Istri Langgar Peraturan, Menteri Kehakiman Jepang Mundur

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 1 November 2019 11:00
Istri Langgar Peraturan, Menteri Kehakiman Jepang Mundur
Istrinya terjerat dugaan pembayaran biaya kampanye terlalu tinggi.

Dream - Menteri Kehakiman, Katsuyuki Kawai, memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Penyebabnya, sang istri tersandung kasus pelanggaran aturan dalam pemilihan umum. 

Dilaporkan Japan Times, keputusan mundur diambil Kawai merespon laporan yang dimuat majalah Shukan Bunshun. Laporan itu menyebutkan, Anri Kawai selaku anggota parlemen Partai Demokrat Liberal sekaligus istri Katsuyuki membayar staf kampanye lebih besar dari yang ditetapkan Undang-undang.

Anri membayar 30 ribu yen, setara Rp3,9 juta, per hari kepada karyawan wanita yang menyiarkan slogan-slogan dari mobil kampanye. Jumlah tersebut melebihi ketentuan yang ditetapkan UU sebesar 15 ribu yen, setara Rp1,95 juta, per hari.

Kawai sendiri mengaku belum mengkonfirmasi tuduhan tersebut. Tetapi dia sudah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menghindari hilangnya kepercayaan orang pada Kementerian Kehakiman.

" Saya bertekad untuk mencari tahu apa yang terjadi dan merupakan tanggung jawab saya untuk memberikan penjelasan," kata Kawai.

Kawai menjadi menteri kedua yang mengundurkan diri dari Kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe. Sepekan sebelumnya, Menteri Perdagangan, Isshu Sugawara juga mundur karena terjerat dugaan skandal suap dengan memberikan hadiah melon dan kepiting ke para pemilihnya.

1 dari 6 halaman

Kekuatan Mengerikan Topan Super Hagibis Jika Menghantam Jepang

Dream - Menjadi badai tropis kategori 5 dalam Skala Saffir-Simpson, topan super Hagibis yang terbentuk di Samudera Pasifik telah bergerak ke Jepang.

Foto penampakan topan berukuran sangat besar itu dirilis oleh Badan Antariksa Amerika Serikat NASA pada 11 Oktober 2019 lalu.

Penampakan Topan Super Hagibis dari Satelit.

Foto tersebut diambil menggunakan modul bernama Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang ditanamkan pada Satelit Aqua NASA.

Dalam gambar terlihat 'mata' badai berukuran kecil yang dikelilingi oleh pusaran angin yang kuat disertai kilat dan 'ekor' awan yang besar.

Saat diambil satelit, topan Hagibis bergerak dalam kecepatan 210 kilometer per jam. Saat itu ukurannya juga sangat besar, mencapai lebar 1.400 kilometer.

Sebagai perbandingan, Honshu - pulau terbesar dan terpadat di Jepang - hanya memiliki panjang sekitar 1.300 kilometer.

2 dari 6 halaman

Ukuran Mata Badai Menunjukkan Daya Rusaknya

Menurut Patrick Duran dari tim NASA Short-term Prediction Research and Transition Center (SPoRT), mata badai tidak selalu berukuran besar.

Jika mata badai berukuran sangat kecil seperti yang terlihat pada topan Hagibis saat ini, biasanya itu menandakan daya rusaknya yang sangat besar.

" Mata badai yang seperti lubang jarum biasanya terlihat pada topan yang sangat kuat. Yang paling unik dari topan Hagibis ini adalah kecepatannya berubah menjadi topan super dari pertama kalinya ia terbentuk," jelas Duran.

Duran mengakui saat ini para ahli belum tahu penyebab topan seperti Hagibis bisa berubah menjadi kuat dalam waktu singkat.

3 dari 6 halaman

Transportasi Lumpuh, Even Penting Terganggu

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan warga tentang tanda-tanda datangnya topan super Hagibis ini.

Mereka menyebutkan topan super Hagibis akan didahului oleh hujan lebat, gelombang tinggi, dan badai di beberapa daerah pesisir.

Titik Pusat Kekuatan Topan Hagibis Dilihat dengan Kamera Infra Merah

Karena itu yang paling terdampak adalah transportasi. Penerbangan dibatalkan dan layanan kereta ditangguhkan.

Salah satu pulau di Jepang yang kemungkinan paling parah jika terdampak topan super Hagibis adalah Pulau Honshu.

Hal ini akan mengganggu penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia Rugby dan Formula 1 yang masuk babak kualifikasi.

Sumber: Earth Observatory, NASA

4 dari 6 halaman

Aksi Boikot Bikin Mobil Jepang Tak Laku di Korea

Dream - Hubungan diplomatik yang memanas antara Korea Selatan dan Jepang menuai korban. Angka ekspor mobil Jepang ke Negeri Ginseng itu anjlok sampai 60 persen akibat aksi boikot yang dilakukan warga Korea.

Imbauan boikot muncul setelah ketegangan Perang Dagang kedua negara yang dipicu pembatasan ekspor material chips ke Korea oleh Jepang.

Kebijakan itu disambut warga Korea dengan melakukan aksi boikot berbagai produk Jepang mulai dari mobil sampai bir sejak awal Juli lalu.

Mengutip data Asia.nikkei.com, Rabu, 9 Oktober 2019, data terbaru Asosiasi importir dan distributor mobil Korea menyebutkan penjualan mobil Jepang terjun bebas 57 persen pada Agustus lalu menjadi 1.400 unit.

5 dari 6 halaman

Produsen Eropa Dapat Untung

Produsen otomotif Jepang hanya mencatat pangsa pasar impor kendaraan baru di Korea sebesar 5 persen bulan lalu. Pada di awal tahun, mereka bisa menguasai 16 persen pasar mobil impor di negeri tersebut.

Produsen ternama Jepang, Toyota Motor, Honda Motor, dan Nissan Motor telah merasakan dampak dari penurunan penjualan tersebut.

Perang Dagang Korea-Jepang justru menjadi berkah bagi produsen otomotif dari Eropa. Pangsa pasar penjualan mobil dari Benua Biru itu meningkat.

Saat ini pangsa pasar otomotif Korea dikuasai Hyundai Motor sebesar 70 persen.

 

6 dari 6 halaman

Sektor Travel Mulai Terimbas

Tak hanya sektor otomotif, industri pariwisata Jepang juga perlahan-lahan mulai terkena imbas aksi boikot ini. Dilaporkan banyak traveler menghindari travel ke Jepang dan memaksa maskapai Korea memangkas jadwal penerbangan ke Negeri Matahari Terbit tersebut.

Sementara kedua pemerintah masih bersitegang dengan eskalasi Perang Dagang baru di Asia ini. (Sah/Asia.Nikkei.com)

 

Beri Komentar