Dream - Laman media sosial Facebook berkomitmen untuk memberantas unggahan berupa berita palsu dan bohong. Untuk menunjukkan komitmen itu, Facebook mengembangkan alat pendeteksi berita palsu.
" Kami sangat yakin dalam memberikan hak bersuara pada para pengguna dan kami tidak bisa menjadi penengah dalam masalah ini, jadi kami melakukan pendekatan dengan hati-hati," ujar Wakil Presiden Desain Produk Facebook Adam Mosseri.
" Kami fokuskan upaya kami pada yang buruk dari yang terburuk dalam menghapus berita bohong yang disebar spammer untuk kepentingan mereka, dan merangkul komunitas kami serta pihak ketiga," lanjut Mosseri.
Perubahan ini akan memudahkan pengguna Facebook melaporan berita bohong. Hal itu sangat mudah dilakukan dengan cara mengklik sudut kanan atas dari unggahan.
Facebook sangat mengandalkan pengguna untuk mendeteksi berita palsu. Facebook juga akan melibatkan pihak ketiga untuk mendeteksi fakta di unggahan yang telah dilaporkan.
Jika terbukti berita bohong, unggahan akan ditandai dengan tanda bendera dan akan dihubungkan ke tautan yang menjelaskan mengapa unggahan itu tidak dapat diverifikasi.
" Kami telah menemukan banyak sekali berita palsu yang dimotivasi finansial," ucap Mosseri.
Spammer menghasilkan uang dengan cara membuat akun palsu menjiplak laman media terkemuka. Mereka mengunggah kabar bohong yang membuat pengunjung tertarik mengunjungi laman mereka, yang kebanyakan dipenuhi iklan.
Untuk menekan insentif keuangan bagi para penyebar berita palsu, Mosseri mengatakan Facebook memiliki dua strategi.
" Di sisi pembelian kami telah mengeliminasi kemampuan domain dalam melakukan penipuan, yang akan mereduksi prevalensi laman yang berpura-pura sebagai laman media sesungguhnya," ucap Mosseri.
" Di sisi publikasi, kami menganalisis laman penerbit untuk mendeteksi apakah kebijakan ini dapat diterapkan," ucap Mosseri.
Sumber: metro.co.uk