Momentum Maulid Nabi dan Kebangkitan Rasa Kemanusiaan

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 21 November 2018 18:02
Momentum Maulid Nabi dan Kebangkitan Rasa Kemanusiaan
Lukman mengajak umat Islam kembali membangkitkan rasa kemanusiaan.

Dream - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan kuatnya keimanan seseorang tidak hanya ditentukan dari tingkat kerajinan dalam beribadah. Lebih dari itu, tinggi rasa cinta dan kepedulian seseorang pada sesama menjadi indikator keimanan sejati.

" Beragama tanpa rasa dan nilai kemanusiaan akan membuatnya hampa," ujar Lukman, dikutip dari Kemenag.go.id.

Lukman mengajak umat Islam membangkitkan kembali rasa kemanusiaan. Hati dan jiwa perlu dibangkitkan dari keterpurukan akibat keegoisan, keangkuhan, serta kecintaan pada dunia.

" Mari beragama dengan cinta dan kasih kepada sesama. Beragama tanpa cinta akan hampa tak bermakna. Sebaliknya, bercinta tanpa agama tak akan kekal bahagia," kata Lukman.

Selanjutnya, Lukman mengingatkan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum yang tepat bagi umat Islam untuk memanjatkan syukur dan kecintaan kepada Sang Nabi. Sekaligus meneladani sifat Nabi SAW yang menyebarkan cinta dan energi positif kepada umat.

" Salah satu rahasia kesuksesan dakwah Nabi adalah kepemimpinan yang berlandaskan cinta kepada sesama, penuh kasih sayang dan lemah lembut dalam bingkai semangat persaudaraan," kata Lukman.

Dia juga menjelaskan kelembutan tidak menandakan kelemahan. Dalam kelembutan justru tersimpan kekuatan, yang mampu menggerakkan simpati orang lain sehingga memilih mendekat.

" Sifat kasih sayang dan lemah lembut Nabi menjadi magnet bagi banyak orang, bahkan mengubah lawan menjadi kawan," ucap dia. (ism)

Beri Komentar