IDI Kembali Berduka, 2 Dokter Senior Meninggal karena Covid-19

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 13 April 2020 14:36
IDI Kembali Berduka, 2 Dokter Senior Meninggal karena Covid-19
Kedua merupakan dokter yang aktif di dunia akademis.

Dream - Virus Covid-19 kembali memakan korban di kalangan kedokteran. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan melalui akun Instagram resminya, dua dokter senior meninggal dunia.

Kedua dokter tersebut yaitu Soekotjo Soerodiwirio dan Sudadi Hirawan, yang merupakan pasien positif Covid-19. Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Halik Malik mengatakan, keduanya merupakan dosen senior di perguruan tinggi di Indonesia yaitu Universitas Padjajaran dan Universitas Indonesia.

Soekotjo Soerodiwirio, kata Halik, meninggal pada pukul 12.40 WIB, Jumat, 10 April 2020 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. " Sebelumnya dirawat cukup lama di rumah sakit RS yang sama sebagai pasien positif Covid-19," terang Halik kepada Liputan6.com.

Sementara Sudadi Hirawab meninggal pada Minggu, 12 April di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Halik menceritakan, sebelumnya almarhum masuk ke Rumah Sakit Pondok Indah sebelum kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan.

" Dirawat sekitar 10 hari sebagai pasien positif Covid-19," terang Halik.

 

1 dari 5 halaman

Tokoh Senior

Halik mengungkap tidak mengetahui dari mana keduanya terinfeksi Corona. Namun yang pasti, kedua sosok legenda ilmu kedokteran Indonesia itu sudah tak menangani pasien.

Halik juga bercerita, keduanya lebih banyak berkecimpung dalam dunia akademis. Soekotjo adalah perintis ilmu radiologi di Universitas Padjajaran dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Sementara Sudadi adalah pengajar Kedokteran dan membina Prodi Spesialis Kedokteran Okupasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

" Dua tokoh senior kedokteran yang wafat ini adalah perintis di bidang keilmuan masing-masing. Profesi dokter patut berduka karena kehilangan beberapa sosok penting dalam perjalanan sejarah kedokteran di Indonesia," imbuh Halik.

2 dari 5 halaman

Curhat Dokter di Lampung, Istri Hamil di Tengah Pandemi Corona

Dream - Ungkapan seorang dokter spesialis paru dan pernapasan dari Lampung bernama Achmad Gozali, MD mengundang rasa haru bagi netizen.

Sebagai orang yang berada di garda depan dalam merawat pasien Covid-19, dokter Gozali harus mencuci tangan puluhan kali dalam jangka waktu satu jam agar tidak tertular virus corona.

Hal itu dia ceritakan di akun Instagram @aigozali06, pada hari Jumat, 20 Maret 2020. Dalam postingan tersebut, terlihat dokter Gozali memakai Alat Perlindungan Diri (ADP).

" Saya tidak bisa menghitung berapa kali saya cuci tangan dalam sejam. Apalagi dalam sehari,"  tulis dokter yang praktik di sebuah klinik di Bandar Lampung, ini.

3 dari 5 halaman

Tiap Hari Dihinggapi Rasa Takut

Meski sudah menjadi tugasnya merawat pasien Covid-19, tapi sebagai manusia dia juga merasa takut tertular.

Tiap hari dihinggapi rasa takut.

Dokter Gozali mengakui setiap pagi dia merasa ketakutan pasien apa yang akan ditemuinya saat praktik, dan bagaimana jika dia tertular.

" Tiap pagi saya ketakutan membayangkan pasien apa yang bakal saya temui hari ini. Bagaimana kalau saya ketularan," katanya.

4 dari 5 halaman

Istri Sedang Hamil

Tidak itu saja. Seandainya dia tidak tertular, tapi jadi pembawa (carrier) bagi orang lain, bagaimana dengan nasib istrinya yang sedang hamil di rumah.

Khawatir jadi carrier bagi istri yang sedang hamil

" Bagaimana kalau saya tidak tertular tapi saya jadi pembawa (carrier), padahal istri saya lagi hamil di rumah, dan kami sedang menantikan anak kami lahir di tengah pandemi ini," tulisnya.

Dia mengatakan saat ini sudah ada kasus positif Covid-19 di Lampung. Memang tidak boleh panik, tapi rasa takut tetap ada di benak petugas medis.

" Betul tidak usah panik tapi bohong kalau tidak ada rasa takut terutama bagi kami para staf medis. Saya sebagai salah satu garda terdepan yang menghadapi Covid-19 (dengan sudah ada kasus positif di Lampung),"  tambahnya.

5 dari 5 halaman

Minta Warga Masyarakat untuk Peduli

Dokter Gozali juga mengimbau agar warga masyarakat memahami kondisi petugas medis yang berada di garis depan dalam melawan virus corona.

Warga peduli dengan kondisi petugas medis.

" Kalau kalian pikir kalian tahu apa yang kami rasakan, percayalah kalian tidak akan tahu,"  katanya.

Dia kemudian mencontohkan dirinya saat melihat video petugas medis di Wuhan yang kelelahan dengan wabah Covid-19.

" Saya pikir sudah cukup tahu perasaan takut mereka. Sampai saya merasakannya sendiri,"  tulisnya.

Dokter Gozali mengatakan hingga dia mengunggah postingannya, masih banyak pasien dari luar kota datang untuk melakukan check-up Covid-19.

Dia bilang postingannya itu bukan untuk menakuti, tapi agar warga memahami kondisi petugas medis di tengah wabah virus corona.

Pesan dokter Gozali buat warga masyarakat.

Dokter Gozali berharap warga untuk selalu berdoa buat para petugas medis. Selain itu, dia juga minta warga untuk menjaga diri di tengah wabah Covid-19.

" Jangan sentuh muka sebelum cuci tangan. Saya mohon jangan keluar rumah dulu kalau tidak penting, apalagi keluar kota," katanya.

Semua itu, kata dokter Gozali, semata-mata agar bisa memutuskan mata rantai persebaran virus corona di Indonesia.

(Sumber: Instagram @aigozali06)

Beri Komentar