Fakta-fakta Insiden Ambrolnya Seluncuran Kenjeran Park Surabaya, 16 Orang Luka, 1 Anak Geger Otak

Reporter : Okti Nur Alifia
Minggu, 8 Mei 2022 12:12
Fakta-fakta Insiden Ambrolnya Seluncuran Kenjeran Park Surabaya, 16 Orang Luka, 1 Anak Geger Otak
Kejadian pada Sabtu 7 Mei 2022 itu menyebabkan 16 orang luka-luka dan satu anak alami cedera otak.

Dream - Seluncuran wahana kolam renang di Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya, ambrol pada Sabtu 7 Mei 2022. Akibatnya 16 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Kepala BPBD Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, peristiwa ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah ada seorang warga yang melaporkan ambrolnya papan seluncur.

" Kejadiannya sekitar pukul setengah dua siang," katanya, pada Sabtu 7 Mei 2022.

Beberapa orang dikabarkan jatuh dari papan seluncur setinggi 10 meter. Ada korban yang mengalami patah tulang tangan dan kaki, hingga terindikasi cedera otak.

Dihimpun dari Merdeka.com, berikut fakta-fakta peristiwa ambrolnya seluncuran wahana kolam renang di Kenjeran Park Surabaya.

1 dari 5 halaman

Kronologi

Kondisi water park diinformasikan saat itu sedang ramai wisatawan yang menikmati libur lebaran. Termasuk papan seluncuran air di kolam renang yang dipenuhi pengunjung.

Ridwan menceritakan, ada pengunjung yang melihat kebocoran pada papan seluncuran tersebut. Kebocoran diduga berasal dari sambungan seluncuran air.

" Ada yang melihat sambungan perosotan itu tiba-tiba ambrol dan jatuh. Saat itu banyak pengunjung yang menggunakan fasilitas tersebut," ungkap Ridwan.

Berdasarkan data dari BPBD Pemkot Surabaya, terdapat 16 orang mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut.

2 dari 5 halaman

Satu Anak Alami Cedera Otak

korban ambrolnya seluncuran kenjeran park surabaya

Dari 16 korban yang mengalami luka, satu anak dilaporkan terindikasi cedera otak. Sementara itu, tiga korban lain dikabarkan mengalami patah tulang pada bagian tangan dan kaki.

" Satu anak kondisi indikasi cedera otak sudah dirujuk menggunakan mobil warga umum oleh warga sekitar," kata Ridwan.

Mereka lalu mendapatkan penangan medis, dengan 8 korban dirawat di Rumah Sakit Soewandhie dan separuhnya lagi dirawat di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya.

3 dari 5 halaman

Tidak Ada Korban Meninggal

Subdit Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk penyidikan dan investigasi terkait penyebab ambrolnya seluncuran ini.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto menegaskan, dalam insiden tersebut tidak ada korban yang meninggal dunia. Korban rata-rata hanya mengalami luka-luka.

" Tidak ada yang meninggal ya, yang luka sudah dibawa ke rumah sakit dan ditangani medis. Ada sejumlah saksi yang juga kita mintai keterangannya," kata Anton pada Sabtu 7 Mei 2022

 

4 dari 5 halaman

Diduga Kelebihan Kapasitas

Sementara itu, perwakilan Kenjeran Park Surabaya, HRD PT Bangun Citra Wisata (BCW) Bambang Irianto menduga, penyebab ambrolnya seluncuran karena kelebihan kapasitas. 

" Daya tampungnya perosotan itu maksimal 5-10 orang. Analisa saya itu lebih dari 10 orang dan bareng gandengan. Maksimal 10 orang itu harusnya gantian ada yang turun terus naik. Cuma pengunjung kan senang barengan," katanya.

Bambang mengungkapkan, wahana yang telah dibangun sejak 2016 itu rutin dilakukan pengecekan infrastruktur. Termasuk perosotan yang ambrol. Pengecekan terakhir kali yakni sebelum Ramadan dengan kondisi yang masih bagus. 

" Tiga minggu sekali cek baut, seluncuran ada dites dan bersihkan. Termasuk kolam air kami selalu cek. Terakhir pengecekan sebelum puasa kondisinya masih bagus," katanya.

5 dari 5 halaman

Manajemen Tanggung Biaya Pengobatan

Bambang meminta keluarga korban tak perlu khawatir dengan biaya pengobatan, karena semuanya akan ditanggung oleh pihak manajemen.

" Pihak keluarga owner sudah mengatakan jika akan bertanggung jawab mulai pengobatan, sampe pascapengobatan. Owner akan tanggung jawab. Jadi tidak perlu khawatir," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya hingga kini juga masih menunggu hasil investigasi dari kepolisian. Ini adalah kejadian yang tak pernah diduga.

" Memang kita ndak ada harapan untuk kejadian ini. Entah faktor apa kita tidak tahu," ucapnya.

Beri Komentar