Memandang Langit Menjadi Bagian Dari Ibadah Sunah Yang Mendatangkan Banyak Faedah (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream - Kehidupan manusia di dunia ini tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada berbagai macam ibadah yang bisa dikerjakan umat Islam dan tentu saja mendatangkan pahala dari Allah SWT.
Mungkin selama ini ibadah yang banyak dan diketahui umat Islam seperti sholat, berpuasa, membaca Al-Quran, dan berdoa. Namun, ada satu lagi ibadah yang banyak dilewatkan umat Islam. Padahal ibadah ini sangat istimewa karena bisa membuat kita menyadari akan indahnya ciptaan Allah SWT.
Ibadah itu adalah memandang langit. Aktivitas ini membuat kita menyadari akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Itulah mengapa, Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi mengatakan bahwa memandang langit adalah bagian dari ibadah sunah.
Nah, berikut adalah beberapa manfaat dan hikmah yang bisa dipetik ketika memandang langit sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab At-Tafsir wal Bayan oleh Syaikh Ath-Tharifi, ada beberapa manfaat dan hikmah memandang langit berikut ini:
Saat diri kita memandang langit, maka kita akan bisa ber-tafakkur (berpikir), ber-tadabbur (merenung), dan ber-i'tibar (mengambil pelajaran). Hal ini membuat kita melihat secara langsung akan indahnya alam semesat ciptaan Allah SWT.
Di alam semesta itulah, tersimpan ilmu yang begitu melimpah dan patut digali. Allah SWT pun selalu memberikan ilham kepada orang-orang yang mau berpikir.
Manfaat yang bisa kita dapatkan saat memandang langit adalah membuat diri kita berbaik sangka kepada Allah SWT. Kita akan meyakini bahwa hal baik dan apa yang sedang kita inginkan akan diberikan Allah SWT.
Seperti yang dilakukan Rasulullah saw yang husnudzon kepada Allah SWR dan merasa optimis bahwa cepat atau lambat, apa yang diharapkannya akan dikabulkan Allah SWT.
Memandang langit bisa meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Hal ini karena memandang langit sama saja dengan melihat kekuasaan, keagungan, dan kesempurnaan Allah SWT. Ini menyadarkan diri kita bahwa tidak ada yang perlu diragukan dari Allah SWT. Dengan begitu, kita akan semakin termotivasi untuk terus beribadah dan meningkatkan keimanan.
Penting bagi seorang muslim untuk memiliki rasa takut atau khauf kepada Allah SWT. Rasa itu bisa muncul salah satunya saat kita memandang langit. Saat itulah kita menyadari kebesaran-Nya. Kita akan sadar bahwa ada Allah SWT yang akan selalu melihat dan mengawasi setiap gerak kita di mana pun kita berada. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Fajr ayat 14:
" Sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi." (QS. Al-Fajr: 14)
Saat sahabat Dream meluangkan waktu untuk memandang langit, di saat itulah kamu bisa menyadari akan beberapa sifat Allah SWT di antara 99 sifat-Nya. Beberapa sifat Allah SWT, yakni 'Al-Aliy' (Yang Maha Tinggi), 'Ar-Raziq' (Yang Maha Memberi Rizqi), 'Al-Latif' (Yang Maha Lembut), 'Al-Aziz' (Yang Maha Mulia), dan 'Al-Khaliq' (Yang Maha Mencipta).
Suatu hari, cobalah sahabat Dream menatap langit. Dalam diam itu, secara tidak langsung wajah yang mengarah ke langit juga turut menandakan adanya pengakuan akan keberadaan Allah SWT yang luar biasa. Di saat itu, kamu juga berharap akan ada pertolongan Allah SWT yang diturunkan atas masalah hidup yang kamu jalani.
Memandang langit memiliki pengaruh yang sangat besar bagi jiwa. Di mana ada perwujudan perasaan untuk mengakui kefakiran diri dan rasa membutuhkan pertolongan Allah SWT. Perasaan inilah yang mampu mendatangkan rahmat dari Allah SWT. Seperti doa yang dipanjatkan Nabi Musa as berikut:
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Artinya: " Ya Tuhanku sesungguhnya aku ini fakir (sangat memerlukan) suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashash: 24)
Rububiyah adalah perbuatan-perbuatan yang hanya bisa dilakukan Allah SWT. Misalnya memberikan rezeki, menghidupkan, menciptakan, mematikan, dan mengatur alam semesta.
Sedangkan uluhiyah adalah perbuatan-perbuatan hamba yang seharusnya ditujukan kepada Allah SWT.
Dengan memandang langit, maka akan tumbuh dalam diri untuk selalu mengakui keesaan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Anbiya ayat 22:
" Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan." (QS. Al-Anbiya: 22)
Melihat kebesaran Allah SWT dengan memandang langit bisa menumbuhkan sifat tawadhu atau rendah hati. Kita akan menyadari bahwa bahwa diri ini sangatlah kecil di mata Allah SWT.
Jadi, ketika ada seseorang yang sombong dan merasa dirinya paling hebat, bisa jadi ia sedang merasa dirinya berada di langit. Sedangkan kakinya sendiri saat ini masih berpijak di bumi.
Orang bertawakal adalah orang yang percaya dan menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Yasin ayat 82:
" Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “ Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu." (QS. Yasin: 82)
Advertisement
Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

LUNE: Debut Album Anggi Marito yang Menyentuh dan Penuh Cerita