Kisah Keluarga Sukses Penganut Frugal Living: Anak-Anak Punya Karier Cemerlang, Hidup Tanpa Utang, Masa Tua Jadi Tenang

Mami Zaynd mengaku ayah dan ibunya adalah orang biasa seperti kebanyakan keluarga pada umumnya.

Ayahnya seorang wirausaha yang tidak lulus kuliah. Sementara ibunya adalah seorang polwan dari pendidikan bintara.

Karena satu hal, ayahnya terpaksa berhenti dari usahanya. Sehingga tinggal ibunya yang banting tulang cari nafkah.

Selama keluarga menggantungkan nafkah dari gaji tetap ibunya, keluarga Mami Zaynd banyak mendapatkan hinaan dan cemoohan.

" Direndahkan? Dianggap miskin? Dihina? Dianggap tidak punya masa depan? Ah sudah biasa," ungkapnya.

Tak lama sang ayah mulai bekerja lagi. Bersama gaji ibunya, ayah Mami Zaynd mengatur keuangan sedemikian rupa hingga mampu beli tanah dan sapi.

Dua aset tersebut kemudian diolah lagi agar bisa menghasilkan uang untuk tambahan penghasilan.

Singkat cerita, orangtua Mami Zaynd membeli kebun sawit dan cokelat kecil-kecilan. Di kebun itu mereka juga beternak sapi.

Urusan kebun sawit dan cokelat serta ternak sapi itu dipegang ayahnya. Sementara ibunya terikat kerja jadi polwan.

" Kami anak2nya? Tetap diusahakan pendidikan nomor satu. Les ina inu, dibelikan fasilitas yg lumayan cukup untuk menunjang sekolah kami.

" Dan kami anak2nya juga kompak bertekad untuk bikin mereka bangga suatu hari nanti lebih dari mereka," katanya.

Mami Zaynd mengaku diajak liburan orangtuanya setahun sekali. Itu pun dengan janji nilai sekolah harus lebih baik dari sebelumnya.

Ke sekolah juga tidak bawa uang saku. Semuanya bawa bekal dari rumah. Pekerjaan rumah dibagi-bagi karena tidak ada pembantu.

Sekolah diantar jemput ayah. Tidak ada motor, bila perlu jalan kaki saat sudah masuk SMA. HP pun turun temurun.

" Kalo weekend kami diajak piknik bawa bekal ke pantai, kebun teh atau tempat wisata yg dekat dan terjangkau htm nya," ujarnya.

Mami Zaynd sangat kagum dengan orangtuanya yang selalu mengajarkan hidup sederhana, bisa membedakan keinginan dan kebutuhan.

Orangtua juga menasihati anak-anak agar tekun belajar dan kreatif. Kalau bisa membuat sendiri kenapa harus beli.

" Beli barang harus bijak, tidak boleh boros. Sayang sama barang, tidak boleh jadi korban mode. Sederhana saja, tidak boleh dipaksakan kalo tidak ada," tambahnya.

Hasil manis dari didikan orangtua yang selalu mengajarkan hidup sederhana dengan frugal living adalah anak-anak yang sukses dalam karier.

Dua anak pertama menjadi lulusan IPDN dan sekarang bekerja sebagai PNS di kementerian. Sementara anak ketiga lulusan Sepolwan dan jadi polwan.

Bukan hanya anak-anak sendiri saja yang hebat dalam karier. Kedua menantu juga memiliki profesi yang tak kalah mentereng.

Menantu pertama merupakan lulusan Akademi Militer TNI AD. Sementara menantu kedua lulusan perguruan tinggi negeri dan sekarang jadi pegawai PLN.

" Dan beberapa tahun sebelum pensiun, papa dan mamaku sudah tenang karena anak2nya sudah kerja semua, sudah punya rumah semua.

" Sudah punya kendaraan semua, tidak ada cicilan, tidak ada hutang, sudah ada tabungan masa tua.

" Walaupun pensiun tapi pendapatan masih ada, goals yang belum hanya sisa menunggu antri haji berangkat saja, Alhamdulillah.

" Dan inilah kami si penganut frugal living bukan hidup pelit ya guys," pungkasnya.

Sumber: TikTok