Heboh Sticker LGBT, Aa Gym Serukan Boikot LINE

Reporter : Puri Yuanita
Rabu, 10 Februari 2016 19:54
Heboh Sticker LGBT, Aa Gym Serukan Boikot LINE
Kemunculan sticker tersebut tak ayal memunculkan protes dari banyak netizen.

Dream - Netizen saat ini tengah dihebohkan dengan munculnya sticker emoji LINE dari AMSTICKER dengan judul " Love is Love" yang menampilkan pasangan pria dengan pria.

Kemunculan sticker itu tak ayal memunculkan protes dari banyak netizen. Mereka menyayangkan kehadiran sticker yang seolah menganggap wajar fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)  itu.

Menanggapi hal ini, Dai kondang Abdullah Gymnastiar (AA Gym) pun turut angkat bicara. Melalui akun Facebook-nya, AA Gym mem-posting ajakan pada netizen untuk memboikot LINE.

" Saya stop menggunakan LINE karena terang-terangan mempromosikan LGBT...," tulis AA Gym.

Heboh Sticker LGBT, Aa Gym Serukan Boikot LINE

Unggahan status Facebook AA Gym ini lantas langsung dibanjiri komentar netizen. Sebagian besar netizen mengungkapkan pendapat senada dengannya.

" Bener banget Aa, jangan sampai bangsa ini di azab seperti umat nabi luth.. LGBT hanyalah kumpulan manusia miskin iman dan ilmu," tulis Hanan Aulia.

" Wah,,,, line mendukung ya? ya udah sy stop pake line juga dah... makasih aa'," Muhammad Khairun Eyoenzaghi.

Klarifikasi

Sementara itu, menanggapi persoalan ini, pihak LINE Indonesia telah memberikan klarifikasinya melalui Official Facebook LINE Indonesia.

" LINE menyesalkan kejadian beberapa stiker yang dianggap sensitif oleh banyak orang telah menyebabkan timbul rasa kurang nyaman dari para pengguna dan pemerhati. Kami minta pengertiannya karena saat ini kami sedang bekerja menyelesaikan permasalahan ini terutama dalam proses menghapus stiker-stiker tersebut. Di LINE, kami berpegang pada acuan global untuk melakukan penyaringan/filter terhadap konten-konten yang sensitif dari perspektif budaya lokal. LINE menghargai seluruh masukan dari para pengguna dan pihak-pihak lain terkait produk dan fitur kami dan kami menyadari betapa sensitifnya hal ini dan akan berupaya keras agar hal seperti ini tidak terulang kembali . LINE tetap menantikan dukungan berkelanjutan dari semua pihak. Terima kasih."

(Ism)

1 dari 5 halaman

SGRC UI: Kami Bukan Komunitas Kencan LGBT

SGRC UI: Kami Bukan Komunitas Kencan LGBT © Dream

Dream - Keberadaan kelompok kajian mahasiswa Support Group and Resource Center on Sexuality Studies Universitas Indonesia (SGRC-UI) ramai menjadi perbincangan di media sosial. Penyebabnya, lembaga ini banyak mengkaji isu seputar Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Meski begitu, Chairperson SGRC UI Prameswari Noor membantah kelompok kajian mahasiswa ini merupakan tempat kencan bagi mereka yang memiliki orientasi seksual menyimpang.

" SGRC UI bukan komunitas kencan atau tempat mencari jodoh bagi kelompok LGBT. Kami menolak jika lokus kajian SGRC UI yang sangat luas dikerdilkan dengan menyebut SGRC UI sebagai komunitas LGBT," ujar Prameswari melalui keterangan tertulis diterima Dream, Jumat, 22 Januari 2016.

Prameswari mengatakan SGRC dibangun secara otonom. Lembaga ini banyak membahas isu kesetaraan gender dan seksualitas secara luas.

" Kesetaraan, hak tubuh, patriarki, gerakan pria, buruh dan wanita, kesehatan reproduksi, serta isu­isu lain yang terkait dengan gender dan seksualitas merupakan beberapa contoh fokus kajian kami," kata Prameswari.

Terkait jasa konseling yang disediakan, Prameswari menerangkan jasa itu dimaksudkan untuk membantu setiap mahasiswa mengenali diri. Dia pun menyangkal jika konseling itu merupakan ajang doktrinasi.

" Dalam konseling, tanggung jawab konselor bukanlah untuk mendoktrin pihak yang menjalani konseling, melainkan membantu mereka dalam proses menemukan solusi yang paling baik bagi dirinya dan sesuai dengan hati nurani," ucap dia.

