Miris! Rebahan di Pohon Karena Ditolak RS, Si Ibu Melahirkan

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 15 Agustus 2018 10:01
Miris! Rebahan di Pohon Karena Ditolak RS, Si Ibu Melahirkan
Nasib menyedihkan dialami Rina Begum. Dia tidak bisa melahirkan di tempat nyaman dan mendapat layanan medis.

Dream - Seorang wanita di Bangladesh harus bernasib malang. Dia terpaksa melahirkan di bawah pohon karena ditolak dua perawat sebuah rumah sakit di Komplek Kesehatan Phulbari Upazila pada Minggu, 12 Agustus 2018.

Abu Taher, seorang pengemudi bajaj di desa Bashpukur, sub distrik Parbatipur mengatakan istrinya, Riba Begum, pergi ke rumah sakit lebih awal dua hari lalu. Taher membantu istrinya masuk ke bajaj dan mengantarkan ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 9 kilometer dari rumah mereka, seperti dilaporkan Asia One.

Mereka tiba di rumah sakit sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

" Saya antarkan istri saya ke lantai satu di rumah sakit itu untuk mengisi administrasi," kata Taher.

Tetapi, dua orang perawat yang teridentifikasi sebagai Rozina Akter dan Afroza Begum, menolak administrasi Rina.

Mereka tidak hanya mengusir Rina dan Taher, tapi juga menyuruh keduanya pergi ke klinik swasta.

1 dari 2 halaman

Diusir Tanpa Penjelasan

Tidak ada penjelasan mengapa dua perawat itu mengusir Taher dan istrinya. Belakangan diketahui dua perawat ini kabur.

Usai diusir, Taher mengistirahatkan istrinya di bawah pohon di halaman rumah sakit. Saat sedang memikirkan jalan keluar, rasa nyeri yang dirasakan Rina semakin parah.

" Seorang wanita tua datang menawarkan bantuan dan mendudukkan Rina di bawah pohon. Rina melahirkan bayi kami di atas rumput," kata Taher.

 

2 dari 2 halaman

Pengelola RS Banjir Kecaman

Satu jam usai Rina melahirkan, banyak orang mengeluhkan perbuatan tidak manusiawi dari pihak rumah sakit. Akhirnya, pengelola rumah sakit menangani Rina dan bayinya. Itupun setelah uang pendaftaran dibayar.

" Apakah ini adalah sistem layanan kesehatan?" tanya Taher.

Dia menuntut keadilan atas perlakuan tidak manusiawi yang dialami istri dan anaknya.

Pejabat bidang perencanaan keluarga rumah sakit tersebut, dr Nurul Islam, mengaku mendengar kabar pengusiran itu dari orang lain. Tetapi dia memastikan akan ada tindakan tegas terhadap dua perawat tersebut.

Beri Komentar