Jejak Aliran Hakekok Balakutak: Ritual di Hutan, Kawin Gaib, & Silsilah Pendiri

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Sabtu, 13 Maret 2021 15:30
Jejak Aliran Hakekok Balakutak: Ritual di Hutan, Kawin Gaib, & Silsilah Pendiri
Jejak aliran Hakekok Balakutak di Pandeglang, Banten, Jawa Barat.

Dream - Jejak aliran Hakekok Balakutak di Kabupaten Pandeglang, Banten, ternyata sudah tercium sejak 2004 silam. Pada tahun 2008, padepokannya sempat dibakar warga lantaran ajarannya yang meresahkan.

Aliran ini kembali menuai kontroversi lantaran ritual mandi tanpa busana bersama pada Kamis, 11 Maret 2021 di Desa Karang Bolong Kecamatan Cigeulis, Kaupaten Pandeglang. Ritual tersebut dilaksanakan di sebuah kolam dengan 16 anggota pengikutnya dan langsung ditangkap polisi akibat membuat kegaduhan.

Aliran ini diketahui dipimpin oleh A, 52 tahun, warga Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.

 

 

 

1 dari 3 halaman

Silsilah Pemimpin Aliran

Menurut pengakuan warga sekitar, A merupaka sosok pendiam, kurang bersosialisasi, dan tidak pernah mengikuti pengajian rutin di kampungnya. A diketahui kerap melakukan ritual di dalam hutan yang tidak diketahui apa tujuannya.

" Orangnya tertutup tidak bersosialisasi dengan warga, ikut pengajian juga enggak pernah. Memang saya dengar kalau A ini sering melakukan ritual. Tapi enggak tahu ritual apa, cuma dia itu hampir setiap hari ke hutan," kata salah satu warga yang enggan disebutkan identitasnya, Jumat 12 Maret 2021, dikutip Liputan6.com.

Menurut pengakuan warga, pemimpin Hakekok Balakutak melanjutkan ritual yang dilakukan anggota keluarganya yang berinisial S, setelah meninggal dunia. S dikenal sebagai guru spiritual di wilayah Bogor, Jawa Barat.

" Kalau dulu S yang seperti itu (ritual), karena sudah meninggal dilanjutkanlah oleh A, memang sudah lama," jelasnya.

 

2 dari 3 halaman

Gauli Santri Wanita

Dii tahun 2009 silam, aliran Hakekok Balakutak juga membuat heboh masyarakat Kabupaten Pandeglang, Banten, karena kerap menggauli santrinya dengan janji akan diberikan ilmu kesaktian.

Warga yang kesal padepokan pimpinan Sahrudin, 45 tahun, dibakar oleh warga Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk. Kala itu padepokan sudah berdiri lima tahun. Santrinya berasal dari Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Sahrudin kemudian dibawa ke Mapolres Pandeglang.

Sang pimpinan kala itu mengklaim sedang melakukan kawin gaib, dan melaksanakan ibadah bareng bersama para santri wanitanya.

3 dari 3 halaman

Diberi Binaan MUI

Menurut Ketua MUI Kabupaten Pandeglang, KH Hamdi Ma'ani, MUI sudah membina aliran Hakekok Balakutak untuk kembali ke ajaran Islam.

MUI memastikan, ritual mandi bersama tanpa busana anggota Hakekok Balakutak tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.

" Semua memang sudah dibina, tapi muncul kembali kemarin di luar sepengetahuan. Adapun ritual seperti itu memang yang tidak dibenarkan dalam agama, harus dibina oleh kita," kata Ketua MUI Pandeglang, KH. Hamdi Ma'ani, Jumat 12 Maret 2021.

Sumber: liputan6.com

Beri Komentar