Lembaga ini mendapat penolakan dari pihak rektorat UI dan dinyatakan ilegal. SGRC UI juga dilarang menggunakan nama dan makara UI dalam setiap kegiatan.

Mengenai persoalan ini, Prameswari menerangkan SGRC memiliki struktur organisasi yang jelas, mission statement, dan timeline kegiatan. Sehingga, menurut dia, lembaga ini tidak ini tidak bisa dinyatakan ilegal.

" Mengenai larangan penggunaan nama dan makara UI, pihak SGRC telah melakukan kontak dengan Kemahasiswaan UI. SGRC UI berniat melakukan pertemuan dengan pihak 
Universitas sehubungan dengan niat baik kami meneruskan hubungan baik yang selama ini telah terjalin," kata dia. 

Ilegal

Tetapi, pihak rektorat UI menyatakan SGRC adalah lembaga ilegal. Ini lantaran lembaga tersebut tidak pernah mengajukan izin serta tidak terdaftar sebagai UKM di lingkungan fakultas maupun universitas.

" SGRC tidak memiliki izin resmi sebagai Pusat Studi/Unit Kegiatan Mahasiswa/Organisasi Kemahasiswaan baik di tingkat Fakultas maupun UI," ujar Kepala Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti melalui keterangan tertulis diterima Dream.

Rifelly mengatakan, SGRC tidak pernah mengajukan izin setiap kali membuat kegiatan.

" Dalam menyelenggarakan kegiatannya, SGRC tidak pernah mengajukan izin kepada pimpinan Fakultas maupun UI ataupun pihak berwenang lainnya di dalam kampus UI," tulis dia.

Atas hal itu, Rifelly menyatakan lembaga ini tidak boleh menggunakan logo UI dalam setiap kegiatan mereka. Dia juga mengatakan pihaknya tidak bertanggung jawab atas semua kegiatan lembaga ini.

" UI tidak bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan oleh SGRC," tulis Rifelly. (Ism) 

2 dari 5 halaman

Isu LGBT di Kalangan Artis, Ini Kata Cakra Khan

Isu LGBT di Kalangan Artis, Ini Kata Cakra Khan © Dream

Dream - Belum lama ini isu tentang Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menghebohkan dunia maya. Terlebih munculnya akun twitter berisi komunitas yang melibatkan anak-anak di isu itu.

Melihat fenomena itu, penyanyi Cakra Khan pun berkomentar.

" Itu masalah personal, saya tidak terlalu gimana-gimana. Tapi jadi `alarm` mengingatkan dan untuk pelajaran supaya lebih berhati-hati," kata Cakra, Selasa 9 Febuari 2016.

Cakra juga mengatakan hal itu mungkin saja ada di lingkungan entertainment. Di dunia selebritis yang glamour.

" Kita enggak munafik ya penonton. Mungkin ada yang biasa, ada yang beda. Kembali lagi dari sisi saya, general saja," ujarnya.

Pelantun 'Harus Terpisah' ini pun mengatakan isu itu tidak membuatnya menjadi pilih-pilih teman.

" Tidak jadi masalah, selama tidak menggangu kita. Yang menentukan neraka atau tidak kan bukan kita," ujarnya. (ism) 

3 dari 5 halaman

Kampus UI Heboh Konseling Orientasi Seks Menyimpang

Kampus UI Heboh Konseling Orientasi Seks Menyimpang © Dream

Dream - Masyarakat tengah heboh oleh aktivitas beberapa mahasiswa Universitas Indonesia. Para mahasiswa itu menggabungkan diri dengan membentuk kelompok bernama Support Group and Resource Center On Sexuality Studies Universitas Indonesia (SGRC UI).

Organisasi konseling untuk mereka yang memiliki orientasi seksual menyimpang, atau yang kerap dikenal dengan LGBT. Dengan akronim, Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. 

Mereka menyatakan perkumpulan ini sebagai salah satu bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Organisasi ini banyak berkegiatan dengan menggelar seminar, diskusi, serta konsultasi.

Sepintas, kegiatan mereka terkesan wajar. Tetapi, apa yang menjadi bahan pembicaraan para mahasiswa ini tergolong tabu, yaitu seputar gender dan seksualitas.

