Fakta tentang Awal Mula Letak Maqam Ibrahim

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Senin, 8 Mei 2023 18:01
Fakta tentang Awal Mula Letak Maqam Ibrahim
Batu itu ditutupi dengan perak dan dimasukkan ke dalam sebuah tempat yang menyerupai sangkar.

Dream - Berbicara tentang kisah hidup Nabi Ibrahim as pasti takkan pernah luput dari pembahasan tentang pembangunan Ka'bah bersama putranya, Nabi Ismail as. Ibrahim as yang mendapat julukan sebagai bapak para nabi ini dibimbing langsung oleh Allah SWT dalam membangun Ka'bah yang kelak menjadi kiblat umat Islam seluruh dunia.

Hingga saat ini Ka'bah mengalami beberapa kali pemugaran namun tetap dengan fungsinya sebagai tempat beribadah umat Islam di seluruh dunia, yakni haji dan umroh.

Hal ini dijelaskan dalam firman-Nya melalui surat Ali Imran ayat 96:

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ

Artinya: " Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." (QS. Ali Imran: 96)

Selain bangunan berbentuk kubus yang saat ini diselimuti kiswah hitam, bangunan lain di sekitar kompleks yang banyak menjadi perhatian jemaah haji dan umroh adalah maqam Ibrahim

Selama ini ada pemikiran yang keliru dengan menganggap maqam sebagai makam Nabi Ibrahim. Kenyataanya, maqam ibrahim adalah tempat di mana Nabi dari Ismail dan Ishaq as itu berdiri saat Ka'bah sedang dibangun. Menurut kisahnya, maqam Ibrahim semula berada di dinding Ka'bah.

Saat ini maqam Ibrahim yang berisi jejak kaki Nabi Ibrahim as dilestarikan dengan dijaga dalam sebuah kotak kaca tertutup.

Masih banyaknya pemahaman yang keliru tentang maqam Ibrahim tentu perlu diluruskan agar tak ada lagi kesalahan dalam mengetahui sejarahnya. Nah, berikut adalah penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Maqam Ibrahim Awalnya di Dinding Ka'bah

Maqam Ibrahim yang menjadi tempat berdirinya nabi saat Ka'bah sedang dibangun, pada awalnya berada menempel di dinding Ka'bah.

Lalu, batu itupun dipindahkan dari dinding Ka'bah beberapa meter. Hal itu dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Dan setelah itu, batu itu ditutupi dengan perak dan dimasukkan ke dalam sebuah tempat yang menyerupai sangkar.

Batu itu memiliki panjang 50 cm di setiap sisinya dan ada dua telapak kaki di bagian tengahnya yang bentuknya dua lubang oval.

2 dari 2 halaman

Pendapat Sejarawan tentang Jejak Kaki Nabi Ibrahim as

Dari sudut pandang sejarawan, saat Ka'bah dibangun, dinding atau temboknya menjadi terlalu tinggi. Dikisahkan bahwa saat itu Nabi Ibrahim as berdiri di atas batu yang tiba-tiba saja bisa mengangkat beliau agar lebih mudah untuk membangun tembok. Kemudian juga bisa menurunkan beliau. Dengan begitu, beliau bisa mengumpulkan batu dari sang putra, yakni Nabi Ismail as.

Dikatakan oleh seorang peneliti sejarah Makkah dan biografi nabi, Dr Samir Ahmed Barqah, bahwa batu tersebut adalah batu basah yang menahan jejak kaki Nabi Ibrahim. Jejak kakinya tetap terlihat sampai sekarang.

Maqam dan Hajar Aswad adalah bangunan tertua dan paling suci dalam Islam. Di mana usianya adalah 4.000 tahun dan posisinya berada di depan pintu Ka'bah, yakni sekitar 10 hingga 11 meter area timur.

Sedangkan untuk ukuran telapak kaki Nabi Ibrahim as menurut sejarawan Mohammed Tahir Al-Kurdi di tahun 1367 adalah memiliki panjang 22 cm dan lebar 14 cm.

Demi melindungi jejak telapak kaki Nabi Ibrahim as tersebut, batu itu disimpan dalam sebuah bingkai emas dan perak di dalam kotak kaca. Namun, di zaman khalifah Umar bin Khattab, terjadi bencana banjir Nahshal yang melanda kota dan membuat batu itu tercabut dari tempatnya.

Di saat sang khalifah datang ke Makkah, batu itu pun langsung diperbaiki dan ditempatkan pada posisi yang sampai sekarang diketahui umat Islam ketika sedang beribadah haji maupun umrah.

Beri Komentar