Kesalahan yang Sering Tidak Disadari Saat Sholat

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 18 Desember 2019 20:00
Kesalahan yang Sering Tidak Disadari Saat Sholat
Jangan anggap remeh kesalahan kecil dalam sholat.

Dream - Sholat merupakan ibadah inti dalam Islam. Ibadah ini pula yang membedakan Muslim dengan yang lainnya.

Selain itu, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda sholat merupakan amalan yang pertama kali dihisab saat kiamat nanti. Baik tidaknya sholat akan menentukan keberuntungan dan kerugian seorang hamba.

Tentu, ada anjuran untuk melaksanakan sholat secara sempurna. Terpenuhi syarat dan rukunnya, juga tenang dan khusyuk dalam pelaksanaannya.

Tetapi, tanpa sadar terdapat kesalahan yang kerap dilakukan dalam sholat. Karena kadung menganggapnya biasa, kita jadi menyepelekan kesalahan itu.

Padahal, kesalahan yang terjadi berpengaruh terhadap diterima tidaknya amalan tersebut. Tidak main-main, kesalahan kecil bisa membuat sholat tidak diterima.

Dikutip dari Bincang Muslimah, secara umum kesalahan dalam sholat terbagi menjadi dua. Kesalahan tersebut berkadar berat dan membatalkan sholat serta kesalahan ringan yang tidak sampai membuat sholat batal.

Meski ringan, kesalahan tetap berdampak pada keutamaan sholat. Sesepele apapun kesalahan, bisa mengurangi kesempurnaan sholat.

1 dari 5 halaman

Tak Menggerakkan Lisan

Ada sejumlah kesalahan ringan yang tidak kita sadari ketika sholat. Kita mungkin sering melakukannya.

Kesalahan pertama, tidak menggerakkan lisan ketika takbir maupun membaca ayat Alquran maupun zikir-zikir lainnya dalam sholat. Merasa melafalkannya dalam hati sudah cukup.

Padahal, mayoritas ulama mensyaratkan menggerakkan lisan saat membaca bacaan dalam sholat. Tujuannya, orang yang sholat bisa mendengar sendiri apa yang dibacanya.

Kesalahan ke dua, mengangkat pandangan ke langit atau melihat ke arah selain tempat sujud. Pandangan ini bisa membuat lupa dan tidak fokus.

Padahal, seseorang yang sholat diperintahkan untuk memandang tempat sujud. Kecuali ketika duduk tasyahud, pandangan diarahkan ke ujung telunjuk.

 

2 dari 5 halaman

Memejamkan Kedua Mata

Kesalahan ke tiga, memejamkan kedua mata. Ibnul Qayyim menyatakan amalan ini tidak termasuk tuntunan sholat yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW.

Tetapi, ada perbedaan pendapat di antara ulama. Sebagian menyatakan memejamkan mata membantu tercapainya kekhusyukan.

Kesalahan ke empat, tidak menempelkan hidung ke lantai ketika sujud. Kesalahan ini memang ringan, tapi bisa membuat sholat tidak diterima oleh Allah SWT.

Hal ini seperti disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Ibnu Abi Syaibah.

Allah tidak menerima sholat bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah sebagaimana dia menempelkan dahinya ke tanah.

Sedangkan kesalahan kelima, tidak thuma'ninah dalam rukuk dan i'tidal. Thuma'ninah yaitu posisi tubuh dalam keadaan tenang ketika rukuk, diukur dari lamanya membaca doa pada gerakan tersebut.

Seringkali seseorang terlalu cepat melakukan rukuk. Sholat semacam ini bisa jadi tidak sah.

Sumber: Bincang Muslimah

3 dari 5 halaman

Pahala Cuma-cuma Bagi Korban Umpatan

Dream - Setiap kebaikan yang dilakukan seorang Mukmin akan berbalas pahala. Ini merupakan janji Allah kepada hamba-Nya.

Kita tidak pernah tahu seperti apa wujud dan seberapa besarnya pahala yang didapat. Yang pasti, hal itu jadi salah satu motivasi kita melakukan kebaikan.

Namun demikian, kita dituntut ikhlas menjalankan segala kebaikan. Artinya, meski ada embel-embel pahala, hal itu tidak menjadi semangat utama seorang mukmin untuk beramal sholeh.

Pahala sejatinya adalah rahasia Allah SWT. Seorang mukmin hanya diwajibkan mengimaninya.

Tetapi, rupanya tidak semua pahala bisa didapat dari setiap amalan sholeh. Ada pahala yang bisa diperoleh seorang mukmin padahal dia tidak melakukannya.

Dikutip dari Bincang Syariah, pahala yang dimaksud adalah umpatan. Seorang mukmin akan mendapatkan pahala secara cuma-cuma jika dia menjadi korban umpatan orang lain.

 

4 dari 5 halaman

Pahala yang Mengagetkan

Terdapat riwayat yang menerangkan hal ini. Riwayat tersebut dapat ditemukan dalam kitab Tanbihul Mughtarrin karya Syeikh Abdul Wahan Asy Sya'rani.

" Pada hari kiamat tak sedikit orang yang kaget begitu melihat catatan amalnya, sebab ada pahala kebaikan yang tak pernah dikerjakannya. Lantas mereka bertanya, 'Ya Rabb, dari mana pahala-pahala ini?' Jawab-Nya, 'Itu pahala orang-orang yang mengumpatmu sedangkan dirimu tak menyadari'."

Pahala atas umpatan itu didapat seorang mukmin dari orang yang mengumpatnya. Artinya, pahala yang dikumpulkan pengumpat berpindah kepada mereka yang dia umpat.

 

5 dari 5 halaman

Kejahatan Terbesar Lidah

Imam Al Ghazali dalam Kimiya As Sa'adah, menyatakan umpatan adalah kejahatan terbesar dari lidah. Perbuatan ini hanya bisa diampuni dengan cara memohon maaf kepada orang yang menjadi korban umpatan.

Umpatan sejatinya tidak hanya menyakiti orang lain namun juga diri sendiri. Karena secara tidak sadar, orang mengumpat akan memindahkan pahala atas kebaikannya kepada orang lain.

Jika pahala yang dialihkan tidak cukup, dosa korban umpatan dipindahkan kepada si pengumpat. Hal ini seperti diterangkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, saat Rasulullah Muhammad SAW menjelaskan tentang bagaimana kondisi orang muflis (bangkrut) dalam agama.

Rasulullah SAW bersabda, " Tahukah kalian siapa muflis (orang yang bangkrut) itu?" Para sahabat menjawab, " Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai uang maupun harta benda." Kemudian Nabi menjelaskan, " Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) sholat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka."

Sumber: Bincang Syariah

Beri Komentar