" SGRC UI adalah organisasi mahasiswa di Universitas Indonesia yang bergerak pada bidang kajian pemikiran. Organisasi ini mengupayakan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai permasalahan gender dan seksualitas melalui seminar, diskusi, dan berbagai kegiatan lain," demikian keterangan yang diunggah di blog sgrcui.wordpress.com, diakses pada Kamis, 21 Januari 2015.

Komunitas ini bahkan secara terbuka menyediakan layanan konseling bagi para mahasiswa yang merasa memiliki kelainan seksual. Konseling tersebut dijalankan menggunakan metode korespondensi melalui surat elektronik.

Ilegal

Tetapi, pihak rektorat UI menyatakan SGRC adalah lembaga ilegal. Ini lantaran lembaga tersebut tidak pernah mengajukan izin serta tidak terdaftar sebagai UKM di lingkungan fakultas maupun universitas.

" SGRC tidak memiliki izin resmi sebagai Pusat Studi/Unit Kegiatan Mahasiswa/Organisasi Kemahasiswaan baik di tingkat Fakultas maupun UI," ujar Kepala Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti melalui keterangan tertulis diterima Dream.

Rifelly mengatakan, SGRC tidak pernah mengajukan izin setiap kali membuat kegiatan.

" Dalam menyelenggarakan kegiatannya, SGRC tidak pernah mengajukan izin kepada pimpinan Fakultas maupun UI ataupun pihak berwenang lainnya di dalam kampus UI," tulis dia.

Atas hal itu, Rifelly menyatakan lembaga ini tidak boleh menggunakan logo UI dalam setiap kegiatan mereka. Dia juga mengatakan pihaknya tidak bertanggung jawab atas semua kegiatan lembaga ini.

" UI tidak bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan oleh SGRC," tulis Rifelly. (Ism) 

4 dari 5 halaman

Suami Suka Sesama Jenis, Dokter Cantik Bunuh Diri

Suami Suka Sesama Jenis, Dokter Cantik Bunuh Diri © Dream

Dream - Dokter cantik asal India, Priya Vedi, 30, bunuh diri karena depresi memikirkan rumah tangganya yang penuh dengan kepalsuan.

Selama lima tahun menikah dengan dokter Kamal Vedi, Priya baru mengetahui bahwa suaminya itu ternyata gay.

Perasaan Priya sangat hancur ketika satu bulan sebelumnya, Kamal mengaku dirinya gay.

Sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di kamar sebuah hotel di Paharganj, Delhi pada Sabtu lalu, Priya mengungkapkan kekesalannya di Facebook.

" Selama lima tahun ini, saya telah ditipu. Saya menikah dengan dokter Kamal Vedi yang ternyata gay. Saya menemukan email palsu di laptopnya. Dia saling berkomunikasi melalui chatting dengan pasangan gaynya."

Priya juga menyebutkan Kamal awalnya mengaku emailnya telah diretas. Kemudian Kamal berusaha mencari-cari kesalahan pada Priya dan keluarganya.

" Mereka (keluarga Kamal) telah menyiksa mental saya selama lima tahun ini," tulis Priya.

Pada Sabtu sebelum melakukan bunuh diri, keluarga Priya mengatakan pada polisi bahwa Priya menghubungi setiap keluarganya dan sambil menangis mengatakan 'aku sudah muak'.

Jasad Priya ditemukan petugas hotel bersimbah darah. Dia telah menyayat lengannya dan menyuntikkan racun ke dalam aliran darahnya hingga tewas.

Sementara Kamal kini ditahan polisi dengan tuduhan melakukan perbuatan yang mendorong orang bunuh diri.

(Ism, Sumber: The Times Of India)

5 dari 5 halaman

Hukum Penyuka Sesama Jenis dalam Islam

Hukum Penyuka Sesama Jenis dalam Islam © Dream

Dream - Allah telah menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan menjadikan perempuan sebagai tempat laki-laki menyalurkan nafsu bilogisnya, dan demikian sebaliknya.

Sedangkan perilaku menyimpang penyuka sesama jenis keluar dari makna tersebut. Perilaku menyimpang itu bentuk perlawanan terhadap tabiat yang telah Allah ciptakan.

Perilaku menyimpang menjadi indikasi kerusakan yang amat parah. Padanya terdapat unsur-unsur kekejian dan dosa perzinaan. Bahkan lebih parah dan keji daripada perzinaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

“ Artinya : Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya. ‘Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? ‘Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampui batas” [Al-A’raf : 80-81]

Lalu bagaimana hukum penyuka sesama jenis dalam Alquran? Selengkapnya. (Ism) 

Beri Komentar