Gadis Indramayu Menyamar Jadi Laki-laki Demi Nafkahi Adik, Rela Potong Rambut Pendek Agar Bisa Kerja Kuli Bangunan

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 23 Mei 2024 13:01
Gadis Indramayu Menyamar Jadi Laki-laki Demi Nafkahi Adik, Rela Potong Rambut Pendek Agar Bisa Kerja Kuli Bangunan
Sopyah yang berusia 22 tahun hidup berdua bersama adiknya, Samsul Ramadan

1 dari 10 halaman

Gadis Indramayu Menyamar Jadi Laki-laki Demi Nafkahi Adik, Rela Potong Rambut Pendek Agar Bisa Kerja Kuli Bangunan

Gadis Indramayu Menyamar Jadi Laki-laki Demi Nafkahi Adik, Rela Potong Rambut Pendek Agar Bisa Kerja Kuli Bangunan © Gadis Indramayu Menyamar Jadi Laki-laki Demi Nafkahi Adik, Rela Potong Rambut Pendek Agar Bisa Kerja Kuli Bangunan 2024 dream.co.id

2 dari 10 halaman

Dream – Tak semua orang memiliki nasib beruntung untuk dapat menghidupi keluarga setiap hari. Demi mendapatkan uang, orang-orang rela melakukan apa saja sampai merubah penampilannya.


Hal itu turut dilakukan oleh wanita asal Indramayu, Jawa Barat ini. Ia rela mengubah penampilannya agar dapat bekerja untuk menghidupi keluarganya.

3 dari 10 halaman

Wanita bernama Sopyah Supriatin menceritakan alasannya mengubah penampilan seperti laki-laki agar mendapatkan pekerjaan dan uang untuk menghidupi keluarga.


Sopyah yang berusia 22 tahun hidup berdua bersama adiknya, Samsul Ramadan, setelah sang ibu meninggal dan ayahnya merantau ke luar kota.

4 dari 10 halaman

© Dream

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Sopyah rela mengubah penampilannya seperti laki-laki dengan memotong rambutnya menjadi sangat pendek agar mendapatkan pekerjaan sebagai kuli.

5 dari 10 halaman

Keduanya hidup serba terbatas dan tinggal di rumah sederhana. Oleh karena itu, keduanya rela putus sekolah dan merelakan mimpi-mimpinya agar dapat hidup lebih baik.


Meskipun ayahnya masih hidup, mereka hidup di garis kemiskinan. Sehingga ayahnya memutuskan untuk merantau ke luar kota.

6 dari 10 halaman

Sopyan memutuskan untuk bekerja apa saja, termasuk sebagai buruh bangunan. Dirinya dapat melakukan apapun, seperti mengangkut, mengaduk semen, dan lainnya untuk mendapatkan upah sebanyak Rp120 ribu sehari.


“(Kerja) Apa aja. (Pembayaran) Kadang-kadang Rp80 ribuan sampai Rp120 ribu,” ungkap Sopyah, dalam unggahan akun Instagram @tante.rempong.official

7 dari 10 halaman

3 Hari Tidak Makan

Sayangnya, panggilan bekerja tidak datang setiap hari dan membuatnya akhir-akhir ini menganggur. Bahkan, Sopyah mengaku pernah tidak makan selama tiga hari.


“Kadang pernah dua hari, iya. Kadang tiga hari,” jawabnya.

8 dari 10 halaman

© Dream

Kisah keduanya akhirnya didengar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Pemerintah Kecamatan Indramayu. Akhirnya, mereka berjanji akan memberikan fasilitas pendidikan untuk Sopyah dan Samsul.

9 dari 10 halaman

Modal Usaha

Rencananya, Sopyah akan mengejar paket dan diberikan modal usaha. Sementara itu, Samsul kini dapat kembali sekolah di SMPN 3 Sindang.


Laporan: Nisya Aprilya

10 dari 10 halaman

Beri Komentar