Dalisah Dan Anak-anak (Foto: Istimewa)
Dream - Dalisah, 36 tahun, memulai harinya dengan mengangkat sejumlah galon isi ulang dari ruang tamu ke teras rumahnya. Galon-galon itu selanjutnya diangkat ke atas sepeda motornya.
Di sepanjang aktivitas itu, dia menggendong anak bungsnya, Cantika, yang masih berusia 3 tahun sambil ditemani anak tertuanya Ricka Rahmawanti, 11 tahun.
Kisah Delisah adalah gambaran seorang ibu yang terpaksa menjalani kehidupan sebagai single mother. Suaminya telah berpulang empat tahun yang lalu atau pada 2012. Menyusul kepergian ibu kandungnya di 2020 lalu.
Kini setahun sudah Dalisah menjalani peran sebagai ayah sekaligus ibu untuk anak-anaknya. Saban hari membanting tulang menghidupi keluarganya. Suasana hati dan perasaan campur aduk kelelahan acap kali menggerogoti kekuatan psikisnya.
Pahitnya kehidupan Dalisah bermula saat mendiang suaminya pamit sebentar pada makan malam dan tak kunjung kembali pulang. Saat jarum jam menunjukan angka 11 malam, Dalisah mulai dilanda kecemasan.
Pasangan hidupnya itu belum kunjung pulang jelang pergantian hari. Hingga akhirnya berita duka menghampirnya keesokan pagi.
Tepat empat tahun setelah kematian sang suami, Daliah mendapat kabar bahwa sang ibunda juga harus kembali ke Maha Kuasa. Padahal, sang ibunda yang terus menguatkan hidupnya pasca kepergian suaminya.
Semasa sang suami hidup, Delisah senantiasa membantu ekonomi keluarga dengan berjualan es dawet di Kecamatan Bayat, Klaten. Namun perniagaan itu harud terhenti ketika suaminya meninggal dunia.
Perasaan Delisah semakin sedih ketika sang anak bungsu harus lahir tanpa melihat sosok sang ayah ketika tiba di dunia.
" Dulu saya mengandung itu saya belum sempat memberitahu suami, rencananya habis pulang makan itu mau ngasih tahu," ujar Dalisa sesenggukan tak sanggup menahan tangis.
" Si bungsu, Cantika itu tidak tahu wajah ayahnya, cuma bisa lihat di foto," lanjutnya.
Jatuh bangun Delisah mencoba menghidupi keluarganya. Dari galon-galon itulah kini sumber pendapatan setiap hari datang. Namun untungnya jelas tidak seberapa. Dari sebuah galon Delisan hanya mengantongi pendapatan Rp2 ribu.
Dalam sehari Delisah hanya mampu mengantar tiga hingga lima galon. Artinya pendapatannya hanya berkisah Rp6.00-10 ribu.
" Anak-anak harus bisa hidup normal seperti anak-anak lain, mereka harus sekolah karena oranguanya tidak sekolah," ungkapnya.
Kini motivasinya untuk melanjutkan hidup hanyalah kedua anaknya.
" Kalau saya nggak kuat gimana dengan anak-anak," imbuhnya.
© Istimewa
Anak pertamanya, Rachma masih duduk di kelas 6 MI, ia adalah gadis kecil yang cukup pendiam, namun di balik pendiamnya, Rachma pernah ikut wisuda Tahfidz Nasional kategori Juz 30 pada 2018 yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM.
Si sulung ingin menjadi dokter. Dengan sekuat tenaga, Dalisah ingin mewujudkan cita-cita anaknya itu. Ia berharap agar Allah menguatkannya dan dapat berperan sebagai ibu dan ayah bagi anak-anaknya dengan baik.
Doa Agar Bayi Tidak Lahir Prematur, Cocok Diamalkan Ibu Hamil Supaya Bayinya Sehat
Ganti Kerupuk dengan Camilan Kaya Protein Biar Asupan Anak Lebih Bergizi
1 Abad NU dan Tantangan ke Depan
Rusuh Peru, Belum Ada Tanda Berakhir Usai Puluhan Tewas
Rusuh Peru, Pedro Costello dari Petani Jadi Presiden Lalu Digulingkan
Contoh Kata Pengantar Makalah dan Struktur Penyusunnya, Penting Dipahami untuk Keperluan Akademik
BERANI BERUBAH: Rudi Pembuat Lampu Hias dari Tempat Tidur - Berani Berubah
Gaya Fresh Momo Geisha Tampil Serba Pink, Sneakers Kulit Kambing Dibanderol Rp12 Juta
Doa Agar Bayi Tidak Lahir Prematur, Cocok Diamalkan Ibu Hamil Supaya Bayinya Sehat