Menteri Nadiem Dorong Transformasi Pendidikan di Papua Barat

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 11 Februari 2021 18:01
Menteri Nadiem Dorong Transformasi Pendidikan di Papua Barat
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sorong dan Kota Sorong.

Dream - Dalam rangka mendorong transformasi pendidikan di Provinsi Papua Barat, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sorong dan Kota Sorong.

Dalam kunjungan tersebut, Mendikbud mendorong program-program kerja prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2021, di antaranya digitalisasi sekolah, revitalisasi pendidikan vokasi, penguatan guru dan tenaga kependidikan, pembiayaan pendidikan, dan pemajuan kebudayaan.

Pada hari kunjungan pertamanya, Rabu 10 Februari 2021, Mendikbud memastikan pemanfaatan bantuan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari Kemendikbud sampai dan dimanfaatkan oleh para guru dan siswa SMPN 14 Kabupaten Sorong.

“ Saya senang mendengar bahwa peralatan TIK yang disalurkan bermanfaat bagi para guru dan siswa. Saya senang diminta lebih banyak lagi. Itu artinya digunakan,” ujar Mendikbud dalam keterangan tertulis.

1 dari 5 halaman

Bantuan TIK Untuk Akselerasi Pendidikan

Mendikbud menyadari bantuan TIK ini masih belum sesuai dengan jumlah murid yang ada mengingat sekolah yang lain juga membutuhkan. Mendikbud memastikan, ke depan akan terus mengakselerasi bantuan TIK ini lebih banyak lagi.

“ Teman-teman harus menyadari itu bukan alat yang yang murah dan banyak sekali sekolah lain yang juga membutuhkan. Tapi di tahun-tahun ke depan kita akan terus mengakselerasi bantuan TIK ini,” tutur Mendikbud.

Dalam kesempatan ini, Mendikbud juga berdiskusi dengan warga sekolah.

“ Tadi saya tanya ada yang memanfaatkan laptop untuk menulis laporan. Saya senang sekali karena salah satu fungsi kenapa laptop itu disediakan adalah untuk mengasah kemampuan anak-anak dalam belajar menulis,” imbuh Mendikbud.

“ Belajar menulis itu adalah fondasi dari kompetensi literasi. Dari situ, anak-anak dapat berargumentasi melalui tulisan,” lanjut Mendikbud.

2 dari 5 halaman

Daerah 3T Jadi Prioritas Digitalisasi Sekolah

Mendikbud menegaskan daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) akan menjadi salah satu area prioritas untuk digitalisasi sekolah.

“ Mereka yang benar-benar butuh pemerataan tersebut, butuh akses internet yang berimbang sama seperti di kota. Pemerataan ini terus diupayakan pemerintah,” tutur Mendikbud.

Bantuan TIK Kemendikbud diberikan kepada 29 sekolah di Provinsi Papua Barat. SMPN 14 Kabupaten Sorong merupakan satu dari 250 sekolah di Indonesia yang menerima bantuan TIK dari Kemendikbud.

 

3 dari 5 halaman

Kampus Mengajar Meluncur, Menteri Nadiem Tantang Mahasiswa Jadi Pengajar

Dream - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menantang para mahasiwa untuk terjun membantu peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dengan menjadi pengajar. Peluang ini terbuka setelah diluncurkannya program Kampus Mengajar. 

Melalui Program Kampus Mengajar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia yang menghadapi tantangan di masa pandemik Covid-19 bisa segera terwujud.

Konsep dasar Kampus Mengajar ialah melibatkan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia untuk turun langsung memberikan pengajaran kepada anak-anak usia sekolah. Sasaran pengajaran utamanya di daerah-daerah yang cukup tertinggal.

" Melalui Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang kalian (mahasiswa) untuk juga mengatakan 'saya mau', yakni mau membantu mengubah tantangan tersebut menjadi harapan," ujar Nadiem dalam acara Peluncuran Kampus Mengajar secara daring pada Selasa, 9 Februari 2021.

Nadien juga mengajak mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar, terutama yang di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

4 dari 5 halaman

Latih Softskill Mahasiswa

Program Kampus Mengajar, akan diikuti para mahasiswa selama 12 minggu. Di samping memberikan manfaat bagi siswa, program ini juga akan melatih jiwa kepemimpinan dan sosial seorang mahasiswa.

" Saya berharap setiap mahasiswa akan menjawab tantangan saya untuk terus memelihara api optimisme dan memberikan kontribusi terbaiknya," sebutnya.

Tak hanya anak didik, Nadien mengimbau pengelola kampus untuk memberikan keleluasaan bagi mahasiswa belajar di luar kelas, termasuk melalui Kampus Mengajar ini.

" Pada kesempatan ini saya juga ingin mengingatkan pemimpin perguruan tinggi dan dosen untuk segera melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan agar mahasiswa dapat melaksanakan hak belajarnya di luar kampus dan di luar program studi dengan mudah difasilitasi dan didukung," kata Nadiem.

5 dari 5 halaman

Kampus Diminta Segera Revisi Kurikulum

Nadiem meminta perguruan tinggi segera merevisi kurikulum supaya memungkinkan mahasiswa menjalankan berbagai kegiatan Kampus Merdeka dan lulus tepat waktu. Pendaftaran dan konversi SKS program Kampus Merdeka harus dibuat mudah.

" Di samping itu saya berharap inisiatif Kemendikbud dapat sepenuhnya didukung oleh para kepala dinas, kepala sekolah dan guru dengan menerima kehadiran para mahasiswa mengajar di kota/kabupaten di sekolah Ibu dan Bapak," pesannya.

Program Kampus Mengajar ini telah mendapat dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Nadiem secara khusus memberikan ucapan terima kasih atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan LPDP kepada kementeriannya. 

Beri Komentar