Satgas Covid-19: Klaster Demo Diprediksi Muncul 2-4 Pekan Depan

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 21 Oktober 2020 12:03
Satgas Covid-19: Klaster Demo Diprediksi Muncul 2-4 Pekan Depan
Sudah ada demonstran yang terpapar Covid-19.

Dream - Selama dua pekan belakangan, demonstrasi banyak terjadi terutama di kawasan DKI Jakarta. Demonstrasi penolakan Undang-undang Cipta Kerja yang melibatkan ribuan orang tersebut menjadi salah satu sorotan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Bawono Bakti Adisasmito, mengatakan dampak demo tersebut akan terlihat dalam dua hingga empat pekan ke depan. Sejauh ini sudah ditemukan adanya pendemo positif Covid-19 yang mengikuti aksi demonstrasi tersebut.

" Namun demikian, gambaran secara utuhnya apakah aksi demo ini dapat menimbulkan klaster, maka bisa dilihat dalam jangka waktu biasanya 2-4 minggu setelah kejadian tersebut," ujar Wiku, dalam konferensi pers disiarkan channel Youtube BNPB.

Wiku mengatakan kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini cukup tinggi. Garda terdepan seperti dokter dan perawat hingga kini bekerja tak kenal lelah menghadapi pandemi ini.

" Kita harus mengingat Covid-19 ini tidak hanya berpotensi menular namun juga berpotensi menelan korban jiwa," kata Wiku.

 

1 dari 5 halaman

Demonstran Rentan Terpapar Covid-19

Dia pun mengimbau masyarakat tak membuat aktivitas yang dapat memicu kerumunan, salah satunya demonstrasi.

Menurut dia, demonstran rentan terpapar Covid-19 karena berkumpul dengan jumlah yang banyak dan sulit menjaga jarak. Selain itu, demi juga berpotensi menyebabkan klaster besar penyebaran Covid-19.

" Pemeriksaan terhadap peserta aksi pada beberapa pekan lalu telah temukan sejumlah peserta positif Covid. Penularan ini berpotensi terjadi kembali pada aksi unjuk rasa selanjutnya," kata dia.

Wiku mengungkapkan sebanyak 123 demonstran penolak UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Data ini didapat dari rapid test yang dijalankan kepada para demonstran yang diamankan kepolisian.

" Ingat, Covid-19 mematikan dan jangan dianggap enteng," kata Wiku.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Plasma Konvalesen Diproyeksikan Jadi Terapi Pengobatan Utama Covid-19

Dream - Pengembangan metode penyembuhan Covid-19 di Indonesia turut dijalankan seiring dengan uji coba vaksin. Salah satu metode tersebut yaitu terapi plasma konvalesen.

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, terapi ini tengah diupayakan sebagai metode utama dalam penyembuhan Covid-19. Terapi ini sudah menjalani uji klinis tahap pertama di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

" Terapi plasma konvalesen yang saat ini diterapkan di RSPAD tidak ada efek samping dan akan lebih baik diberikan dalam kondisi sedang, tidak pada kondisi berat," ujar Bambang dalam konferensi pers disiarkan di channel YouTube FMB9ID_IKP.

Sukses uji klinis tahap pertama, terapi ini akan diuji klinis tahap ke dua. Di tahap ini, kata Bambang, akan melibatkan lebih banyak rumah sakit. " 29 rumah sakit diperkirakan melakukan uji terhadap terapi plasma konvalesen," kata Bambang.

3 dari 5 halaman

Alat Pengukur Antibodi

Menurut Bambang, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman selaku pengembang terapi plasma konvalesen juga sedang mengembangkan alat pengukur kadar antibodi spesifik dalam darah pasien. Alat ini akan bekerja mengukur kualitas plasma darah dari pendonor.

" Tapi nanti bisa digunakan untuk vaksinasi untuk mengecek antibodi yang muncul dari vaksin dan diperkirakan berapa lama imun akan bertahan," kata Bambang.

Saat alat ini siap, maka dapat ditentukan tingkat antibodi pada tubuh pasien, terutama setelah menjalani vaksinasi. Dengan begitu, dapat diketahui berapa tingkat antibodi yang muncul akibat vaksinasi dan berapa lama efektivitasnya.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

Bibit Vaksin Merah Putih Eijkman & UI Siap Disetor ke Bio Farma Awal Tahun

Dream - Selain menjalin kerja sama dengan asing, pengembangan vaksin di dalam negeri menjadi skema Pemerintah dalam pengadaan antivirus Covid-19. Diberni nama Merah Putih, vaksin ini merupakan antivirus yang dikembangkan peneliti Indonesia.

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, mengatakan Vaksin Merah Putih merupakan vaksin berbasis virus yang bersirkulasi atau bertransmisi di Indonesia. Bibit vaksinnya dihasilkan sendiri oleh para peneliti Indonesia dan digunakan terutama untuk kepentingan rakyat.

Bambang menjelaskan untuk mempercepat pengembangan Vaksin Merah Putih, pihaknya telah bekerja sama dengan enam lembaga penelitian yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.

Dia berharap vaksin yang dikembangkan enam lembaga ini berhasil dan memenuhi kriteria aman dan manjur.

" Tentunya kita berharap vaksin ini bisa segera dikembangkan dalam waktu relatif cepat," ujar Bambang dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube FMB9ID_IKP.

 

 

5 dari 5 halaman

Awal Tahun Siap Disetor

Setelah pengembangan selesai, bibit Vaksin Merah Putih akan disetorkan ke PT Bio Farma. Bibit tersebut akan dikembangkan oleh Bio Farma lalu diproduksi secara massal.

" Saat ini dari enam lembaga tersebut, yang kemungkinan awal tahun depan sudah bisa diserahkan bibit vaksinnya ke Bio Farma itu adalah dari Eijkman dan dari UI," kata Bambang.

Ini karena pengembangan vaksin dua lembaga tersebut sudah masuk tahapan uji hewan.

 

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar