Diskusi Masyarakat Anti Fitnah Di Indonesia (Dream.co.id/M Ilman Nafi'an)
Dream - Kabar hoaks atau bohong kian menjamur jelang tahun politik. Sejak kemunculannya, penyebaran kabar hoaks memang telah meresahkan masyarakat.
Sejumlah partai politik pun mendeklarasikan sikap untuk memerangi hoaks bersama pemerintah dan aparat penegak hukum.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengatakan pemicu orang menyebarkan hoaks adalah kebencian. Dia mencontohkan, ketika benci kepada salah satu pasangan calon presiden, orang yang bersangkutan turut menyebarkan gambar atau tulisan tentang keburukan si calon meskipun belum tentu benar.
" Awal mula hoaks itu dari kebencian," ujar Jansen dalam diskusi Masyarakat Anti Fitnah di Indonesia di Kemenkominfo, Jakarta, Selasa 14 Agustus 2018.
Pemicu lainnya, kata Jansen, yaitu sifat terlalu cinta. Ada juga karena pemahaman yang sempit.
Menurut Jansen, cara melawan hoaks adalah dengan tidak turut serta menyebarkan kabar yang belum tentu benar. Cukup diamkan jika mendapatkan kabar hoaks di ponsel atau akun media sosial.
" Kecepatan hoaks hari ini sama dengan kecepatan cahaya," kata dia.
Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute dan pengajar Komunikasi Politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan salah satu solusi untuk mengatasi hoaks itu perbanyak literasi.
" Kroscek berita yang ada, penegakan hukum dan blokir," ucap Gun Gun.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN