Mulai Hari Ini Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dilanjutkan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 28 Mei 2021 14:00
Mulai Hari Ini Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dilanjutkan
Hasil kajian BPOM, kandungan vaksin AstraZeneca bets CTMAV547 aman dan tidak memiliki keterkaitan dengan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan.

Dream - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyambut baik hasil pengujian vaksin AstraZeneca nomor Batch CTMAV 547 yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

Pengujian tersebut, kata Nadia, bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas produk vaksin dengan efek samping yang dilaporkan.

" Pengujian ini merupakan wujud kehati-hatian pemerintah dalam menyediakan vaksin Covid-19. Dengan hasil ini maka penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca Batch CTMAV 547 dalam program vaksinasi nasional COVID-19 bisa kembali dilanjutkan," kata Nadia, dikutip dari Merdeka.com, Jumat 28 Mei 2021.

1 dari 4 halaman

Hasil Kajian BPOM

Penggunaan ini berdasarkan hasil kajian mutu vaksin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hasil kajian BPOM, kandungan vaksin AstraZeneca bets CTMAV547 aman dan tidak memiliki keterkaitan dengan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan. Salah satu KIPI yang dilaporkan yakni kematian pemuda asal Jakarta bernama Trio Fauqi Virdaus.

" Sudah bisa dimulai hari ini (penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547)," kata Nadia kepada merdeka.com, Jumat 28 Mei 2021.

2 dari 4 halaman

Kesimpulan KIPI

Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, menyimpulkan proporsi KIPI yang dilaporkan di Indonesia tidak lebih tinggi daripada KIPI pada uji klinik fase 1, fase 2, fase 3 AstraZeneca.

" Jadi, kami masih merekomendasikan bahwa vaksin ini aman dan program imunisasi nasional menggunakan vaksin ini," katanya.

Kesimpulan yang telah dibuat oleh Komnas KIPI ini merupakan hasil dari data laporan KIPI di lapangan yang telah dibandingkan dengan data-data yang sudah dilakukan pada saat berlangsungnya uji klinik vaksin AstraZeneca dan juga data dari negara-negara yang melakukan vaksinasi dan melaporkannya dalam jurnal yang terpandang.

" Jadi, semua, kita berbasis data. Datanya juga menunjukkan hasil penelitian uji klinik vaksin AstraZeneca menunjukkan bahwa KIPI pada vaksin AstraZeneca kepada kelompok lansia lebih rendah," terang Hindra.

 

3 dari 4 halaman

Disediakan Nomor Hotline

Khusus untuk AstraZeneca, pemerintah telah menyediakan nomor hotline di kartu vaksinasi yang bisa dihubungi 7 hari/24 jam.

" Gejala-gejala yang harus diperhatikan adalah sakit kepala yang hebat, yang tidak membaik dengan obat biasa, kemudian penglihatan kabur, sesak napas, sakit perut, pembengkakan tungkai, itu lebih baik segera melapor untuk diobati atau diberi petunjuk rujukan atau tidak sehingga tidak terjadi kejadian yang fatal," terang Hindra lebih lanjut.

 

 

4 dari 4 halaman

Penyetopan Vaksin AstraZeneca

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menghentikan sementara pendistribusian dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Penghentian dilakukan karena BPOM sedang melakukan pengujian toksisitas dan sterilitas.

Nadia mengatakan, keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara penggunaan dan distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 merupakan bentuk kehati-hatian terhadap KIPI.

" Penghentian sementara bets tersebut merupakan upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini," katanya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan ini menyebut, pemerintah menerima 3.852.000 dosis vaksin AstraZeneca pada 26 April 2021 lalu melalui skema Covax Facility/WHO. Bets yang dihentikan sementara hanya 448.480 atau 11,64 persen dari total vaksin AstraZeneca.

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar