Maria Kristina Sergio (cnnphilippines.com)
Dream - Regu tembak Brimob Polri telah mengeksekusi delapan terpidana mati kasus narkoba di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu dini hari tadi.
Namun seorang terpidana lainnya, Mary Jane Fiesta Veloso dari Filipina, batal dieksekusi. Penundaan eksekusi ini dilakukan setelah orang yang menjebak Mary Jane masuk sindikat perdagangan narkoba, menyerahkan diri.
Penundaan eksekusi untuk Mary Jane dilakukan karena kesaksiannya diperlukan dalam persidangan kasus perdagangan manusia di Filipina.
Maria Kristina Sergio, diduga adalah orang yang menjebak Mary Jane untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia.
Maria dilaporkan secara sukarela menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Filipina pada Selasa, 28 April 2015.
Maria datang ke kantor polisi Nueva Ecija sekitar pukul 10.30 pagi. Dia datang diantar pasangannya Julius Lacanilao, yang juga masuk DPO kepolisian Filipina atas kasus rekrutmen ilegal.
Seperti diketahui, saat tertangkap pada 2010 lalu di Bandara Yogyakarta, Mary Jane mengaku telah dijebak oleh seorang wanita bernama Maria Kristina.
Namun Maria membantahnya. Dia datang ke kantor polisi justru untuk membuktikan dia tidak bersalah.
Maria juga mengaku mendapat teror berupa ancaman dibunuh dari keluarga Mary Jane jika wanita itu jadi dieksekusi di Indonesia.
Meski mengaku tidak bersalah atas kasus yang melibatkan Mary Jane, Maria tetap diproses oleh National Bureau of Investigation yang tengah menyelidiki kasus perdagangan manusia, penipuan dan rekrutmen ilegal yang dilakukannya.
Awal Mula Kenal
Pada 21 April 2010, Mary Jane diajak Kristina Sergio, teman sekampungnya di Filipina, untuk ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan iming-iming pekerjaan.
Kemudian empat hari kemudian, Kristina Sergio meminta Mary Jane membawa sebuah koper ke Yogyakarta dengan upah US$ 500. Koper itu nantinya akan dijemput oleh seorang pria bernama John (Prince Fatu).
Begitu sampai di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta, 25 April 2010, Mary Jane ditangkap petugas bandara dengan barang bukti 2,6 kilogram heroin yang ada di tasnya.
Mary Jane mengaku tidak tahu jika isi tasnya itu adalah heroin. Ia mengaku dijebak. (Ism)
Alasan Jokowi Tunda Eksekusi Mati Mary Jane
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil ketputusan menunda eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso. Ini lantaran Jokowi menunggu proses hukum terhadap Mary yang saat ini berjalan di Pengadilan Filipina.
" Keputusan menunda hukuman mati Mary Jane Veloso diambil setelah Presiden mendapatkan laporan mengenai proses hukum yang sedang berjalan di Filipina. Sehingga harus dipastikan Mary Jane Veloso mendapatkan keadilan," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno seperti dikutip dalam laman setkab.go.id, Rabu, 29 April 2015.
Di samping itu, terdapat alasan lain yang juga menjadi pertimbangan pengambilan keputusan tersebut. Menurut Pratikno, ini lantaran Mary dianggap bukan sebagai aktor yang terlibat langsung dalam kasus penyelundupan narkoba, namun hanya sebagai korban.
Tidak hanya itu, Presiden Filipino Benigno Aquino III bahkan sampai menemui langsung Jokowi untuk meminta penundaan eksekusi terhadap salah satu warganya. Di hadapan Jokowi, Benigno mengatakan aktor utama dalam kasus tersebut sudah menyerahkan diri ke kepolisian Filipina.
Selengkapnya... Alasan Jokowi Tunda Eksekusi Mati Mary Jane. (Ism)
Terpidana Mati: Arwah Saya Akan Gentayangan, Balas Dendam!
Dream - Zainal Abidin terpidana mati kasus narkoba bersumpah akan 'gentayangan' untuk menghantui eksekutor dan seluruh penegak hukum yang bertanggung jawab atas ketidakadilan yang menghancurkan hidupnya.
Zainal adalah satu-satunya warga Indonesia di antara 10 penjahat narkoba yang akan dieksekusi di hadapan regu tembak, bersama dengan terpindana Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
" Saya tidak bisa menerima perlakuan hukum yang tidak adil ini. Untuk orang-orang kecil seperti saya," kata Zainal dalam sebuah surat yang ditulis dari Lapas Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, pada 5 Maret 2015.
" Jika eksekusi tetap dilakukan, Saya akan menjadi hantu dan membalas dendam, termasuk kepada anak-anak dan istri-istri semua penegak hukum yang terlibat."
Tulisan itu dibawa oleh pengacaranya, Ade Yuliawan yang berkunjung ke Pengadilan Negeri (PN) Palembang, Senin kemarin.
Kasus Zainal, buruh di pabrik perusahaan mebel dengan penghasilan pas-pasan, bermula saat seorang kenalannya, Aldo, tiba di rumahnya pada Desember 2.000 dengan tiga karung beras.
Selengkapnya... Zainal Abidin: Arwah Saya Akan Gentayangan, Balas Dendam! (Ism)
Media Australia Menulis Pengakuan `Penembak` Terpidana Mati
Dream - Salah seorang anggota regu tembak yang akan mengeksekusi 11 terpidana mati, termasuk 2 warga Australia Andrew Chan and Myuran Sukuraman, diberitakan berbagi perasaannya kepada koresponden media Australia, News Corp. Laporan News Corp itu kemudian dikutip oleh sejumlah media di Australia.
Kepada koresponden News Corp, pria muda itu yang menjadi anggota salah satu kesatuan itu menjelaskan bahwa dia menjadi salah satu penembak yang menembak lima terpidana mati di Nusakambangan pada 18 Januari malam lalu.
Dan kali ini, dia kembali diberi tugas sebagai salah satu anggota regu tembak terpidana mati gelombang kedua, yang tinggal menunggu beberapa hari saja.
Kepada responden News Corp dikutip News.com.au, Rabu 11 Maret 2015, si eksekutor bercerita tentang pengalamannya sebagai salah satu anggota regu tembak terpidana mati di Nusakambangan dan juga tentang perasaannya.
Selama ini, begitu media itu menulis, dia tidak akan pernah tahu apakah diberi senapan dengan peluru tajam atau hampa.
Selengkapnya... Media Australia Menulis Pengakuan `Algojo`. (Ism)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati