Rektor IPB University, Arif Satria Mendeklarasikan Komitmen Kebangsaan (foto: Istimewa)
Dream - IPB University menegaskan komitmen kebangsaan. Kampus ini berkomitmen menjaga toleransi dan perbedaan suku, agama, ras, dan latar belakang sosial.
" IPB bertekad untuk terus menjaga jati dirinya sebagai rumah kebhinekaan bagi setiap insan akademik yang bernaung di bawah IPB," kata Rektor IPB University, Arif Satria.
Untuk menegaskan komitmen kebangsaan ini, Arif dan civitas akademik bersama mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menandatangani Deklarasi Komitmen Kebangsaan di Grha Widya Wisuda Kampus (GWW) IPB Dramaga Bogor, Senin 14 Oktober 2019.
Dalam deklarasi itu, IPB juga juga menolak paham terlarang dan radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang dapat mengancam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
IPB University juga menyerukan kepada seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan untuk fokus pada pengembangan kegiatan tridharma dan menghasilkan karya-karya inovatif untuk kejayaan bangsa dan negara.
" Menyerukan kepada seluruh sivitas akademika, tenaga kependidikan dan alumni IPB agar bersatu padu dan terus memupuk kebersamaan dan memberikan sumbangsih bagi kejayaan bangsa Indonesia melalui bidang kerja yang ditekuni," kata Arif membacakan butir keempat.
Kampus yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, ini juga ingin menegakkan peraturan perundangan yang berlaku bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan secara konsisten, serta memberikan sanksi yang tegas sesuai ketentuan yang berlaku kepada siapa pun yang melakukan pelanggaran.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Drajat Martianto, berharap kesan IPB sebagai sarang gerakan radikal dapat terhapus.
" IPB bukan sarang radikal. IPB itu kampus kebhinekaan kalau kita berbicara sejak berdirinya sampai dengan sekarang. Kami selalu melakukan upaya untuk mewujudkan hal tersebut," kata dia.
Mahfud MD dalam paparannya menegaskan, mengenai peran kemerdekaan bangsa. Untuk itu, sudah saatnya bangsa ini memerdekakan dan menuju Indonesia Emas 2045.
" Kita harus kurangi kemiskinan itu dari waktu ke waktu. Wajah Indonesia Emas akan dicapai pada tahun 2045. Pada tahun 2036, bonus demografi akan mencapai pada puncaknya yang akan mendukung adanya Indonesia emas itu. Keberagaman yang sebenarnya bisa jadi modal kita untuk maju," kata Mahfud.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN