Dibawa Pakai Sepeda, Cerita Pemuda Kuburkan Ibu Ini Sentil Rasa Kemanusiaan

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 22 Januari 2019 12:52
Dibawa Pakai Sepeda, Cerita Pemuda Kuburkan Ibu Ini Sentil Rasa Kemanusiaan
Tak satupun tetangga berkenan membantu pemuda itu.

Dream - Peristiwa memilukan dialami Saroj, 17 tahun. Pemuda asal Karlabahali, Odhisa, sebuah negara bagian di India. Pemuda itu harus memakamkan jenazah ibunya, Janki Sinhania, 45 tahun sendirian.

Kamis pekan lalu, Saroj terlihat mendorong sepeda sembari membonceng sesuatu. Bagian belakang sepeda dia tambahi dengan alas bambu sehingga mirip tempat tidur.

Dikutip dari Indiatoday.in, rupanya, dia menata sepeda tersebut agar bisa membawa ibunya yang telah meninggal. Jenazah Janki dia letakkan di atas alas tersebut, lalu ditutupinya dengan kain.

Janki meninggal karena jatuh terpeleset saat mengambil air.

 

1 dari 3 halaman

Gara-gara Beda Kasta?

Dengan sepeda, dia pergi menempuh jarak 4-5 kilometer menuju hutan. Di sana, tepatnya di dalam hutan, Saroj ingin memakamkan ibunya.

Janki sudah menjanda selama 10 tahun. Suaminya yang berasal dari distrik Sundergarh meninggal ketika Saroj berusia 7 tahun.

Sejak saat itu, Janki menjadi orangtua tunggal bagi Saroj dan adik perempuannya. Kini, Saroj dan sang adik harus hidup tanpa kehadiran orangtua.

Perjalanan Saroj mengantarkan ibunya ke peristirahatan terakhir sempat mengundang perhatian banyak orang. Banyak warga desa bertanya jenazah siapa yang diantarkan pemuda tersebut.

" Dia ibuku," kata Saroj menjawab pertanyaan warga.

Sayangnya, tidak ada satupun dari mereka berkenan membantu Saroj memberikan penghormatan terakhir. Alasannya, Janki berasal dari kasta lebih rendah.

Sumber: Indiatoday.in

2 dari 3 halaman

Geger Jenazah Bocah di Ambon Teriak Saat Dimakamkan

Dream - Sebuah video prosesi pemakaman seorang anak di Kopertis (Ambon) Maluku ramaikan jagat maya.

Video itu memperlihatkan sejumlah warga yang geger saat menyaksikan seorang anak yang sudah terbujur kaku di dalam peti mati tiba-tiba berteriak.

Saat itu, peti mati sudah dalam keadaan sebagian tertutup tanah.

Mendengar teriakan, warga beramai-ramai langsung mengangkat tubuh sang anak dari dalam peti.

Namun, selang 2 jam usai kejadian itu, sang anak kembali meninggal dunia.

Diduga penyebabnya karena limpa bocah laki-laki itu telah pecah dan terlambat mendapat penanganan.

Hingga saat ini belum diketahui identitas anak tersebut. Berikut rekaman videonya.

(Sumber: Liputan6.com)

3 dari 3 halaman

Astagfirullah, Bapak Bawa Jenazah Bayinya Naik Angkot

Dream - Kisah sedih menyertai pasangan suami istri Hendra dan Emilia Sari. Diduga karena persoalan administrasi, Hendra harus menggendong pulang jenazah anaknya menggunakan angkot menuju rumahnya di Kampung Kibang, Kecamatan, Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Minggu, 8 Oktober 2017.

Irul, warga sekitar, sempat menyaksikan peristiwa itu. Dia mengatakan saat itu Hendra duduk di kursi mobil depan dan menggendong jenazah bayinya mengenakan kain berwarna merah jambu.

" Sang bapak mengatakan bahwa anaknya sudah meninggal dan akan dibawa pulang ke Tulang Bawang," kata Irul, kepada Kupastuntas.co.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah Khairul Azman mengatakan sebetulnya telah menawarkan ambulans gratis kepada Hendra.

" Pasien memang pasien BPJS Kesehatan, namun kartunya baru aktif Senin, bayinya kan meninggal Minggu (8 Oktober 2017). Tapi, kita tetap tawarkan ambulan gratis, namun, karena mungkin keluarga korban kecewa, ia menolak tawaran yang diajukan," kata Khairul.

Khairul membenarkan biaya administrasi yang ditujukan kepada Hendra. Tetapi, kata dia, biaya itu sudah sesuai dengan ketentuan BPJS dan Perda.

Bagaimana kisah selengkap bapak yang menggendong jenazah putranya ini? Simak selengkapnya di sini.

Beri Komentar