Jawaban Tak Diduga Harun Yahya Saat Dicecar Polisi

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 24 Juli 2018 18:01
Jawaban Tak Diduga Harun Yahya Saat Dicecar Polisi
Oktar memberikan keterangan nyeleneh tentang bikini dan vodka.

Dream - Penulis kontroversial, Adnan Oktar atau lebih dikenal dengan nama pena Harun Yahya membuat pernyataan mengejutkan. Saat diinterogasi polisi Turki, Oktar menyebut 'Bikini adalah pakaian Islami'.

Sejumlah keterangan Oktar saat diinterogasi dibongkar ke publik oleh kolumnis Abdulkadir Selvi, lewat salah satu artikelnya yang ditayangkan Hurriyet Daily News. Artikel tersebut dipublikasikan pada 23 Juli kemarin.

Abdulkadir menuliskan seluruh perkataan Oktar untuk membela diri dari tuduhan kriminal. Sayangnya, perkataan Oktar lebih banyak berisi tafsir menyimpang atas ajaran Islam.

" Menutupi tubuh dengan bikini cukup sesuai dengan hijab Islami. Karena seperti inilah yang dijelaskan dalam Alquran," demikian keterangan Oktar kepada polisi, dikutip dari Hurriyet Daily News, Selasa 24 Juli 2018.

Dia juga menyatakan Islam hanya melarang anggur sebagai minuman beralkohol. Itu tidak termasuk vodka dan whiskey.

Oktar dilaporkan mengurangi kewajiban sholat dari lima kali menjadi dua kali sehari. Bahkan dia juga memendekkan gerakan sholat.

Oktar memiliki program acara yang disiarkan di saluran televisinya, A9. Di program tersebut, dia sering mendiskusikan nilai-nilai dari ajaran Islam dan terkadang menari dengan para wanita muda yang dia juluki 'anak kucing' serta bernyanyi dengan pria muda yang disebut 'singa'.

Selama diinterogasi, Oktar menekankan dia mendukung Partai Keadilan dan Pembangunan yang menguasai Turki saat ini. Partai ini mengusung Recep Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki.

" Oktar mengatakan kepada polisi dia menginstruksikan 'anak-anak kucingnya' turun ke jalan membawa Bendera Turki usai kudeta 2016 (untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan)," tulis Abdulkadir.

" Kemudian seorang polisi Turki mengingatkan dia tentang perkataanya pada malam hari ketika kudeta itu terjadi, memprediksi 'mereka akan menggantung Tayyip'," tulis Abdulkadir melanjutkan.

Kepolisian Turki menjalankan operasi penangkapan Oktar pada 11 Juli lalu. Oktar dan 234 pendukungnya ditahan atas lebih dari 30 tuduhan kejahatan, termasuk membentuk geng kriminal, pelecehan seksual pada anak, dan penipuan. (ism)

Beri Komentar