Jarang yang Melakukan, Memandang Langit Bagian dari Ibadah Sunah yang Punya Banyak Faedah

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Selasa, 11 Juli 2023 18:01
Jarang yang Melakukan, Memandang Langit Bagian dari Ibadah Sunah yang Punya Banyak Faedah
Memandang langit berarti melihat kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Dream - Kehidupan manusia di dunia ini tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada berbagai macam ibadah yang bisa dikerjakan umat Islam dan tentu saja mendatangkan pahala dari Allah SWT.

Mungkin selama ini ibadah yang banyak dan diketahui umat Islam seperti sholat, berpuasa, membaca Al-Quran, dan berdoa. Namun, ada satu lagi ibadah yang banyak dilewatkan umat Islam. Padahal ibadah ini sangat istimewa karena bisa membuat kita menyadari akan indahnya ciptaan Allah SWT.

Ibadah itu adalah memandang langit. Aktivitas ini membuat kita menyadari akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Itulah mengapa, Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi mengatakan bahwa memandang langit adalah bagian dari ibadah sunah.

Nah, berikut adalah beberapa manfaat dan hikmah yang bisa dipetik ketika memandang langit sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Manfaat dan Hikmah Memandang Langit

Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab At-Tafsir wal Bayan oleh Syaikh Ath-Tharifi, ada beberapa manfaat dan hikmah memandang langit berikut ini:

Berpikir, Merenung, dan Meengambil Pelajaran

Saat diri kita memandang langit, maka kita akan bisa ber-tafakkur (berpikir), ber-tadabbur (merenung), dan ber-i'tibar (mengambil pelajaran). Hal ini membuat kita melihat secara langsung akan indahnya alam semesat ciptaan Allah SWT.

Di alam semesta itulah, tersimpan ilmu yang begitu melimpah dan patut digali. Allah SWT pun selalu memberikan ilham kepada orang-orang yang mau berpikir.

Berbaik Sangka kepada Allah SWT

Manfaat yang bisa kita dapatkan saat memandang langit adalah membuat diri kita berbaik sangka kepada Allah SWT. Kita akan meyakini bahwa hal baik dan apa yang sedang kita inginkan akan diberikan Allah SWT.

Seperti yang dilakukan Rasulullah saw yang husnudzon kepada Allah SWR dan merasa optimis bahwa cepat atau lambat, apa yang diharapkannya akan dikabulkan Allah SWT.

Meningkatkan Keimanan kepada Allah SWT

Memandang langit bisa meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Hal ini karena memandang langit sama saja dengan melihat kekuasaan, keagungan, dan kesempurnaan Allah SWT. Ini menyadarkan diri kita bahwa tidak ada yang perlu diragukan dari Allah SWT. Dengan begitu, kita akan semakin termotivasi untuk terus beribadah dan meningkatkan keimanan.

2 dari 3 halaman

Muncul Rasa Takut kepada Allah SWT

Penting bagi seorang muslim untuk memiliki rasa takut atau khauf kepada Allah SWT. Rasa itu bisa muncul salah satunya saat kita memandang langit. Saat itulah kita menyadari kebesaran-Nya. Kita akan sadar bahwa ada Allah SWT yang akan selalu melihat dan mengawasi setiap gerak kita di mana pun kita berada. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Fajr ayat 14:

" Sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi." (QS. Al-Fajr: 14)

Beriman kepada Allah SWT dengan Seluruh Asmaul Husna dan Sifat-Sifatnya

Saat sahabat Dream meluangkan waktu untuk memandang langit, di saat itulah kamu bisa menyadari akan beberapa sifat Allah SWT di antara 99 sifat-Nya. Beberapa sifat Allah SWT, yakni 'Al-Aliy' (Yang Maha Tinggi), 'Ar-Raziq' (Yang Maha Memberi Rizqi), 'Al-Latif' (Yang Maha Lembut), 'Al-Aziz' (Yang Maha Mulia), dan 'Al-Khaliq' (Yang Maha Mencipta).

Menunjukkan Hajat, Kefakiran, dan Kelemahan Diri

Suatu hari, cobalah sahabat Dream menatap langit. Dalam diam itu, secara tidak langsung wajah yang mengarah ke langit juga turut menandakan adanya pengakuan akan keberadaan Allah SWT yang luar biasa. Di saat itu, kamu juga berharap akan ada pertolongan Allah SWT yang diturunkan atas masalah hidup yang kamu jalani.

Memandang langit memiliki pengaruh yang sangat besar bagi jiwa. Di mana ada perwujudan perasaan untuk mengakui kefakiran diri dan rasa membutuhkan pertolongan Allah SWT. Perasaan inilah yang mampu mendatangkan rahmat dari Allah SWT. Seperti doa yang dipanjatkan Nabi Musa as berikut:

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Artinya: " Ya Tuhanku sesungguhnya aku ini fakir (sangat memerlukan) suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashash: 24)

3 dari 3 halaman

Mentauhidkan Allah dalam Hal Rububiyah dan Uluhiyah

Rububiyah adalah perbuatan-perbuatan yang hanya bisa dilakukan Allah SWT. Misalnya memberikan rezeki, menghidupkan, menciptakan, mematikan, dan mengatur alam semesta.

Sedangkan uluhiyah adalah perbuatan-perbuatan hamba yang seharusnya ditujukan kepada Allah SWT.

Dengan memandang langit, maka akan tumbuh dalam diri untuk selalu mengakui keesaan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Anbiya ayat 22:

" Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan." (QS. Al-Anbiya: 22)

Menumbuhkan Sifat Tawadhu

Melihat kebesaran Allah SWT dengan memandang langit bisa menumbuhkan sifat tawadhu atau rendah hati. Kita akan menyadari bahwa bahwa diri ini sangatlah kecil di mata Allah SWT.

Jadi, ketika ada seseorang yang sombong dan merasa dirinya paling hebat, bisa jadi ia sedang merasa dirinya berada di langit. Sedangkan kakinya sendiri saat ini masih berpijak di bumi.

Menumbuhkan Sifat Tawakal

Orang bertawakal adalah orang yang percaya dan menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Yasin ayat 82:

" Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “ Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu." (QS. Yasin: 82)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More