Kesaksian Laskar FPI yang Kabur dari Kejaran Polisi di Tol Cikampek

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 18 Desember 2020 12:35
Kesaksian Laskar FPI yang Kabur dari Kejaran Polisi di Tol Cikampek
Keterangan dalam bentuk rekaman suara pengakuan laskar FPI diputar.

Dream - Insiden bentrok antara polisi dan FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 masih terus mengundang tanda tanya. Kini, salah seorang anggota pengawal Habib Rizieq yang berada dalam rombongan dan insiden tersebut membeberkan kronologi kejadian.

Keterangan dalam bentuk rekaman suara itu diputar di Mata Najwa bertajuk “ Silang Versi FPI-Polisi” pada Rabu malam 16 Desember 2020.

Laskar FPI yang tak disebutkan namanya itu mengungkapkan, kronologi penembakan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menyebabkan 6 laskar FPI tewas.

 

1 dari 7 halaman

Sempat Dibuntuti

Lebih lanjut, ia mengatakan sebelum kejadian, dirinya dan rekannya ditugasi untuk mengawal HRS dari Bogor sampai Karawang pada 7 Desember 2020 lalu.

Ia mengaku berada di mobil Avanza, sementara 6 laskar FPI yang tewas ditembak polisi berada di mobil Chevrolet.

Menurutnya, rombongan pengawal Habib Rizieq telah dibuntuti polisi sejak keluar dari komplek Sentul Bogor menuju Karawang.

“ Begitu kita keluar dari komplek Sentul itu menuju ke suatu tempat untuk pengajian, di situ ada mobil yang dicurigai itu dengan spontan menyalakan mobilnya,” ucapnya.

Saat kejadian, ada dua mobil yang mengikuti rombongan pengawal Habib Rizieq. Salah satu mobil langsung masuk ke dalam barisan rombongan HRS.

“ Merasa khawatir saya langsung menghampiri mobil yang mencurigakan itu dan menjauhkan dari mobil Habibana,” katanya.

2 dari 7 halaman

Sempat Kejar-kejaran

Memasuki tol Kawangang Timur, mobil yang diduga aparat kepolisian tersebut kembali muncul hingga terjadi aksi kejar-kejaran.

“ Pas keluar tol Karawang Timur mereka bermunculan kembali mobil-mobil yang kita curigai dan kita usir,” ucapnya.

Dua mobil pengawal Habib Rizieq kemudian memperlambat kecepatan untuk memancing mobil aparat masuk ke dalam barisan.

“ Sengaja kita perlahan akses dia (pengintai) untuk masuk ke barisan. Kita alihkan sehingga mereka enggak bisa ikuti rute yang habibana tuju,” katanya.

Mobil pengawal Habib Rizieq terus melaju hingga ke Karawang Barat. Sedangkan mobil yang ditumpangi HRS sudah keluar dari barisan.

 

3 dari 7 halaman

Kita Curiga

Tiba-tiba mobilnya dipepet tiga kendaraan ke trotoar. Ia langsung tancap gas melewati mobil Chevrolet yang ditumpangi 6 laskar FPI yang tewas.

“ Saya lewati mobil korban, saya ambil zigzag ke kiri. Di depan mobil ini ada truk tingkat tiga. Mobil truk pengangkut mobil baru. Kita masuk tol,” ucapnya.

Dari tol, dia sempat menghubungi 6 laskar FPI yang berada di mobil Chevrolet.

“ Ternyata ada suara kegaduhan di situ. Kita curiga, sempat kita berhenti pelan,” katanya.

Ia kembali menelpon, tetapi 6 laskar FPI yang berada di dalam mobil Chevrolet sudah tidak bisa dihubungi.

“ Jujur enggak bisa muter balik karena semakin enggak jelas, terus hening telponnya, ditelpon kembali enggak bisa,” katanya.

 

4 dari 7 halaman

Polisi masih mengejar empat anggota laskar FPI yang kabur saat insiden penembakan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Polisi menyebut empat laskar FPI yang melarikan diri itu sempat menabrak sisi kanan depan mobil polisi.

“ Keempat orang tersebut pada saat kejadian berada di dalam sebuah mobil Avanza, yang saat kejadian ikut menghalangi mobil petugas, bahkan menabrak mobil petugas,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Senin 14

“ Menabrak di bagian depan kanan. Setelah menabrak, kemudian melarikan diri, itu perannya,” tambahnya.

Ramadhan mengatakan bahwa mobil yang ditumpangi 4 laskar FPI menabrak kendaraan polisi di depan Hotel Novotel, Karawang.

“ Itu TKP-nya di depan Hotel Novotel Karawang, yang tadi malam waktu reka ulang atau rekonstruksi. Dia TKP pertama. Ada 4 TKP. Jadi di depan Novotel Karawang,” imbuhnya.

5 dari 7 halaman

Rekaman Rintihan Laskar FPI Sebelum Tewas: 'Pak Tolong, Sakit'

Dream - Rekaman obrolan terakhir Laskar FPI sebelum tewas tertembak di KM 50 Tol Cikampek terbongkar. Melalui program acara Mata Najwa, Sekertaris Umum sekaligus juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munawarman, menunjukkan rekaman suara di lokasi kejadian.

Menurut keterangan Munarman, rekaman itu didapatkan dari pembicaraan teleconference para anggota laskar yang melakukan pengawalan pada malam itu. Teleconference itu, menyambungkan para laskar yang ada di 3 lokasi perbeda yakni, di lokasi acara, di dalam mobil avanza, dan 6 orang di dalam mobil Chevrolet Spin.

Para Laskar FPI di mobil itulah yang kemudian dinyatakan pihak kepolisian diamankan anggotanya, namun karena melawan, aparat kepolisian menembak mereka.

6 dari 7 halaman

Rekaman Suara

Dalam rekaman yang beredar, terdengar suara tangisan dari salah satu anggota laskar. Suara rintihan kesakitan dari salah satu anggota itu, terdengar membuat bingung anggota laskar lain yang ada di lokasi berbeda hingga mereka menyadari sesuatu terjadi pada anggota yang berada di mobil Chevrolet.

 

" Tolong kami pak tolong pak, sakit sakit," kata seorang pria sambil menangis.

" Itu kenapa dia?," kata salah seorang usai mendengar jeritan tolong dan kesakitan.

" Astaghfirullah, mlipir dulu di tempat aman," kata seseorang terdengar dari lokasi yang lain.

" Kembali ke markas aja balik ke markas masuk tol," perintah pria lain.

" Itu kena anak-anak," kata suara lain sambil menahan tangis

7 dari 7 halaman

Disebut Rekaman Asli

Munawarman memastikan jika penggalan percakapan itu asli dari malam kejadian. Kendati demikian, Munarman mengaku tak bisa berspekulasi lebih, apakah jeritan kesakitan itu dikarenakan anggota laskar yang disiksa oleh pihak lain.

Oleh sebab itu, ia meminta agar penggalan bukti tersebut bisa membantu penyelidikan agar ditemukan titik terang kasus penembakan polisi terhadap 6 anggota laskar FPI.

" Ini menurut keterangan anggota laskar satunya yang ada di mobil avanza, ini adalah suara salah satu laskar yang ada di mobil chevrolet. Nah kita tidak tahu persis justru itu kita perlu adanya tim penyelidikan karena kita tidak tahu persis apakah kita dalam kondisi yang (disiksa) karena ada jeritan awal tadi ya," paparnya.

Beri Komentar