Dream - Siapa yang tak suka dengan keindahan? Hampir setiap orang menyukainya. Karena keindahan tak hanya enak dipandang mata, tetapi juga menghadirkan kebahagiaan di dalam diri.
Namun, tahukah sahabat Dream bahwa keindahan dunia ini juga bisa menjadi ujian hidup bagi manusia? Keberadaan tahta, jabatan, perempuan, harta, keturunan, dan sebagainya. Semua itu terlihat menggoda untuk bisa digapai oleh manusia dan kemudian dinikmati.
Saking tergodanya, hingga terkadang seseorang tidak mampu untuk bisa menahan hasratnya. Dan kemudian, ujung-ujungnya datanglah hal buruk kepada mereka.
Rasulullah saw bersabda:
" Dunia itu laksana surga bagi orang kafir, dan penjara bagi orang mukmin." (HR. Muslim)
Berikut penjelasan kenapa indahnya dunia bisa menjadi ujian hidup bagi manusia sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Hal yang tampak indah, umumnya akan disukai oleh setiap orang. Namun, di balik keindahan itu, ternyata bisa menjadi ujian yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya.
Allah SWT pun telah menjelaskan dalam firman-Nya melalui surat Ali Imran ayat 14:
" Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. Ali Imran: 14)
Menurut ustadz Abu Ya'la Kurnaedi, Lc, Allah SWT menjadikan sesuatu indah di dunia yang sekaligus juga sebagai ujian adalah untuk mengetahui mana mukmin yang sebenarnya dan mana yang hana lisan saja.
Di dalam surat Ali Imran ayat 14, Allah SWT menyebutkan tentang kecintaan pada syahwat dan juga kepada perempuan. Hal ini berkaitan erat dengan laki-laki.
Kecintaan pada syahwat tergolong hal yang buruk. Apalagi ketika seorang laki-laki menikah dengan perempuan hanya karena syahwatnya saja. Sedangkan dalam sebuah pernikahan, ada banyak hal yang lebih penting, bukan hanya syahwat.
Syahwat atau hawa nafsu seharusnya bisa ditundukkan agar nantinya bisa patuh kepada setiap syriat yang Allah SWT tetapkan.
Bahayanya, hawa nafsu ini juga bisa membuat manusia menjadi sesat. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT, " Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengethuan. Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas" .
Rasulullah saw adalah manusia mulia yang ketika menikahi seorang perempuan bukanlah karena syahwat. Beliau tidak menikahi seorang gadis, kecuali Aisyah ra.
Ustadz Abu Ya'la mengatakan jika Rasulullah saw menikahi perempuan karena syahwat, maka Rasulullah akan menikahi gadis-gadis cantik.
Dalam hal itu, tidak ada yang menghalangi beliau melakukannya. Namun, Rasulullah tidak melakukan hal tersebut. Rasulullah saw bersabda:
" Dijadikan kecintaan kepadaku dari dunia kalian wanita dan minyak wangi." (HR. Ahmad dan yang lainnya)
Rasulullah saw menikah karena adanya maslahat yang besar. Di mana beliau sering bersosialisasi dengan banyak orang dan kabilah suku-suku Arab.
Selain itu, beliau juga bisa menyebarluaskan ilmu melalui perempuan. Terutama tentang rumah tangga.