Kisah WNI di Ukraina Terpaksa Bertahan di Tengah Invasi Rusia Karena Istri Hamil Tua

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 2 Maret 2022 12:47
Kisah WNI di Ukraina Terpaksa Bertahan di Tengah Invasi Rusia Karena Istri Hamil Tua
Benni Sitanggang, pria asal Indonesia yang tinggal di Terponil, Ukraina memilih untuk tetap di rumah di tengah invasi Rusia karena sang istri yang tengah hamil tua.

Dream - Invasi Rusia ke Ukraina telah memberikan dampak yang besar terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di dua negara serumpun itu . Sejak konflik semakin memanas, para WNI dilaporkan telah dievakuasi oleh KBRI ke Bucharest, Rumania, pada Selasa 1 Maret 2022, pagi.

" Jadi karena posisi Kiev yang di tengah-tengah Ukraina, untuk WNI yang tinggal di beberapa kota besar Ukraina, lebih dekat dan lebih mudah aksesnya jika dievakuasi via KBRI di negara tetangga," ujar seorang diplomat di KBRI Kiev kepada Liputan6.com.

Namun tindakan evakuasi terpaksa tak dilakukan seorang pria asal Indonesia, bernama Benni Sitanggang. Benni memutuskan tetap tinggal di Ukraina. 

Keputusan itu dilakukan Benny demi keamanan sang istri yang saat ini sedang dalam kondisi hamil tua. Dilansir dari DW Indonesia pada Selasa, 2 Maret 2022, begini kisah Benni.

 

1 dari 4 halaman

Sang Istri Sedang Hamil 9 Bulan

Pada Kamis, 24 Februari 2022, saat itu ketika Rusia melakukan serangan ke Ukraina. Suasana mencekam terjadi di Ternopil, Ukraina, tempat Benni tinggal. Sejumlah warga dari negara lain mencoba mengevakuasi diri dengan bergegas menuju kedutaannya termasuk warga negara Indonesia (WNI).

Tindakan evakuasi tak bisa dilakukan WNI bernama Benni Sitanggang yang tinggal di Terponil, Ukraina. Benny terpaksa bertahan di dalam kota karena sang istri yang bernama Tania, tengah mengandung sembilan bulan. Menurutnya, terlalu berisiko karena bahaya mengintai.

Kondisi mencekam mulai dirasakan Benny jelang tengah malam, atau sekitar pukul 23.42 waktu setempat. Suara alarm mulai terdengar sebagai tanda akan adanya serangan udara dari Rusia. Kepanikan mulai dirasakan Benny dan keluarganya. 

" Kita tunggu orang-orang sudah pada pergi ke bungker yang sudah ditunjuk pemerintah setempat, ke mana kalau ada terjadi apa-apa seperti itu," demikian Benni menceritakan keadaannya malam itu.

Namun Benny dan keluarga memutuskan bertahan di dalam rumahnya selama beberapa jam. Melihat situasi masi terkendali, Benny menyarankan istri dan mertua untuk tidur.

" Jadi Saya menunggu sampai kira-kira pukul lima pagi dan setelah pukul 05.30 saya tidur itu, jadi tidak ada apa-apa sampai sekarang, puji Tuhan," ucapnya lega. 

2 dari 4 halaman

Risiko yang Berat untuk Membawa Sang Istri

Benni memutuskan tetap tinggal di rumah karena khawatir dengan risiko yang akan ditanggung sang istri yang sedang hamil tua. Untuknya, keselamatan sang istri adalah yang utama.

" Istri sekarang sedang hamil, dan itu risikonya berat sekali untuk pergi membawa istri yang sudah hamil sembilan bulan. Jadi saya memutuskan untuk diam di sini bersama mereka," tandas pria asal Sumatera Utara itu.

Di setiap kota di Ukraina, pemerintah menyediakan bungker untuk berlindung jika terjadi serangan. Pemerintah juga sudah memberikan peta-peta kepada warganya di mana saja lokasi persembunyian jika marabahaya tiba.

 

3 dari 4 halaman

Tawaran Bantuan dan Kontak KBRI

Secara berkala Benni mengadakan kontak komunikasi dengan pihak KBRI maupun WNI lainnya.  

" Para WNI aman di KBRI. KBRI sedang berusaha mengumpulkan semua warga dan pesan KBRI itu juga agar warga tetap tenang, jangan panik karena, panik itu membuat kita jadi susah untuk berpikir. Jadi ,sejauh ini para WNI masih aman semua," ucapnya lega.

Selain itu banyak pula kawan dan keluarga di luar Ukraina yang telah menawarkan bantuan untuk menampung Benni dan keluarganya. Namun Beni Sitanggang masih mempertimbangkan risiko bagi istrinya yang hampir melahirkan.

 

 

4 dari 4 halaman

Menunggu Sang Istri Melahirkan

Benni mengatakan banyak keluarga dan teman yang tinggai di negara-negara Eropa menyarankan untuk pindah sementara dari rumahnya. Terpaksa menolak bantuan karena kondisi terlalu berisiko, Benny memutuskan akan menunggu sang istri melahirkan dan baru keluar dari Ukraina setelah kondisi istri dan calon anaknya pulih.

" Jika sudah pemulihan, bayi sudah kuat, istri juga sudah pulih, kita berencana untuk keluar dari Ukraina untuk sementara, jika kondisi semakin memanas lagi," pungkasnya.

Pihak KBRI di Kiev menjadi tempat perlindungan sebagian warga Indonesia di Ukraina. Bagi mereka yang tidak bisa menuju ke KBRI seperti Benni, kontak komunikasi pun terus dilakukan. Berbagai strategi pengamanan dipersiapkan di antaranya dengan kemungkinan evakuasi ke negara-negara tetangga.

(Sah, Sumber: Liputan6.com)

Beri Komentar