Mendikbud Nadiem Makarim (Foto: Instagram)
Dream - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem, berharap, penerima Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat membawa perubahan bagi Indonesia, terutama dalam perkembangan teknologi.
Nadiem mengingatkan, perubahan terjadi begitu cepat. Sehingga, belajar mengikuti teknologi saat ini tak menjamin adanya relavansi di masa depan.
" Karena itu lebih penting yang kita pelajari di masa sekarang adalah yang pertama belajar mencintai belajar. Cinta belajar akan punya mindset continuous learning. Itu luar biasa pentingnya," kata Nadiem dalam siaran YouTube LPDP RI, Senin 2 November 2020.
Menurut Nadiem, ketika semangat belajar terus muncul, barulah masuk tren teknologi. Ia menyebut, mengikuti tren teknologi sebagai percepatan perubahan baiknya dilakukan secara bersama-sama.
" Kemampuan berkolaborasi menjadi maha penting. Kemampuan anak-anak genearasi muda bekerja sama menciptakan sesuatu, menghasilkan sesuatu, melalukan berbagai macam hal produktif secara tim, akan menjadi sangat penting dengan perkembangan teknologi," terang Nadiem.
Kemampuan dalam mengatasi risiko kuat kaitannya dengan karya. Menurut Nadiem tanpa mengambil risiko maka tidak akan muncul sebuah inovasi.
" Inovasi itu tidak ada, tidak mungkin bisa tercapai tanpa Anda mengambil resiko. Jadinya kemampuan dan keberanian untuk generasi muda kita mengambil risiko juga menjadi maha penting," ungkapnya.
Berani mengambil risiko yang berujung pada munculnya inovasi, kata Nadiem, juga menjadi komponen dari profil Pelajar Pancasila. Sebab dalam profil Pelajar Pancasila juga membawa transformasi.
" Semua yang Saya mention tadi, jika terjalin maka menjadi kompetensi-kompetensi dari profil pelajar, untuk bisa mengantisipasi tantangan di masa depan," pungkasnya.
Dream - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkomitmen untuk tetap fokus memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan pendidik di Indonesia.
Kementerian di bawah nahkoda Nadiem Makariem juga menghargai dan menamping semua kritikan yang diterima instansinya.
Diketahui sektor pendidikan menjadi sorotan dalam kurun waktu satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendapat banyak masukan untuk menangani persoalan yang melanda dunia pendidikan di Indonesia.
" Fokus utama kami adalah untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan pendidik di Indonesia. Kemendikbud terbuka untuk bekerja sama dengan pihak mana pun yang berniat baik memberikan kontribusi positif guna mencapai tujuan ini," ujar Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani.
Menurut Evy, beragam transformasi telah dilakukan Kemendikbud terutama selama pandemi Covid-19 berlangsung sebagai upaya memajukan masyarakat.
" Transformasi yang tanggap dan berkelanjutan di bidang pendidikan dan kebudayaan saat ini bertujuan agar masyarakat dapat maju, bangkit dan pulih khususnya dari situasi pandemi Covid-19," ucap Evy.
Sejumlah upaya yang telah dijalankan Kemendikbud untuk memajukan sektor pendidikan antara lain program penyesuaian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) reguler, BOS afirmasi, BOS kinerja. Beragam upaya ini dijalankan agar dapat digunakan secara leluasa untuk memenuhi kebutuhan sekolah selama pandemi Covid-19.
Untuk perguruan tinggi, kata Evy, Kemendikbud telah melonggarkan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) melalui skema cicilan. Juga memberikan izin penundaan UKT jika mahasiswa tak memungkinkan melakukan pembayaran, penurunan UKT, serta penyaluran beasiswa dan bantuan infrastruktur.
" Penyaluran bantuan kuota data internet kepada seluruh guru, siswa, mahasiswa, dan dosen. Penyaluran bantuan kuota internet berjalan sesuai rencana, di mana pada Oktober periode pertama mencapai 35,7 juta peserta didik dan pendidik," kata Evy.
Kemudian, kata Evy, sebanyak 1,8 juta siswa pendidikan dasar dan menengah telah menerima bantuan Program Indonesia Pintar. Sedangkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah telah diterima oleh 200 ribu mahasiswa.
Lebih lanjut, Evy mengajak semua pihak bergotong royong memberikan kontribusi positif terhadap dunia pendidikan.
" Mari kita terus bekerja bersama dan bergotong royong memberkan kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih baik bagi negara kita," kata Evy.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib