Facebook/@haramain.info
Dream - Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Kemenag, Arfi Hatim, terus mengingatkan agar para jemaah umroh selalu mematuhi protokol kesehatan yang dibuat pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi. Imbauan itu disampaikan karena musim umroh kali ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
" Ada beberapa persyaratan, ketentuan, khusunya prokes atau protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyelenggaraan umroh ini," ujar Arfi dalam dialog Umroh Aman Saat Pandemi, disiarkan channel YouTube BNPB.
Protokol tersebut harus diterapkan mulai dari Tanah Air, selama perjalanan, saat berada di Saudi. Juga ketika melaksanakan ibadah umroh sampai kembali ke Tanah Air.
Dia melanjutkan pembukaan umroh oleh Arab Saudi pada 1 November 2020 dilakukan dalam kerangka uji coba. Hasilnya digunakan untuk evaluasi pelaksanaan umroh dalam skala yang lebih besar.
" Bahwa kemudian di lapangan ada dinamika perubahan kebijakan Pemerintah Saudi yang telah disampaikan sebelum tanggal 1, tentu kita harus memahami dan menghormati itu dalam konteks ini untuk pencegahan dan perlindungan," kata Arfi.
Arfi mengatakan berdasarkan data yang dia terima terdapat jemaah Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19. Jemaah tersebut saat ini menjalani karantina di Saudi.
" Secara keseluruhan ada 13 orang jemaah kita yang terkonfirmasi positif," kata Arfi.
Ke-13 jemaah tersebut berangkat secara terpisah. Sebanyak 8 orang jemaah tergabung dalam kloter pertama yang berangkat 1 November dan sisanya tergabung dalam kloter kedua berangkat pada 3 November.
" Penanganannya ini jadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi. Mereka sudah dilakukan proses isolasi dan sambil menunggu waktu akan dilakukan swab test ulang dan mudah-mudahan hasilnya negatif," kata Arfi.
Jemaah umroh Indonesia yang saat ini menjalankan umroh terbagi dalam tiga kloter. Masing-masing kloter terdiri dari 224 jemaah, 89 jemaah da 46 jemaah.
Kloter ketiga sendiri berangkat ke Tanah Suci pada 8 November 2020. Arfi pun memastikan akan ada evaluasi pemberangkatan menyusul adanya 13 kasus Covid-19 di Saudi dari jemaah umroh asal Indonesia.
Arfi juga menyatakan para jemaah telah dikarantina sebelum berangkat. Juga telah menjalani swab test dan hasilnya negatif.
" Jadi pertanyaan kemudian kenapa saat di Arab Saudi terkonfirmasi positif. Ada beberapa kemungkinan, tentu akan kami kaji untuk bahan evaluasi dalam konteks untuk pencegahan dan pengendalian pelaksanaan ibadah umroh," kata Arfi.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream – Para Jemaah umroh yang tiba dari Tanah Suci harus bersabar sebelum pulang ke rumah masing-masing. Sebab para jemaah umroh yang tiba di Indonesia itu harus menjalani pemeriksaan sebagai langkah screening Covid-19.
Para Jemaah umroh akan melakukan karantina di Asrama Haji Pondok Gede di Jakarta Timur. Hal ini penting dilakukan demi memastikan kesehatan dan bersih dari virus corona pasca umroh.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan karantina tersebut dilakukan demi pencegahan penularan Covid-19 di Indonesia setelah bepergian dari luar negeri.
“ Apabila tes menunjukkan hasil tes yang positif (Covid-19), maka jemaah akan dirujuk ke rumah sakit untuk memeroleh penanganan lebih lanjut,” jelas Prof Wiku Adisasmito saat keterangan pers yang disiarkan dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (10/11/2020).
“ Bagi jemaah umroh dengan hasil tesnya yang negatif (Covid-19), maka wajib menjalani isolasi di fasilitas kesehatan yang ditentukan pemerintah,” tambah dia.
Penyelenggaraan ibadah umroh di Indonesia merujuk pada Keputusan Menteri Agama Nomor 719 Tahun 2020.
Peraturan ini digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan ibadah umroh di masa pandemi virus corona. Regulasi tersebut mengatur tentang perjalanan ibadah umroh, mekanisme karantina dan calon Jemaah, memerhatikan kuota pemberangkatan dan memerhatikan pelaporan keberangkatan, kedatangan, kepulangan para calon Jemaah.
Selain itu, regulasi Kemenag tersebut disusun untuk memberikan perlindungan kepada Jemaah umroh supaya tidak terjadi penularan selama menjalani ibadah umroh.
Hal yang wajib dilakukan para Jemaah adalah selalu menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama berada di Tanah Suci.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur