Mencekam, Terdengar Suara Aneh di Lokasi Terdampak Gempa Palu

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 10 Oktober 2018 16:00
Mencekam, Terdengar Suara Aneh di Lokasi Terdampak Gempa Palu
Ada teriakan minta tolong, sering terdengar jelang tengah malam.

Dream - Gempa dahsyat yang melanda Palu dan sekitarnya pada Jumat, 28 Oktober 2018 menyisakan kisah aneh. Usai gempa terjadi, sejumlah warga mendapat pengalaman mencekam, terutama di kawasan terdampak bencana.

Diketahui, hingga 12 hari pasca-bencana, masih banyak korban yang belum dapat dievakuasi. Sejumlah orang hilang belum ditemukan.

Seperti dialami oleh warga Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Selatan, Inton, 39 tahun. Dia beberapa kali mengalami kejadian aneh.

Contohnya ketika dia melintas di Jalan Diponegoro di pesisir Pantai Buluri. Inton mengaku sering mendengar suara-suara yang aneh dan makin sering terdengar jelang tengah malam.

" Di sini (posko pengungsi) tidak ada yang berani melintas di sepanjang pesisir pantai itu kalau sudah tengah malam," kata Inton, dikutip dari pojoksatu.id, Rabu 10 Oktober 2018.

Suara-suara itu, kata Inton, seperti wanita atau anak-anak. Isinya adalah permintaan tolong.

" Suara aneh itu terdengar jelas jika melintas pada malam hari, apalagi saat suasana jalan raya sepi," kata dia.

 

1 dari 3 halaman

Suara Dari Lantai 3 Mall yang Tak Ada Orang

Pantai Buluri merupakan lokasi terdampak tsunami cukup parah. Banyak korban meninggal ditemukan di tempat itu.

" Tapi mungkin ada juga yang tidak ditemukan," kata Inton.

Kejadian lain dialami Inton saat terpaksa menjarah pakaian di pusat perbelanjaan Hypermart Palu, dua hari usai gempa. Saat itu, dia juga mendengar suara teriakan.

" Tiba-tiba dari lantai tiga Hypermart terdengar suara perempuan minta tolong. Kami langsung berhamburan keluar mall," kata dia.

Suara itu menyebabkan ketakutan sebagian besar warga yang melakukan penjarahan. Sebab, di lantai tiga sudah tidak ada orang sama sekali.

" Jadi kami yakin suara itu bukan dari manusia, mungkin makhluk halus," ucap Inton.

Lepas dari itu, seluruh masyarakat berharap Palu dapat pulih segera mungkin.

Sumber: pojoksatu.id

2 dari 3 halaman

5.000 Orang Belum Ditemukan di Petobo Akibat Likuifaksi

Dream - Belum semua korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, ditemukan. Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) bahkan mendapat informasi masih ada lima ribu orang di wilayah Petobo dan Jono Oge, Balaroa, yang terdampak likuifaksi, belum ditemukan.

" Itu berdasarkan dugaan," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, di kantornya, Jakarta, Selasa 9 Oktober 2018.

Dalam proses evakuasi itu, Sutopo menyebut, petugas menemukan kondisi jenazah dalam keadaan yang mengenaskan. " Korban yang dievakuasi, jenazah sudah melepuh, tidak dikenali," kata Sutopo.

Jenazah yang ditemukan langsung dimakamkan karena berpotensi menimbulkan penyakit. Dalam proses evakuasi korban di area likuifaksi, petugas mengalami kendala karena beberapa daerah lumpurnya masih basah. Sehingga alat berat sulit masuk.

3 dari 3 halaman

Lokasi Bencana Akan Jadi Tempat Bersejarah

Sementara itu, rumah-rumah yang tertelan lumpur itu kini kondisinya sudah tidak terlihat. Karena kedalaman lumpur yang ambles itu sekitar tiga meter.

Sutopo menyebut di Balaroa ada sekitar 1.471 unit rumah dan di Petobo ada 2.050 rumah yang hilang ditelan lumpur.

" Kami menggunakan citra satelit resolusi tinggi, luas area terdampak 47,8 hektare. Di Petobo area yang terdampak 180 hektare, luas sekali," kata Sutopo

Wilayah yang terkena likuifaksi nantinya tidak akan lagi dijadikan sebagai tempat hunian. Melainkan akan dijadikan sebagai ruang terbuka hijau serta monumen.

" Akan menjadi memory park atau tempat bersejarah dan akan dibangun monumen di lokasi tersebut," ujar dia.

Beri Komentar