FPI Beber Isi Pertemuan dengan Pangdam Jaya

Tuntun Keadilan

Meski setuju berkejasama dalam penurunan baliho, Muchsin memberikan syarat agar tak hanya baliho Habib Rizieq saja yang dicopot.

Ia meminta agar semua baliho yang tak sesusai syarat juga ikut diturunkan. Hal itu bertujuan menunjukan rasa keadilan.

Muchsin juga menegaskan bahwa baliho yang dipasang tanpa aturan bukan dari pihak FPI. Ia menyebut baliho itu dipasang secara sukarela oleh para pendukung Habib Rizieq.

" Beliau (Pangdam) minta saya untuk bantu. Ya nanti saya bantu komunikasi dengan pihak Pemda. Karena ini wewenang dari Provinsi DKI Jakarta. Pihak FPI juga siap bantu pencopotan. Dengan catatan satu, jangan hanya baliho Habib Rizieq saja yang dicopot, semua baliho (tak sesuai ketentuan) harus dicopot," kata Muchsin.

Pangdam Jaya Akui Pernah Bertemu Ketua FPI Jakarta

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menceritakan pengalamannya saat menerima kunjungan dari salah satu pengurus organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Dudung menyebut pertemuan itu terjadi sebelum memberikan dirinya instruksi penertiban baliho dan spanduk berwajah pimpinan FPI, Rizieq Syihab.

" Jadi pada tanggal sebelum acara apel di Monas, tanggal 18-an lah. FPI datang ke saya silaturahmi," kata dia di Markas Kodam Jaya, Rabu 25 November 2020.

Dudung menjelaskan, Ketua FPI DKI Jakarta Muchsin Alatas datang dalam rangka silaturahmi. Menurutnya, Ketua FPI ingin mengenal pimpinan Kodam Jaya.

" Bersilaturahmi dengan Ketua FPI DKI Jakarta Habib Muhsin Alatas, sudah. Dia silaturahmi saja sebagai warga negara yang baik, beliau juga belum tahu Pangdam yang baru akhirnya berkenalan," ucap dia.

Dalam pertemuan itu, Dudung menyelipkan pesan kepada Ketua FPI DKI Jakarta Habib Muhsin Alatas. Dudung mengajak untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

" Saya sampaikan saja marilah kita menjaga keutuhan NKRI sebagai komponen bangsa, mari kita jaga persatuan dan kesatuan," katanya.