Dream - Beberapa waktu belakangan ini, timeline media sosial di Indonesia diramaikan oleh satu berita yang bikin heboh jagad dunia digital. Apalagi kalau bukan Grab yang resmi menyandang status decacorn. Keberhasilan ini memang layak menjadi perbincangan luas, mengingat Grab adalah decacorn pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.

Berikut beberapa kurasi berita tentang Grab decacorn yang dihimpun khusus untuk update pengetahuanmu, Sahabat Dream!

Naik Level Decacorn, Apa Sih Bedanya dengan Unicorn dan Hectocorn?

Di saat banyak startup lain yang bersaing demi mencapai gelar unicorn, diam-diam Grab sudah menembus decacorn pertama di Asia Tenggara. Apa bedanya sih? Jadi, unicorn adalah istilah dalam dunia startup untuk perusahaan yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar.

Sementara itu, decacorn berada jauh di atas unicorn. Yang masuk kriteria perusahaan decacorn adalah mereka yang memiliki nilai valuasi di atas USD 10 miliar. Jadi, decacorn 10 kali lebih besar daripada unicorn!

Nggak banyak perusahaan berstatus decacorn di dunia. Bahkan, tercatat hanya ada 16 startup decacorn yang ada di dunia. Selain Grab, status ini juga dipegang oleh Airbnb, SpaceX, Didi Chuxing, Bytedance, hingga Pinterest.

Lalu, melangkah lebih jauh di atas decacorn ada status hectocorn yang super langka di dunia teknologi. Istilah ini disematkan untuk startup yang memiliki nilai valuasi di atas USD 100 miliar.

Dengan nilai valuasi sebesar itu, sudah jelas kalau hectocorn hanya layak menjadi milik Apple, Facebook, Microsoft, hingga Oracle yang memang sudah bertransformasi sebagai perusahaan teknologi raksasa dunia.

Grab Decacorn Akan Kembangkan Layanan di Indonesia

Grab sukses memikat hati pengguna dengan 3 layanan andalannya. Ketiganya adalah ride hailing yang meliputi GrabCar dan GrabBike. Selanjutnya ada fintech yang mengganti pembayaran tunai lewat GrabPay dan GrabRewards, lalu yang terakhir adalah marketplace yaitu GrabFood, GrabExpress, dan GrabFresh. Setelah berstatus decacorn, Grab ingin kembangkan layanannya di Indonesia.

Anthony Tan, pendiri sekaligus CEO Grab sempat mengungkapkan kalau dirinya ingin fokus pada 3 hal di Indonesia. Pertama adalah meningkatkan perekonomian mikro lewat layanan GrabFood, mengingat layanan ini tumbuh subur sejak 2018.

Kedua, Grab punya tujuan untuk meningkatkan talenta SDM di bidang teknologi, akselerasi startup, serta ekosistem yang ada di Indonesia.

Terakhir, Grab ingin meningkatkan SDM di Indonesia yang sudah dilakukan lewat mendirikan pusat R&D di Jakarta. Rencana ke depannya, Grab juga bekerja sama dengan Sinarmas untuk membangun Grab Inovation Center.

Peluang Startup Indonesia Menyusul Decacorn

Grab yang menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara kemudian melahirkan pertanyaan lain untuk para startup di Indonesia. Apakah startup asli Indonesia punya peluang yang sama menyusul Grab naik level decacorn?

Peluang itu selalu ada, mengingat kini Indonesia juga sudah punya 4 startup yang berada di status unicorn. Tapi, butuh inovasi yang konsisten untuk menghadirkan layanan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.

Seperti Grab yang terus menghadirkan inovasi yang menunjang gaya hidup masa kini. Grab adalah Super App terkemuka di Asia Tenggara yang menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile dan hiburan digital.

Dengan filosofi platform terbuka yang diusung, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik. Maka tak heran jika Grab menguasai pasar Asia Tenggara dengan aplikasi yang sudah diunduh lebih dari 138 juta, dengan layanan tersebar di 336 kota yang ada di 8 negara.