Menag Gabung Relawan Bersihkan Masjid Istiqlal

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 20 Februari 2017 12:43
Menag Gabung Relawan Bersihkan Masjid Istiqlal
Sejak 10 Februari lalu, Masjid Istiqlal tengah dicuci oleh para relawan dari pelbagai latar belakang.

Dream - Sejumlah orang terlihat bergelantungan di menara Masjid Istiqlal. Mereka tidak sedang pamer atraksi, tetapi membersihkan bagian tertinggi masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.

Mereka adalah relawan yang melibatkan diri dalam aksi bersih-bersih Masjid Istiqlal yang sudah dimulai sejak 10 Februari 2017. Berbekal peralatan panjat tebing, para relawan itu membersihkan tiang setinggi 66,66 meter atau 6.666 sentimeter --ukuran yang sesuai ayat Alquran, sekaligus puncak menara setinggi 30 meter yang melambangkan 30 juz.

Aksi yang digelar menyambut Milad Masjid Istiqlal itu menarik perhatian semua pihak. Bahkan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, memilih ambil bagian dalam aksi tersebut.

" Saya bersyukur bisa hadir di Masjid Istiqlal yang beberapa hari ini sedang dibersihkan di sejumlah bagian masjid sejak tanggal 10 Februari 2017," ujar Lukman di sela aktivitas membersihkan Masjid Istiqlal, sebagaimana dikutip dari kemenag.go.id, Senin 20 Februari 2017.

" Dan ini yang luar biasa, karena yang bekerja adalah para relawan yang berlatar belakang pecinta alam yang memiliki skill dan berpengalaman untuk menjangkau bagian-bagian masjid yang sulit dijangkau," tambah dia.

Lukman juga mengaku kagum pada para relawan. Tanpa memandang latarbelakang agama, mereka secara ikhlas bahu membahu membersihkan masjid kebanggaan Muslim Indonesia ini.

" Sesuatu yang patut kita syukuri, karena aksi bersih-bersih ini juga melibatkan umat beragama lain, dan tanpa kita minta, mereka spontan dan proaktif ikut menyumbangkan tenaga untuk terlibat dalam kegiatan ini. Sesuatu yang patut kita apresiasi dan kita hargai," kata Lukman.

Koordinator lapangan relawan, Ical, mengatakan, para tim bersih-bersih ini berasal dari sejumlah organisasi pecinta alam. Selain itu, ada juga relawan pelajar dari Pramuka Peduli terlibat dalam aksi bersih-bersih ini.

" Semuanya ini diundang secara individual meski mereka berasal dari organisasi yang berbeda," kata Ical.

Terkait motivasinya mengikuti aksi ini, Ical yang sudah 24 tahun berpengalaman di bidang panjat tali, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan alternatif bernilai ibadah.

" Kalau kita berbicara program bagaimana menghargai perbedaan, program gotong-royong, kita ingin kegiatan riilnya atau aksi nyatanya," ucap Ical.

Beri Komentar