Penelitian baru mengonfirmasi bahwa sisa-sisa kuno janin yang ditemukan dalam mummi remaja Mesir yang tanpa kepala menunjukkan bahwa ia meninggal saat melahirkan anak kembar.
Ketika para arkeolog menggali dan membuka perban mummi pada tahun 1908, mereka menemukan tubuh janin yang dibalut perban dan sisa-sisa plasenta yang terjepit di antara kaki gadis itu.
Catatan lapangan waktu itu ungkap bahwa para peneliti menyimpulkan bahwa janin tersebut berhubungan dengan perempuan mumi tersebut.
Seorang gadis berusia antara 14 dan 17 tahun yang hidup di Mesir kuno antara periode Dinasti Akhir (sekitar 712 hingga 332 SM) dan periode Koptik (antara Masehi 395 dan 642).
Para peneliti membuka perut ibu dan temukan tengkorak janin terjebak di saluran persalinan, menunjukkan bahwa gadis itu meninggal akibat komplikasi saat melahirkan.
Namun, baru setelah satu abad, peneliti menemukan janin kedua, kali ini dengan cara yang misterius terjepit di dada gadis itu.
kata Margolis kepada Live Science melalui email.
Margolis pertama kali mempelajari mummi yang digali pada tahun 1908 ketika menulis tesis master di bidang antropologi di Universitas George Washington (GWU) di Washington, D.C. tentang morfologi panggul wanita pada tahun 2019.
" Saya melakukan pemindaian CT untuk mendapatkan pengukuran panggulnya," kata Margolis. " Itu saat kami menemukan janin kedua."
Gambar 3D menunjukkan bahwa sisa-sisa janin, yang tidak ada catatan sebelumnya, terjepit di dada gadis itu. Mereka lakukan sinar-X pada mummi untuk gambar yang lebih jelas tentang sisa-sisa janin.
Foto: Margolis and Hunt
Untuk penelitian baru yang diterbitkan pada 21 Desember dalam International Journal of Osteoarchaeology, para peneliti mengkaji ulang tubuh bagian atas mummi dan janin di luar untuk mengonfirmasi penyebab kematian remaja tersebut. Mereka juga meninjau dan menyusun catatan serta foto-foto yang diambil selama penggalian tahun 1908.
Margolis dan Hunt menemukan bahwa gadis itu meninggal saat melahirkan setelah kepala janin pertama terjebak di saluran persalinan, kata Margolis.
Menurut penelitian, kepala janin yang keluar dari rahim selama persalinan biasanya terlipat ke dadanya untuk memungkinkan lewatnya melalui panggul.
Para peneliti berpikir bahwa dalam kasus ini, kepala janin tidak terlipat dengan posisi yang terlalu lebar untuk melewati dan menjadi terjebak.
Hasil analisis tahun 2019 menunjukkan bahwa ibu tersebut memiliki tinggi sekitar 5 kaki (1,52 meter) dan berat antara 100-120 pound (45 hingga 55 kilogram). Ukurannya yang kecil dan usianya yang muda mungkin telah berkontribusi pada persalinan gagal anak kembar, catat para peneliti.
Menurut penelitian ini, persalinan di Mesir kuno terdokumentasi dengan buruk, tetapi catatan yang ada menunjukkan bahwa kelahiran anak kembar dianggap tidak diinginkan. Selembar papirus dari periode ketiga (1070 hingga 713 SM), yang dikenal sebagai Dekrit Amuletis Orakuler, menawarkan kepada ibu mantra yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran anak kembar.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal