Antara Foto
Dream - Insiden Tolikara yang terjadi pada 17 Juli 2015 lalu menyisakan trauma tersendiri bagi warga. Untuk itu Komite Umat untuk Tolikara (Komat) Papua, berencana melakukan pendampingan korban.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Dewan Syuro Komat, Didin Hafidhuddin. Kepada awak media, Didin meminta umat muslim berjihad untuk perdamaian dan kerukunan beragama. Salah satu caranya, ialah dengan melakukan pendampingan ekonomi masyarakat di Tolikara.
" Daripada jihad (dengan cara kekerasan) mendingan kita bangun ekonomi masyarakat di sana. Baik yang Muslim maupun yang non-Muslim," ujar Didin di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2015.
Selain melakukan pendampingan ekonomi, Komat bersama tim dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Dinas Sosial akan membantu pemulihan trauma masyarakat. Pemulihan trauma itu terutama ditujukan untuk anak-anak.
" Insiden itu menyebabkan banyak anak-anak yang sangat ketakutan dan trauma," katanya.
Komat sendiri telah mempersiapkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk proses rehabilitasi dan pendampingan tersebut. Tetapi, menurut Didin angka itu masih kurang.
" Soalnya, biaya hidup di Papua itu tinggi," jawabnya. (Ism)
Advertisement
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan