Joshua Wong
Dream - Nama Joshua Wong mendadak tenar. Tak cuma di negaranya, Hongkong, tapi juga di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sosok Joshua membetot perhatian setelah ia berada di balik gerakan aksi protes menuntut demokrasi penuh dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Eksekutif di Hong Kong.
Meski usianya baru 17 tahun, Joshua adalah aktivis politik paling bersemangat dalam setiap orasinya. Keberanian dia menyuarakan aspirasi pro demokrasi pada Beijing rupanya tidak disukai pemerintah China.
Bagi mereka Joshua yang bertubuh ceking diidentifikasi sebagai ancaman bagi stabilitas Partai Komunis. Tapi hal itu tidak membuat nyali ABG kelahiran Hong Kong, pada 13 Oktober 1996, ciut. Dia justru makin lantang menuntut demokrasi.
" Orang-orang tidak perlu takut pada pemerintah. Pemerintah-lah yang harus takut pada mereka," kata Joshua, mengutip dialog film V for Vendetta.
Jejak pemberontakan Joshua terhadap pemerintah China dapat dilacak sejak ia berusia 15 tahun. Kala itu Joshua muda mendirikan kelompok pelajar pro-demokrasi Hong Kong, Scholarism.
Dia memimpin tidak kurang dari 120.000 orang dalam aksi protes yang berhasil membatalkan kurikulum baru sekolah pro-Komunis di Hong Kong.
" Joshua berhasil meyakinkan beberapa kawannya untuk membuat sebuah gerakan untuk menentang penerapan kurikulum baru pro-Komunis," tulis laporan CNN.
Kemudian pada Juni lalu, Scholarism kembali menyusun rencana mereformasi sistem pemilihan di Hong Kong. Aksi protes itu berujung 511 orang ditangkap dan ditahan.
Yang terbaru pekan lalu, Joshua kembali memobilisasi pelajar meninggalkan kelas-kelas, turun ke jalan mengirimkan pesan pro-demokrasi pada Beijing.
Aksi protes itu mendapat reaksi berlebihan dari polisi untuk membubarkan. Dari situlah mulai banjir dukungan luas dari publik Hong Kong serta aktivis di seluruh dunia.
Polisi Hong Kong sempaytmenangkap Joshua pada 26 September lalu, dengan tuduhan menyusup kompleks pemerintah Hong Kong, saat dia memimpin demo ribuan pelajar Hong Kong. Tapi pengadilan memerintahkan polisi membebaskan Joshua, dua hari setelah penangkapan.
Menderita Disleksia
Joshua Wong didiagnosa menderita disleksia, yaitu kelainan neurobiologis yang membuat penderitanya kesulitan mengenali kata dengan tepat. Biasanya penderita disleksia akan mengalami kesulitan membaca karena kendala dalam mengeja dan menulis.
Walau begitu penyandang disleksia disebut memiliki tingkat kecerdasan yang normal, bahkan di atas rata-rata. Albert Einstein, Lee Kuan Yeuw, Winston Churchill, dan Walt Disney adalah beberapa contoh tokoh dunia yang diketahui menderita disleksia.
Baca juga:
Dream - Dari banyaknya remaja di dunia, salah satu yang berhati emas boleh jadi adalah Lui Shi Ching. Ketulusan hati remaja berusia 16 tahun ini mengundang decak kagum banyak orang.
Dia rela menggendong sahabatnya yang cacat, Lu Shao, selama delapan tahun. Digendong ke sekolah, bahkan saat sahabatnya ingin ke toilet.
Ini lengkapnya http://bit.ly/1sFNTcs (Ism)
Dream - Sho Yano dianggap anak ajaib dengan IQ luar biasa mencapai 200. Sebelum usia 10 tahun, Yano sudah menjadi seorang mahasiswa.
Sebelum itu, Yano sudah bisa membaca pada usia 2 tahun. Dia mulai menulis pada usia tiga tahun. Dan menyusun musik pada usia lima tahun. Ini lengkapnya http://bit.ly/1pnKqsb (Ism)
Dream - Juliet Beni, saat usianya masih 15 tahun, sudah menjadi seorang senior di departemen psikologi. Saat masih usia ABG, sekitar 19 tahun, sudah mendapat gelar PhD.
Tapi jika Anda berpikir dia hanya sampai pada gelar PhD, Anda salah.
Ini lengkapnya http://bit.ly/1CDek3Q (Ism)