Menag Dorong Penyatuan Penetapan Awal Puasa dan Lebaran

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 5 Mei 2015 16:02
Menag Dorong Penyatuan Penetapan Awal Puasa dan Lebaran
Lukman mengatakan penyatuan kalender hijriah perlu dilakukan untuk memberikan umat Islam pegangan bersama dalam menjalankan ibadah.

Dream - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong adanya penyatuan pandangan terkait penetapan awal puasa dan lebaran. Hal ini selalu menimbulkan perbedaan di antara Muslim Indonesia.

Lukman memandang, penyatuan perlu dilakukan melalui muzakarah untuk menyatukan pendapat. Ini dimaksudkan untuk memberikan pegangan umat Islam dalam menjalankan ibadah.

" Penyatuan kalender Hijriah ini perlu kita sikapi dengan cara pandang yang mudah-mudahan bisa kita samakan, sehingga umat Islam secara keseluruhan mempunyai pegangan yang sama dalam menjalankan ibadahnya khususnya mengawali Ramadan, menentukan 1 Syawal dan Idul Adha," ujar Lukman, dikutip dari laman Kemenag.go.id, Selasa, 5 Mei 2015.

Lukman mengatakan, persoalan ini sudah lama terjadi di Indonesia. Ia pun meyakini akan ada titik yang bisa mempertemukan perbedaan pandangan yang selama ini terjadi.

" Ini adalah persoalan yang semestinya harus kita satukan karena pada dasarnya potensi untuk menyatu itu sangat besar," kata Lukman.

Lukman mendasarkan pandangannya pada perbedaan penetapan awal puasa dan lebaran sebenarnya merupakan persoalah ijtihadi. Sehingga menurut dia, persoalan semacam ini tetap mengandung celah untuk bisa disatukan.

Bahkan, kata dia, terbuka peluang juga penetapan itu tidak dilakukan negara, melainkan diserahkan kepada masyarakat.

" Atau ini sesuatu yang sepenuhnya negara atau pemerintah tidak perlu lagi mencampuri persoalan ubudiyah seperti ini, sehingga ada pandangan untuk menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya masing-masing. Ini yang selalu muncul setiap kita melakukan diskusi-diskusi seperti ini,” kata dia.

Lebih lanjut, Lukman mengatakan penyatuan pandangan ini perlu segera dilakukan melalui sejumlah forum. Hal ini mengingat dapat membawa dampak besar bagi perkembangan umat Islam, terlebih saat ini Indonesia menjadi sorotan dunia terkait kedamaian kehidupan beragama.

" Oleh karenanya, apa yang kita hadapi sekarang ini menjadi sangat relevan bagaimana kita bisa menyatukan ini," terang dia. (Ism) 

Beri Komentar