Grab LevelDecacorn (shutterstock.com)
Dream - “ Terima Kasih Telah Jadikan Grab Decacorn Pertama.” Pengumuman ini terpasang di situs Grab yang menandakan pencapaiannya sebagai decacorn pertama di Asia Tenggara.
Saat pembicaraan di timeline media sosial masih didominasi dengan startup unicorn, tidak heran jika gebrakan Grab yang meraih nilai 10 kali lipat dibanding unicorn ini langsung menarik perhatian. Apa yang menjadikan Grab meraih valuasi selevel decacorn? Simak ulasannya berikut ini.
Sudah Tembus Unicorn dan Decacorn, Selanjutnya Hectocorn?
Grab termasuk startup yang cukup cepat meraih status unicorn. Sejak didirikan pada tahun 2012, startup asal Singapura ini hanya butuh waktu dua tahun untuk mendapatkan valuasi di atas US$1 miliar.
Untuk mencapai level decacorn, Grab butuh waktu 4 tahun mengembangkan model bisnis yang dipercaya menguntungkan sehingga mampu menarik minat investor.
Dalam periode waktu tersebut, Grab mampu meraup lebih dari US$6 miliar yang membawa nilainya menembus angka US$10 miliar dan meraih gelar decacorn. Tak menutup kemungkinan di tahun-tahun yang akan datang, Grab mampu meraih gelar hectocorn atau startup dengan valuasi di atas US$100 miliar.
Investasi Penting yang Hantarkan Grab sebagai Decacorn
Menutup tahun 2018, Grab mengantongi dana investasi US$4,5 miliar yang membawa total valuasinya lebih dari US$11 miliar. Investor terbesarnya berasal dari Softbank Vision Fund yang memberikan dana sebesar US$1,46 miliar.
Softbank dikenal sebagai perusahaan besar asal Jepang yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari robot, investasi, internet, artificial intelligence, dan e-commerce.
Masih ada investor lain yang masuk dalam putaran pendanaan series H yaitu Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor.
Nantinya, dana yang masuk ini akan digunakan untuk mengejar status sebagai superApp terkemuka di Asia Tenggara. Bukan hanya menawarkan layanan solusi harian seperti layanan transportasi, tapi juga pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, hingga hiburan digital.
Filosofi Platform Terbuka yang Diusung Grab
Keberhasilan Grab menarik banyak investor besar tidak lepas dari model bisnisnya yang dinilai menguntungkan. Walau belum membukukan pendapatan bersih, tapi revenue yang didapatkan cukup besar dan potensi pasar di masa depan cukup gemilang.
Selain mempertahankan kualitas layanan terbaik, harga paling terjangkau, dan mengutamakan efisiensi waktu, Grab mengambil langkah besar untuk menghadirkan fitur-fitur terbaru.
Mulai dari OVO sebagai alat pembayaran, HOOQ untuk layanan video streaming, hingga rencana menghadirkan layanan kesehatan dan traveling. Hal ini selaras dengan filosofi platform terbuka yang diusung Grab untuk menyatukan para mitra sehingga dapat memberikan hidup yang lebih baik bagi semua orang di Asia Tenggara.
Jumlah pengguna setia yang terus bertambah dan modal bisnis yang menjanjikan menjadi faktor penting bagi Grab untuk meraih investor. Jika kini dana yang masuk berhasil membawa Grab ke level decacorn, maka besar pula peluangnya untuk naik tingkat ke hectocorn.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah