Alasan Investor Beri Dana untuk Grab yang Kini Jadi Decacorn

Kira-kira, apa sih yang menjadi alasan investor mau menggelontorkan dananya buat Grab yang kini sudah berstatus decacorn?

Dream - Ide memang menjadi hal utama untuk membangun startup. Tapi, berbagai inovasi jelas sulit buat dieksekusi jika nggak ada investasi yang mumpuni. Investasi juga menjadi salah satu hal yang mendorong kesuksesan Grab yang merangkak dari startup biasa, masuk ke level unicorn, hingga kini menjadi decacorn pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.

Kira-kira, apa sih yang menjadi alasan investor mau menggelontorkan dananya buat Grab yang kini sudah berstatus decacorn?

Investor Kunci di Balik Status Decacorn Grab

Inovasi yang diberikan Grab dalam setiap layanannya dinilai jadi faktor utama yang membuat perusahaan ini begitu menarik di mata investor. Grab menyediakan layanan yang memang dibutuhkan untuk masyarakat kekinian.

Belum lagi sosok Anthony Tan yang menjadi ‘otak’ di balik pertumbuhan Grab yang kian pesat. Grab juga mendominasi pasar Asia Tenggara karena layanannya sudah tersebar di 336 kota di 8 negara Asia Tenggara.

Melihat fakta tersebut, nggak heran jika banyak perusahaan raksasa yang menggelontorkan investasi yang nggak sedikit untuk Grab. Sebut saja Toyota Motor Corporation, Tokyo Century, Hyundai Motor Company, Booking Holdings, dan yang terbaru adalah Softbank Vision Bank yang menjadi ‘gong’ keberhasilan Grab raih status decacorn pertama di Asia Tenggara.

Nggak Sembarang Startup Mampu Raih Level Decacorn

Decacorn sendiri adalah status yang disematkan untuk startup yang memiliki nilai valuasi di atas USD 10 miliar. Artinya, decacorn 10 kali lebih besar dari unicorn. Nggak semua pemain dalam dunia startup berhasil menembus level ini.

Tercatat, hanya ada 16 perusahaan yang resmi menyandang status unicorn, termasuk Grab. Beberapa di antaranya adalah Didi Chuxing, Airbnb, Bytedance, Uber, Pinterest, hingga Airbnb.

Secara perlahan tapi pasti, Grab mampu menyusul status decacorn yang sudah disematkan pada startup lainnya. Grab berinovasi sebagai Super App terkemuka di Asia Tenggara yang menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile dan hiburan digital. Dengan filosofi platform terbuka yang diusung, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik.

Lampaui Unicorn, Naik ke Decacorn, Apakah Grab Akan Mencapai Status Hectocorn?

Grab sudah berhasil unggul dan naik pesat dalam ke level decacorn. Pertanyaan selanjutnya, apakah Grab akan menembus level selanjutnya yaitu hectocorn? Kasta yang satu ini merujuk pada perusahaan teknologi yang memiliki nilai valuasi di atas USD 100 miliar.

Kalau decacorn saja susah untuk dilampaui, hectocorn menjadi status yang lebih langka lagi. Hanya ada beberapa perusahaan yang masuk dalam kategori ini, seperti Facebook, Apple, Microsoft, hingga Oracle.

Mungkin membutuhkan waktu yang lama buat Grab untuk mencapai status ini, tapi bukan nggak mungkin pertumbuhannya akan semakin pesat. Apalagi dengan status barunya sebagai decacorn, nama Grab akan semakin diperhitungkan dalam dunia startup digital.

Bukan nggak mungkin juga kalau Grab akan mendapat gelontoran dana baru seiring berjalannya waktu untuk mencapai level hectocorn di masa depan.

Layanan Andalan Startup Decacorn Grab

Layanan inovatif yang ditawarkan Grab menjadi salah satu alasan yang membuat startup ini menarik di mata investor. Setidaknya ada 3 layanan yang dibutuhkan milenial masa kini, yaitu ride hailing (GrabCar, GrabBike, GrabTaxi), fintech (GrabPay, GrabRewards), dan marketplace (GrabFood, GrabFresh, GrabExpress). Maka tak heran jika Grab adalah decacorn (super unicorn) yang memberikan layanan berkualitas, harga yang terjangkau, dan efisiensi waktu untuk para penggunanya.