Jokowi: Intervensi Acara yang Potensi Langgar Protokol Kesehatan Harus Dilakukan

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 23 November 2020 13:00
Jokowi: Intervensi Acara yang Potensi Langgar Protokol Kesehatan Harus Dilakukan
Jokowi mengingatkan jangan sampai Indonesia mengalami gelombang kedua penularan Covid-19.

Dream - Presiden Joko Widodo menyatakan data penanganan Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren cukup baik. Kasus aktif di Indonesia saat ini 12,78 persen, lebih baik dari rata-rata dunia sebesar 28,41 persen.

Pada kasus sembuh, Indonesia juga memiliki data lebih baik. Saat ini, tingkat kesembuhan dari Covid-19 di Indonesia mencapai 84,03 persen, jauh di atas rata-rata global sebesar 69,20 persen.

Demikian pula pada sektor ekonomi. Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung membaik dari minus 5,32 persen di kuartal kedua menjadi minus 3,49 persen di kuartal ketiga.

Dengan kondisi ini, Jokowi mengingatkan kepada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Satuan Tugas Penanganan Covid-19, serta para gubernur untuk betul-betul menyeimbangkan rem dan gas. Ini agar dampak Covid-19 bisa diatasi sekaligus mencegah adanya gelombang kedua.

" Rem dan gas itu betul-betul diatur betul, jangan sampai kendor dan juga berisiko memunculkan gelombang ke dua ini yang bisa membuat kita set back, mundur lagi," ujar Jokowi saat membuka Rapat Terbatas Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin 23 November 2020.

1 dari 5 halaman

Tindakan Tegas

Jokowi mengingatkan agar langkah pencegahan dilakukan secara tegas. Terutama untuk kegiatan yang melanggar protokol kesehatan.

" Langkah-langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi-potensi kegiatan yang melanggar protokol harus dilakukan dengan ketegasan. Lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin," ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta Menteri Dalam Negeri, Kapolri, dan Satgas Covid-19 daerah untuk memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan pilkada yang sudah dekat. Dia meminta pelaksanaan pilkada dipantau agar tidak mengganggu proses penanganan dampak Covid-19 dan ekonomi secara nasional.

" Tegakkan aturan kemudian terus disiplin protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat terutama nanti pada saat hari pencoblosan dan tentu saja di saat-saat kampanye terakhir ini," kata dia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat. Gubernur Anies Perpanjang PSBB Transisi

Dream - Masa pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di DKI Jakarta diperpanjang mulai hari ini (Senin, 23 November 2020) hingga 6 Desember 2020. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan perpanjangan ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

" Penularan kasus di Jakarta mulai sedikit meningkat dalam dua pekan terakhir setelah melambat di pekan-pekan sebelumnya," ujar Anies, di akun media sosialnya.

Anies mengingatkan semua pihak untuk tidak semakin abai dan tidak disiplin. Penularan masih terjadi dan masyarakat diminta semakin waspada.

" Jika kita merasakan atau mengetahui orang lain bergejala ataupun terpapar dengan kasus positif, kami membuka nomor telepon Posko Jakarta Tanggap COVID-19," kata Anies.

 

      Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Anies Baswedan (@aniesbaswedan)

3 dari 5 halaman

Sanksi Masih Berlaku

Sabtu akhir pekan lalu, Jakarta mencatat kasus positif harian mencapai 1.579 kasus. Angka ini kembali menjadi rekor tertinggi untuk DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Anies menyatakan pelanggaran protokol kesehatan tetap terkena sanksi. Masyarakat yang menemukan pelanggaran diminta melaporkan ke aplikasi JAKI.

" Perlu diketahui, semua sanksi terhadap pelanggaran masih tetap berlaku," ucap Anies.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

Jangan Ditolak! Lacak Kontak Bisa Selamatkan Pasien Covid-19

Dream - Kasus baru Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi setelah libur panjang, demo dan acara penyambutan tokoh agama. Sangat penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan 3 T, tracing, tracking and treatment atau pemeriksaan, pelacakan dan perawatan yang tepat kepada pasien tertular.

Deteksi dini Covid-19 dapat lebih mudah diatasi dan memiliki angka harapan hidup lebih tinggi. Sebaliknya bila terlambat, risiko kematian akan semakin tinggi. Terutama jika pasien juga memiliki penyakit bawaan.

Sayangnya, pemeriksaan dan pelacakan tidak mudah dilakukan karena terjadi penolakan di masyarakat. Fenomena ini muncul karena masih terdapat stigma negatif bagi seseorang yang divonis menderita Covid-19.

" Padahal, masyarakat tak perlu takut karena mayoritas penderita Covid-19 sembuh.  Di Indonesia sekarang angka kesembuhan telah menembus 83,9 persen dari kasus aktif, jauh di atas kesembuhan dunia yang di level 69 persen," tutur Doni Monardo, Ketua Satgas Penanganan Covid-19, dikutip dari siaran pers yang diterima Dream, Minggu 22 November 2020.

5 dari 5 halaman

Jangan Ditolak

Menurut Doni, titik paling krusial saat ini dalam memperkecil risiko kematian akibat Covid-19 dengan menjaga agar pasien tidak berpindah fase atau kategori sakit. Pasien sedapat mungkin berada di tahap gejala ringan sehingga mudah disembuhkan.

Satgas Penanganan Covid-19 bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Daerah telah menurunkan lebih dari 5.000 relawan pelacak kontak (tracer) untuk melakukan deteksi awal penularan di 10 prioritas. 

Saat ini para tracer tengah mengalami persinggungan dengan masyarakat untuk memutus rantai penularan. Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Gintings menegaskan bahwa ini merupakan sebuah gerakan kemasyarakatan non partisan, untuk kemanusiaan, non diskriminatif dan pro terhadap kehidupan.

" Nilai ini perlu ditanamkan sehingga masyarakat tidak perlu resisten agar anggota di lapangan bekerja aman dan nyaman dan tidak dicurigai. Tim pelacak kontak adalah sahabat masyarakat yang menolong saya, keluarga dan sahabat-sahabat semua dari rantai penularan Covid-19," tuturnya.

Selain menerima tim relawan dengan baik, masyarakat sebaiknya dapat bersikap koperatif ketika petugas kesehatan datang untuk melacak kontak.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar