Presiden Jokowi, Menkes Budi Gunadi Sadikin Dan Gubernur Anies Baswedan (Foto: Liputan6.com)
Dream - Saat ini, Indonesia telah memiliki 39.000 vaksinator yang siap memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat.
Dari jumlah tersebut, setidaknya 1,2 juta penduduk Indonesia yang akan disuntik vaksin Covid-19 dalam sehari.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri Perayaan Imlek Nasional secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu 20 Februari 2021.
Jika setiap vaksinator bisa menyuntik 30 orang per hari, maka akan ada kurang lebih 1,2 juta orang yang mendapat vaksin Covid-19 dalam sehari.
" Kita punya 39.000 vaksinator. Kalau 1 vaksinator bisa 30 orang disuntik, artinya 1 hari kita bisa seharusnya kurang lebih 1,2 juta orang bisa disuntik," kata Jokowi.
Namun, meski jumlah vaksinator di Indonesia sudah banyak, Jokowi menyebut ketersediaan vaksin di Tanah Air belum cukup memvaksinasi 182 juta penduduk Indonesia.
Masalahnya, satu orang harus disuntik sebanyak dua dosis untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunal) yang diinginkan.
" Memang problemnya, problem besarnya adalah ketersediaan vaksin itu sendiri yang tidak bisa dalam jumlah yang kita inginkan dalam waktu sekarang ini," ujarnya.
Masalah ketersediaan ini dipicu oleh aksi 215 negara yang berebut mendapatkan vaksin Covid-19 sesuai permintaan masing-masing.
Namun, pemerintah akan berupaya keras agar 426 juta dosis vaksin yang telah dipesan dapat tiba di Tanah Air setiap bulan, sehingga program vaksinasi tak berhenti.
" Kita akan berusaha terus agar ketersediaan vaksin itu secara continue setiap bulan bisa kita dapatkan. Kita sudah dapat komitmen 426 juta vaksin, tapi datangnya kapan ini yang masih jadi rebutan. Kita terus agar vaksin itu ada terus," jelas Jokowi.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki 28 juta dosis vaksin Covid-19, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku. Program vaksinasi di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021.
Saat itu Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac, sebuah perusahaan farmasi asal Cina.
Pada tahap awal, vaksinasi diprioritaskan kepada 1,5 juta tenaga kesehatan. Vaksinasi Covid-19 tahap dua diberikan kepada petugas layanan publik dan orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun.
Petugas layanan publik yang dimaksud di sini adalah mereka yang bekerja sebagai pemadam kebakaran, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, kepala atau perangkat desa.
Selain petugas layanan publik dan lansia, vaksinasi Covid-19 tahap kedua juga diprioritaskan untuk pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama dan penyuluh.
Selanjutnya, vaksin Covid-19 akan diberikan kepada wakil rakyat, pejabat pemerintah dan ASN, petugas keamanan, petugas pariwisata, hotel, restoran, atlet dan pekerja transportasi publik.
Jadi, total sasaran vaksinasi Covid-19 pada tahap dua mencapai 38.513.446 orang. Sekitar 21 juta di antaranya merupakan lansia. Sementara sisanya adalah pekerja layanan publik dan kelompok prioritas lain.
Vaksinasi Covid-19 tahap dua telah dimulai pada 17 Februari 2021 dan ditargetkan rampung Mei 2021.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk