Innalillahi, Remaja yang Kepalanya Menggantung Meninggal

Reporter : Irma Suryani
Rabu, 9 November 2016 08:02
Innalillahi, Remaja yang Kepalanya Menggantung Meninggal
Menurut ibu Mahendra, Sumitra (36) anaknya itu meninggal ketika menonton TV sekitar jam 3 sore waktu setempat.

Dream - Masih ingat dengan remaja lelaki 13 tahun dengan kepala terkulai? Delapan bulan lalu, remaja bernama Mahendra Ahirwar itu berhasil menjalani operasi untuk meluruskan kepalanya kembali.

Namun malang, Ahirwar yang kisah perjuangan hidupnya menjadi viral di seluruh dunia dilaporkan telah meninggal dunia baru-baru ini.

Menurut ibu Mahendra, Sumitra (36) anaknya itu meninggal ketika menonton TV sekitar jam 3 sore waktu setempat.

" Saya punya banyak rencana dan impian untuknya. Saya ingin dia tumbuh. Dia bercita-cita untuk membuka toko dan kami ingin bantu dia. Kini segalanya musnah.

 

1 dari 7 halaman

Maut Datang Saat Batuk

Maut Datang Saat Batuk © Dream

" Pagi saat kejadian itu dia bermain, sarapan dan mandi sebelum berjalan-jalan dengan kursi rodanya di rumah. Setelah makan tengah hari, dia meminta untuk menonton TV. Saya putarkan kartun untuknya dan dia batuk sebanyak dua kali," kata ayah Mahendra.

Mungkin merasa tidak enak badan akibat batuk itu, Mahendra meminta ayahnya untuk mengurut dadanya. Anak itu kemudian batuk untuk kali ketiga, namun setelah itu dia sudah tidak ada.

" Saya mulai menangis dengan keras dan memanggil namanya. Saya kemudian berlari ke luar rumah dan meminta tetangga untuk menelepon dokter," ucap ayahnya. 

2 dari 7 halaman

Karena Operasi?

Karena Operasi? © Dream

Dokter sampai 15 menit kemudian dan menegaskan dia sudah meninggal. Saya terduduk ke lantai dan memegangnya dengan kuat. Saya tak ingin lepaskan dia pergi," ucap ayahnya dengan penuh penyesalan.

Dokter yang membedah Mahendra pada Februari, Dr. Rajagopalan Krishnan turut mengungkapkan rasa keterkejutannya dengan kepergian Mahendra.

Namun dia mengatakan kematian Mahendra bukan komplikasi dari operasi kepalanya.

" Kematian Mahendra bukan dari komplikasi operasi. Jika itu sebabnya, dia mungkin sudah tidak ada di meja operasi atau di ICU, bukan delapan bulan setelah itu," kata Dr. Rajagopalan.

3 dari 7 halaman

Kabar Terbaru Remaja yang Kepalanya Menggantung, Kini Dia...

Kabar Terbaru Remaja yang Kepalanya Menggantung, Kini Dia... © Dream

Dream – Masih ingat dengan Mahendra Ahirwar, bocah 13 tahun asal Madhya Pradesh, India, yang kepalanya menggantung? Akhirnya dia bisa melihat dunia secara 'tegak lurus' setelah menjalani operasi.

Sebelumnya, Mahendra memiliki kondisi langka yang membuat otot lehernya sangat lemah sehingga kepalanya menggantung di satu sisi pada sudut 180 derajat.

Akibat lehernya yang menggantung itu, Mahendra hanya bisa duduk, tidak bisa berdiri atau berjalan. Dia bahkan membutuhkan bantuan untuk makan dan buang hajat.

Tetapi hidup Mahendra sekarang telah berubah berkat seorang ibu dua anak bernama Julie Jones yang tinggal di Liverpool, Inggris.

