Pemprov Riau Kekurangan Tenaga Medis

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 16 September 2020 16:02
Pemprov Riau Kekurangan Tenaga Medis
"Kita kekurangan tenaga medis. Maka kita akan melakukan rekrutmen"

Dream - Satuan Tugas Penangan Covid-19 Riau mengaku kekurangan tenaga medis. Oleh sebab itu, Pemprov Riau akan membuka rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis dalam upaya penangan Covid-19. Hal tersebut disampaikan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.

" Kita kekurangan tenaga medis, baik bidang kesehatan, termasuk rumah sakit. Maka kita akan melakukan rekrutmen sendiri-sendiri," kata Syamsuar, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 16 September 2020.

Nantinya tenaga Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan IDI dan PPNI, ini kaitannya agar mereka (tenaga medis yang direkrut) bisa dibawa latihan.

" Jika telah direkrut mereka tidak bisa langsung bekerja. Tapi harus diberi petunjuk-petunjuk dulu agar mereka siap bekerja sesuai protap penanganan Covid-19," ujarnya.

 

1 dari 4 halaman

Syamsuar berahap, tenaga medis baru yang direkrut langsung siap bekerja untuk membantu penanganan Covid-19 di Riau.

" Nanti akan ada pembicaraan lanjutan terkait dengan tenaga medis ini. Tadi baru memperhitungkan, kalau Pemko Pekanbaru membutuhkan sekitar 200 orang, kalau kita (Pemprov Riau) baru diinventarisir, baik dari RSUD Arifin Achmad, maupun Dinas Kesehatan," terangnya.

 

 

2 dari 4 halaman

Syamsuar menambahkan, di Dinas Kesehatan, tenaga medis akan melayani di fasilitas-fasilitas luar rumah sakit. Tapi khusus rumah sakit, mereka (pihak rumah sakit) diberikan kebebasan untuk merekrut, baik dokter dan perawatannya.

" Tapi untuk berapa jumlah yang akan direkrut itu belum ditetapkan," jelasnya.

Dia telah memerintahkan agar masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dapat menghitung kebutuhan tenaga medis yang diperlukan.

" Saya minta ini dalam waktu sesingkat-singkatnya. Satu atau dua hari ke depan, masing-masing pihak menyiapkan jumlah tenaga medis sesuai dengan yang dibutuhkan berkaitan dengan pelayanan isolasi mandiri," tutup Syamsuar.

Sumber: merdeka.com

3 dari 4 halaman

Waspada! Terjadi Lonjakan Pasien Covid-19 di Riau

Dream - Dalam kurun waktu sebulan, kasus pasien positif Covid-19 di Provinsi Riau mencapai 2136 orang dengan 37 pasien meninggal dunia pada 3 September 2020 malam. Hal ini membuat tempat pasien positif Covid-19 di Riau penuh.

Pemerintah Provinsi Riau bergerak cepat agar pertambahan pasien Covid-19 bisa tertangani baik. Sudah ada tiga lokasi dipersiapkan sebagai ruang perawatan tambahan.

Juru bicara Covid-19 Riau, Indra Yovi, menyebut gedung tambahan itu ada di balai latihan kerja Jalan Ronggowarsito, asrama haji dan Bapelkes di Jalan HR Soebrantas. Semuanya berada di Pekanbaru.

" Lokasi tambahan masih ada tapi sedang diuji kelayakan atau supervisi dari dinas kesehatan," kata Yovi, Kamis 3 September 2020.

Yovi menyebut pemerintah kabupaten/kota di Riau juga melakukan hal serupa. Survei gedung ataupun aula yang memungkinkan jadi ruang perawatan tengah dilakukan.

" Kalau di Pekanbaru itu ada rusunawa, di Kampar itu ada Stanum," jelas Yovi.

Menurut Yovi, kebutuhan tempat tidur perawatan pasien di Riau saat ini adalah 2500. Lokasi-lokasi yang dicari diharap mampun memenuhi kapasitas tersebut.

" Di asrama haji itu kemungkinan 200 tempat tidur, balai latihan sekitar 80, pemerintah kabupaten juga mempersiapkan," sebut Yovi.

4 dari 4 halaman

Di sisi lain, Yovi mengimbau kesadaran masyarakat jika ada keluarga ataupun tetangga melakukan isolasi mandiri. Perlu dilihat apakah lokasinya layak ataupun tidak.

Masyarakat diminta melapor ke puskesmas setempat agar bisa dinilai. Kata Yovi, akan menjadi rentan penyebaran jika tempat isolasi mandiri tidak layak.

" Misalnya rumah sempit dan banyak orangnya, inikan beresiko tinggi sehingga perlu dilaporkan," kata Yovi.

Sebagai informasi, total konfirmasi Covid-19 di Riau hingga 3 September malam sudah 2136. Dari jumlah itu ada 571 masih dirawat dan 466 orang menjalani isolasi mandiri.

Angka kesembuhan di Riau mencapai 1.062 orang atau sedikit lebih banyak dari pasien dirawat ataupun isolasi mandiri. Berikutnya ada 37 pasien meninggal dunia.

(Sumber: Liputan6.com)

Beri Komentar