak disunahkan untuk sholat berjamaah.

Berikut doa saat sujud terakhir untuk memohon agar wafat dalam kondisi husnul khatimah:

 اللهم إني أسألك حسن الخاتمة

Allahumma inni as'aluka husnal khotimah.

Artinya: “ Ya Allah aku meminta kepada-Mu husnul khotimah."

Berikut doa saat sujud terakhir agar mendapat kesempatan taubat sebelum wafat:

اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت

Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut.

Artinya: “ Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat."

Berikut doa saat sujud terakhir agar diberi ketetapan hati atas agama-Nya:

 اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi‘ala diinika.

Artinya: “ Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu."

Sumber: Bincang Syariah, NU Online