Julie merasa tergerak hatinya setelah membaca kisah memilukan yang dialami Mahendra. Dia kemudian menggalang dana 12.000 poundsterling (sekitar Rp 192 juta) untuk biaya operasi meluruskan leher Mahendra.

Sekarang Mahendra dapat melakukan aktivitas yang sama seperti anak-anak lain seusianya.

 

4 dari 7 halaman

Keajaiban

Keajaiban © Dream

Menurut ayah Mahendra, Mukesh (41), kesembuhan anaknya itu merupakan satu keajaiban. " Ini suatu keajaiban! Dia tampak hebat. Lehernya lurus; dan hidupnya begitu sangat berbeda," kata Mukesh kepada Mail Online, sebagaimana dikutip Dream pada Selasa 11 Oktober 2016.

Sebelum Mahendra menjalani operasi, Mukesh selalu bersedih hati. Apalagi mereka hampir kehilangan anak kesayangan ini. “ Ketika lehernya bengkok dia tidak mau berbicara dengan orang.”

“ Tapi sekarang dia merasa seperti orang normal dan kami melihat tingkat kepercayaan dirinya telah tumbuh. Dia sangat senang sekarang,” lanjut Mukesh.

 

5 dari 7 halaman

Nyaris Tak Punya Kehidupan

Nyaris Tak Punya Kehidupan © Dream

Mahendra sebenarnya lahir dengan leher yang normal. Namun seiring pertumbuhannya, tulang lehernya melemah hingga akhirnya mulai bengkok.

Bertahun-tahun mencari pengobatan, tapi tidak ada dokter yang bisa menyembuhkan kondisi langka itu. Karena keadaan keluarga yang miskin, orangtuanya bahkan berpikir lebih baik putranya itu meninggal saja daripada menanggung penderitaan seperti itu.

“ Aku tidak tahan melihatnya menderita. Dia hanya duduk di pojok ruangan, seperti tidak punya kehidupan. Dia tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Aku menggendong dia ke mana-mana seperti bayi,” kenang Sumitra (36), ibu Mahendra.

Sebelum dioperasi, Mahendra sangat bergantung pada ibunya, mulai dari makan, mandi dan berpakaian. Dua adiknya pergi ke sekolah, sementara kakaknya yang berusia 17 tahun mencoba mencari pekerjaan. Sehingga Mahendra selalu sendirian di rumah. Bahkan teman-temannya mengacuhkan dia.

 

6 dari 7 halaman

Penyelamat

Penyelamat © Dream

Namun ketika kisah Mahendra menjadi berita utama di seluruh dunia, ahli bedah tulang belakang, Dr Rajagopalan Krishnan, dari Rumah Sakit Apollo, di Delhi, menawarkan untuk membantu.

Tawaran tersebut mendapat dukungan dari Julie yang langsung meluncurkan crowdfunding setelah ia membaca tentang nasib Mahendra.

“ Sangat tragis ketika melihat foto-foto Mahendra dulu. Saya seolah membayangkan hal itu terjadi pada anak saya sendiri dan bagaimana rasanya jika ia berada di situasi seperti Mahendra,” kata Julie yang bekerja sebagai koordinator sekolah dasar di Inggris.

 

7 dari 7 halaman

Akhirnya

Akhirnya © Dream

Pada bulan Februari 2016, Mahendra menghabiskan dua minggu di rumah sakit Apollo sebelum diizinkan pulang untuk memulihkan kondisinya dan melihat apakah lehernya tidak akan bengkok lagi.

Tujuh bulan telah berlalu, dan sekarang leher Mahendra masih lurus. Masa depan bocah itu kini menjadi lebih terang.

“ Saya akhirnya bisa mengatakan kami sekarang adalah keluarga bahagia. Kebahagiaan telah menemukan kami setelah Mahendra dioperasi. Saya merasa sangat diberkati,” kata Mukesh.

Sekarang Mahendra telah bersekolah dan belajar menulis. Alhamdulillah....

Beri Komentar